SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Thursday, May 3, 2012

sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren dan di luar pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa arab | Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode     :174
Judul     :  Sikap Siswa Yang Tinggal Di Pondok Pesantren Dan Di Luar Pondok Pesantren Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab
 -------------------------------------------------


BAB I
PENDAHULUAN


            Pada Bab ini akan dibahas secara berurutan pokok-pokok bahasan yaitu : (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) hipotesis, (e) kegunaan penelitian, (f) asumsi, (g) ruang lingkup dan keterbatasan  penelitian, dan (h) penegasan istilah

A. Latar Belakang

Ada lima unsur utama dalam pembelajaran yaitu tujuan, bahan atau materi, metode dan alat serta penilaian (Nana, 1990: 22).Tentang kelima unsur utama kurikulum proses belajar- mengajar ini Sudjana (1990: 22) menjelaskan bahwa tujuan sebagai arah dari proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah menerima dan menempuh pengalaman belajarnya.Contoh Skripsi
Materi adalah seperangkat pengetahuan ilmiah sebagai kurikulum yang disampaikan dan dibahas dalam proses belajar-mengajar agar sampai pada tujuan yang ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan sedangkan penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui proses dan hasil belajar.Contoh Skripsi
Tentang hasil belajar, Bloom dan Gagne (dalam Sudjana, 1990) menyatakan bahwa pengajaran bukan hanya ketrampilan fisik (psikomotoris) dan pengetahuan (kognitif) tetapi menyangkut juga sikap (afektif). Unsur yang terakhir ini merupakan salah satu unsur pokok pembelajaran, dan sejalan dengan rumusannya yang menyatakan bahwa tujuan yang merupakan arah dari tingkah laku proses belajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menempuh pengalaman belajarnya. Dengan demikian jelas bahwa sikap adalah salah satu unsur yang akan dihasilkan oleh proses belajar-mengajar.Contoh Skripsi

Dikatakan oleh Sudjana (1990: 30) bahwa unsur afektif dalam sikap terdiri dari beberapa kategori yaitu sebagai (a) Receiving/Attending yaitu kepekaan menerima stimuluus dalam bentuk masalah situasi dan gejala yang mencakup kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar, (b) Responding/jawaban yaitu reaksi seseorang terhadap stimulus yang datang padanya, hal ini mencakup ketepatan reaksi perasaan dalam menerima nilai-nilai tersebut, (c) Valuing/penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tersebut, yang mencakup kesediaan menerima nilai, latar belakang/pengalaman untuk menerima dan menyepakati nilai tersebut, (d) Organisasi yaitu pengembangan nilai kedalam suatu sistem organisasi termasuk hubungan nilai yang satu dengan nilai yang lain, pematangan prioritas nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya, dan (e) Karakteristik nilai/internalisasi nilai yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah
Mengenai sikap ini, Ahmadi (1989: 53) menyatakan bahwa sikap memiliki fungsi: (1) alat untuk meyesuaikan diri, (2) alat untuk mengatur tingkah laku berarti sikap mengolah respon yang datang dengan menilai dan dari situasi diwujudkan dalam reaksi, dan (3) pernyataan kepribadian seseorang, berarti sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya, jadi saling berkaitan antara unsur yang satu dengan yang lainnya.
Demikian pentingnya sikap diatas maka keliru bila dalam proses belajar mengajar pihak sekolah terutama guru mengabaikan unsur sikap ini. Kurangnya perhatian guru terhadap siswa-siswanya terhadap pembelajaran, seperti diungkapkan oleh Gagne dan Briggis (dalam Subiyanto, 1988: 27) tentu saja akan mempengaruhi sikap. Padahal selain sebagai suatu target yang harus dicapai, sikap juga merupakan salah satu penentu perbuatan.dan mempunyai fungsi-fungsi yang esensial bagi kelangsungan suatu pengajaran.
Sebagai perbandingan pembelajaran bahasa Arab di SMU yang merupakan bahasa asing pilihan untuk jurusan A3 dan A4 disajikan selama 2 semester khusus kelas tiga dengan alokasi waktu antara 2-4 jam perminggu sedangkan pengajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah merupakan pelajaran pokok  yang disajikan selama 6 semester (kelas X, XI, dan XII) dengan alokasi waktu 2 –3 jam perminggu. Tujuan pembelajaran bahasa Arab di MA adalah untuk memberikan pada siswa pengetahuan dan kemahiran berbahasa Arab yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis sebagai salah satu bahasa ilmu pengetahuan dan komunikasi (Depag: 2003).
Dapat dikatakan bila seorang  siswa memilih bahasa Arab berarti dia mempelajari dua bahasa asing yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Adapun dua bahasa tersebut mempunyai perbedaan status, bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang diujikan dalam UAN, sedangkan bahasa Arab adalah mata pelajaran wajib dan tidak diujikan dalam UAN, sehingga diprediksikan oleh peneliti bahwa keadaan diatas mempengaruhi pembentukan sikap siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab.
Berkenaan dengan remaja, Hurlock (1990) mengatakan bahwa masa remaja mempunyai beberapa periode yaitu: (a) periode yang penting, (b) periode peralihan, (c) usia bermasalah, (d) masa mencari identitas, (e) usia yang menimbulkan ketakutan, (f) masa yang tidak realistik, dan (g) masa ambang dewasa, ciri-ciri menyertai remaja dalam kehidupannya dan membutuhkan sumbangan besar terhadap pembentukan sikap individu yang bersangkutan terhadap suatu obyek.
Pembentukan sikap siswa yang dipengaruhi oleh kehidupan masa remaja dengan ciri-ciri sebagaimana yang tersebut diatas, menurut Hook dan Robinet (dalam Purwo, 1990: 92) bahwa penampilan guru, cara mengajar, kemampuan dan semangatnya saat mengajar membangkitkan gairah minat dan keingintahuan siswa dalam belajar. Dengan ciri-ciri masa remaja yang dimilikinya seperti rasa takut dan tidak realistik, adakalanya mereka (siswa) menghadapi guru dengan cara mengajarnya sebagai figur penguasa dan penentu baik buruknya nilai.
Burt, Allen dan Krashen (dalam Purwo, 1990: 92) dalam hasil penelitiannya mengatakan bahwa faktor Afektif seperti diatas juga mempengaruhi hasil belajar, sehingga bila seorang  siswa tidak dapat mengerjakan sesuatu dengan betul, belum tentu hal ini disebabkan oleh ketidakmampuannya tetapi kemungkinan ada mekanisme penolakan dalam dirinya secara bawah sadar terhadap figur tersebut. Dengan demikian penyajian pembelajaran di sekolah juga mempengaruhi pembentukan sikap siswa terhadap pembelajaran itu sendiri.
            Meger (1987: 9) menyatakan bahwa bukan hanya figur seorang guru saja yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap siswa akan tetapi faktor lingkungan dan interaksi sosial juga mempengaruhi sikap siswa terhadap pembelajaran. Rufiah (2004: 11) mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari anak selalu berinteraksi dengan lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga setiap aktivitas anak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi proses belajar anak adalah faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Situasi tempat dan fasilitas belajar sangat besar pengaruhnya terhadap proses belajar siswa.
 Siswa yang tinggal di pondok pesantren memiliki kehidupan sosial yang unik. Mereka dituntut untuk mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri dan mengikuti pola hidup sederhana sesuai kondisi pesantren, mereka dididik untuk dapat berdisiplin secara penuh dalam melaksanakan aktivitas pondok pesantren di antaranya: kegiatan diniyah, khotmil qur’an, tahlil dan kegiatan lainnya. Pondok pesantren yang merupakan tempat untuk mempelajari ilmu keagamaan tidak lepas dari kitab- kitab yang kebanyakan berbahasa Arab, sehingga siswa yang tinggal di pondok pesantren rata-rata mereka terbiasa dengan bahasa Arab sehingga dalam lingkungan sekolah pun mereka tidak merasa asing dengan pelajaran bahasa Arab.
Hal ini berbeda dengan  siswa yang tinggal di rumah, mereka yang mengenal bahasa Arab terbatas pada TPQ atau kegiatan yang lainnya, menyebabkan mereka merasa asing dengan bahasa Arab di sekolah sehingga hal ini mempengaruhi pembentukan sikap mereka terhadap pelajaran bahasa Arab.
Hal ini terbukti ketika peneliti menjalani praktek pengalaman lapangan selama dua bulan, ada gejala yang menarik yang terlihat yaitu adanya perbedaan yang menonjol antara sikap siswa yang tinggal di pondok pesantren dan di luar pondok pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab.
Ada beberapa penelitian sehubungan dengan sikap terhadap pembelajaran antara lain: penelitian yang dilakukan oleh Suharjanta (2000) mengenai perbedaan sikap siswa terhadap lingkungan hidup di SMU se Kodia Blitar menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang berasal dari desa dan siswa yang berasal dari kota terhadap pelestarian lingkungan hidup. Dalam penelitiannya Rufiah (2004) tentang perbedaan sikap dan prestasi belajar mata pelajaran Biologi antara siswa berdomisili di rumah dengan siswa yang berdomisili di Pondok Pesantren pada kelas II di MA “Salafiyah Syafi’iyah Seblak Jombang “ disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran Biologi antara siswa yang berdomisili di rumah dan siswa yang berdomisili di Pondok Pesantren.
Penelitian ini dilakukan di MA Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang, karena di madrasah ini belum pernah dilakukan penelitian terhadap pembelajaran bahasa Arab, baik tentang pembelajaran bahasa Arabnya maupun komponen-komponen yang ada didalamnya. Sebagai Madrasah swasta, madrasah ini memiliki kualitas pembelajaran yang setara dengan SMAN I Tumpang yang merupakan sekolah favorit dikalangan remaja, hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah siswa baru dari tahun ke tahun dan madrasah ini juga sering menjuarai perlombaan-perlombaan di bidang pembelajaran dan ekstrakurikulernya. Di desa Belung ini terdapat tiga Pondok Pesatren diantaranya Pondok Pesantren Al- Ittihad yang merupakan satu yayasan dengan MA Al-Ittihad. Pondok Pesantren ini memiliki stuktur kegiatan layaknya lembaga formal. Sehingga  disamping siswa mendapat ilmu umum, mereka juga mendapat ilmu agama dari Pondok Pesantren ini.
Sampai saat ini menurut pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan penelitian tentang sikap siswa yang tinggal di Pondok Pesantren dan di luar Pondok Pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab, padahal sebagaimana dikemukakan diatas sikap siswa terhadap pembelajaran merupakan faktor penting guna menunjang keberhasilan pembelajaran.
Melihat fenomena tersebut maka peneliti perlu mengadakan penelitian tentang “sikap siswa yang tinggal di Pondok Pesantren dan di Luar Pondok Pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah sikap siswa yang tinggal di Pondok Pesantren dan di Luar Pondok Pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab di MA Al- Ittihad. Lebih khusus masalah tresebut dapat dirinci sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah sikap siswa yang tinggal di Pondok Pesantren terhadap  pembelajaran bahasa Arab ?
2.      Bagaimanakah sikap siswa yang tinggal di luar Pondok Pesantren terhadap pembelajaran bahasa Arab ?
3.      Adakah perbedaan sikap antara siswa yang tinggal di pondok pesantren  dengan siswa yang tinggal di luar pondok pesantren?

=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah

No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive