SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Thursday, May 3, 2012

prilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam inovasi lembaga pendidikan madrasah | Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode     :175
Judul     :  prilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam inovasi lembaga pendidikan madrasah
 -------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah



Lembaga-lembaga pendidikan Islam, seperti pesantren, madrasah, dan sekolah-sekolah Islam, pada awalnya kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat, terutama kelompok masyarakat menengah atas. Permasalahannya adalah karena lembaga-lembaga pendidikan tersebut belum mengakomodasi kepentingan-kepentingan masyarakat terkait dengan perkembangan putra-putrinya untuk persiapan hidup masa depannya. Lembaga-lembaga pendidikan Islam, terutama madrasah misalnya, juga mengalami permasalahan-permasalahan internal, seperti dikatakan Fadjar (1998: 41) problem madrasah meliputi seluruh sistem kependidikannya, terutama sistem manajemen dan etos kerja yang rendah, kualitas dan kuantitas guru yang kurang memadai, kurikulum yang tidak efektif, dan sarana fisik serta fasilitas yang tidak memadai. Karena faktor-faktor tersbut menjadikan pendidikan-pendidikan Islam, seperti madrasah, ditinggalkan oleh masyarakat dan kurang mendapat respon dari masyarakat atas.
Tetapi dalam dua dekade terakhir ini, perkembangan lembaga-lembaga pendidikan Islam menunjukkan adanya perkembangan yang berarti. Beberapa lembaga pendidikan seperti, sekolah al-Azhar Jakarta, MIN Malang I, SD al-Furqan Jember, SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, dan Sumatra Thawalib di Padang Panjang, menunjukkan sebagai lembaga pendidikan unggul dan dipilih oleh masyarakat sebagai alternatif pilihan bagi pendidikan putra-putrinya.Contoh Skripsi
Munculnya sekolah-sekolah unggul tersebut menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan Islam sudah membuka diri dan akomodatif terhadap aspirasi dan tuntutan masyarakat, lebih jauh dari itu munculnya sekolah-sekolah itu adalah tidak lepas dari peran para praktisi pendidikan terutama kepala sekolah dalam mengkondisikan model pendidikan yang memenuhi aspirasi masyarakat tersebut. Beberapa penelitian (seperti Arifin, 1998) menunjukkan bahwa profesionalitas dan peran yang dimainkan kepala sekolah mempunyai hubungan signifikan terhadap prestasi pendidikan dan lembaga pendidikan yang dipimpinnya.Contoh Skripsi

Kenyataan tersebut juga dapat dilihat dalam perspektif organisasi, bahwa karena lembaga pendidikan adalah termasuk salah satu unit organisasi, dan organisasi itu juga terdiri dari berbagai unsur  atau sumber, maka  unsur manusia menjadi unsur yang sangat penting. Menurut Gorton (1977:178 ), Perangkat sekolah seperti kepala sekolah, dewan guru, siswa, pegawai/karyawan harus saling mendukung untuk dapat bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung atas kemampuan pimpinannya untuk menumbuhkan iklim kerjasama agar dengan mudah dapat menggerakkan sumber-sumber atau resourcer tersebut sehingga pendayagunaannya berjalan efektif dan efisien.
Untuk dapat mewujudkan kerjasama, sesuai dengan apa yang di harapkan, diperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang baik dan profisional. Sebagai pemimpin, kepala sekolah adalah orang pertama dan utama dalam mewujudkan kepemimpinan yang diharapkan itu. Hal ini diperlukan karena kepemimipinan kepala sekolah akan memberikan corak dan warna sekolah yang dipimpinnya itu. Kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas, akan dapat diketahui  melalui berbagai prilaku dan interaksi sosial yang melekat pada dirinya. Hasil kepemimpinan tersebut akan dipersepsi oleh para guru dan karyawan lainnya, dan mereka itu akan menentukan sikap tentang bagaimana mereka melaksanakan tugas sesuai dengan kepemimpinan kepala sekolah yang mereka saksikan sehari-hari.Contoh Skripsi
Dari prilaku kepemimpinan kepala sekolah yang baik diharapkan akan dapat mencapai  keberhasilan  tujuan inovasi yang telah ditetapkan .
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya dilihat dari produktivitas dan efektivitas tugas-tugas  yang dibebankan pada dirinya (Kartono 1994:198), dengan demikian apabila produktivitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedangkan apabila produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal. Selanjutnya terdapat adagium  yang menyatakan bahwa apabila ingin melihat  bahwa sekolah itu efektif atau tidak, maka lihatlah kepemimpinan kepala sekolahnya. Hal ini berarti, sekolah yang efektif adalah tergantung kepada kepemimpinan  kepala sekolah yang sangat efektif pula.
Kaitannya dengan perspektif teoritis dan berdasarkan fenomena yang peneliti temui di lapangan yakni munculnya lembaga pendidikan Islam berupa madrasah (MIN Malang I) sebagai lembaga pendidikan unggul dan favorit, yang keunggulanya dan keberhasilannya itu tidak lepas dari peran penting kepala sekolahnya, maka peneliti tertarik untuk memahami lebih jauh melalui penelitian yang mendalam tentang prilaku kepemimpinan kepala sekolah.Contoh Skripsi
Abdul Djalil memiliki peran penting dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala sekolah untuk pengembangan dan inovasi MIN Malang I tersebut. Untuk menggambarkan fenomena awal yang peneliti temui di lapangan, sosok Kepala sekolah Abdul Djalil adalah sebagai berikut: pada tahun 1986 Abdul Djalil dipilih untuk sebagai  Kepala MIN Malang I untuk melanjutkan kepemimpinan Hj. Bir’ah Masudi, MIN Malang I yang dulunya biasa-biasa saja, pada masa kepemimpinan Abdul Djalil berkembang demikian pesatnya, baik aspek fisik maupun non-fisik, prestasi akademik dan non akademik diraihnya, seperti yang dapat dilihat seperti sekarang ini. Atas keberhasilannya Abdul Djalil tersebut, kemudian beliau diproyeksikan untuk melakukan inovasi di MTs N I Malang. Di lembaga ini, sejak kepemimpinan Abdul Djalil juga mengalami perkembangan yang cukup berarti, atas keberhasilan dalam melakukan inovasi tersebut menjadikan Abdul Djalil memperoleh tugas baru yakni mengembangkan dan melakukan inovasi di MAN 3  Malang  sampai sekarang ini


.=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah




Atas kepiawaian Abdul Djalil sebagai kepala sekolah di dalam mengelola  dan memberdayakan sumber-sumber yang ada di lembaga pendidikan tersebut ternyata mampu maningkatkan mutu  pendidikannya, terbukti misalnya  MIN Malang 1, mampu meraih juara pertama tingkat  Nasional  dalam bidang UKS, NEM-nya  dari tahun ke tahun terus meningkat yang akhirnya sampai sekarang ini tetap meraih peringkat  tertinggi tingkat  wilayah Jawa Timur dan prestasi non akademiknya juga cukup tinggi, terbukti dengan banyaknya piala kejuaraan dari berbagai lomba yang telah diperolehnya, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Bahkan Mentri Agama (waktu itu Bapak Dr.H.Tarmizi Tahir) menyatakan “MIN Malang  1 dijadikan pilot project bagi perguruan Islamiah di Indonesia”, dan dijadikan tempat studi banding tingkat nasional, karena MIN Malang 1 ini tak hanya terkenal di Jawa Timur tetapi di Indonesia, bahkan juga di dunia Internasional” (MPA,No.90,Juni 1993). Begitu pula  seorang staf Depdikbud Australia  Barat berpendapat bahwa ”ini sekolah lokal bertaraf Internasional” (Jawa Pos,17 Januari 1996).
Di MTs N Malang 1, sejak  kepala sekolahnya Abdul Djalil, ternyata  danem EBTANAS-nya  mengalami kemajuan yang cukup  baik, yaitu; pada tahun 1994/95 Nem tertinggi 44.26, tahun 1995/1996 Nem tertinggi 51.01, tahun 1996/1997 Nem tertinggi 51.01, tahun 1997/1998 Nem tertinggi 46.40, tahun 1998/1999 Nem tertinggi  52.94 dan NEM diatas 40 ada 120 siswa dari 256 siswa, nilai terbaik B.Ingris  tahun 1997/98 adalah 9.55, tahun 1998/99 adalah 9.81 sebanyak 3 siswa, dan akhirnya Mts N Malang 1 mampu  bersaing soal  NEM dengan SLTP favorit di Malang. Sedangkan untuk di MAN 3 Malang belum nampak hasilnya, karena  baru beberapa bulan  Abdul Djalil menjabat kepala sekolah, dan baru bisa kita lihat setelah EBTANAS  tahun 2001 ini nanti.
Dengan kenyataan tersebut  di atas, maka akhirnya  masyarakat tidak lagi memandang madrasah dengan sebelah mata, bahkan mereka akan “merengek-rengek”  kepada pimpinan madrasah agar putra -putrinya dapat diterima di lembaga madrasah tersebut. Safruddin (1998; 69) berpendapat bahwa “masyarakat sekarang ini semakin kritis didalam memilih lembaga pendidikan, termasuk kepada lembaga pendidikan Islam. Mereka akan memilih lembaga pendidikan, apapun identitasnya, selama  lembaga tersebut menjamin  masa depan anaknya secara nyata.”. 
Fenomena tersebut di atas menunjukkan bahwa kepala madrasah mempunyai peran signifikan dalam inovasi dan pengembangan lembaga pendidikan. Bahwa Madrasah adalah termasuk lembaga pendidikan formal, maka lembaga tersebut terdiri dari beberapa unsur, termasuk unsur manusianya, seperti disebutkan di atas, merupakan unsur yang paling penting di dalam membina lembaga pendidikan. Sebab itu kerja sama yang sinergis perangkat sekolah seperti kepala sekolah, dewan guru, siswa dan pegawai  tata usaha  sekolah harus  saling mendukung untuk dapat  bekerja sama dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kerja sama yang sinergis dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat diperlukan dalam mendayagunakan seluruh sarana dan prasarana sekolah. Dalam usaha menjalin kerjasama  untuk mencapai tujuan  yang telah ditetapkan tersebut, maka diperlukan  adanya kepemimpinan kepala sekolah atau madrasah yang  profisional. Kepala sekolah sebagai pemimpin adalah orang pertama  yang harus dapat mewujudkan  kepemimpinan  yang diharapkan  oleh  bawahannya. Oleh karena itu kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam meberikan corak dan prospek terhadap sekolah  yang menjadi tanggung jawabnya.
Cartwing dan Zander dalam Hoy dan Miskel (1987) mengatakan bahwa “prilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya cenderung berorientasi  kepada tugas atau berorientasi kepada hubungan  dengan manusia”. Kedua orientasi tersebut oleh Halpin (1971) dinamakan dimensi  struktur inisiasi dan dimensi konsederasi. Berkaitan dengan itu, kadar kepemiminan setiap individu tidak sama. Ada kepala sekolah yang memiliki prilaku kepemimpinan dengan orientasi pada tugas tinggi dan ada pula kepala sekolah yang memiliki prilaku kepemimpinan dengan orientasi hubungan manusia  tinggi, ada juga dijumpai tinggi keduanya atau rendah keduanya.
Abdul Djalil selaku kepala sekolah ketika menjalankan tugas kepemimpinannya dan dalam membuat  inovasi lembaga pendidikan  akan menimbulkan berbagai persepsi dikalangan  civitas akademika, baik  dikalangan para guru, karyawan, siswa, staf  tata usaha dan masyarakat lainnya. Selanjutnya mereka akan menentukan sikap tentang bagaimana mereka berbuat berdasarkan prilaku kepemimpinan Abdul Djalil dalam melaksanakan gagasannya tentang  inovasi lembaga pendidikan .                                                                                     
Berdasarkan  uraian di atas, maka terjadinya inovasi di MIN, MTsN  dan MAN 3 Malang tersebut tidak terlepas dari prilaku kepemimpinan   Abdul Djalil  selaku kepala sekolah  pada saat itu, yaitu sejak 11 Juli 1986 s/d   9 Juni 1994. Melihat keberhasilan Abdul Djalil  dalam memimpin  MIN Malang 1, baik di bidang akademik maupuin bidang non akademik dari tingkat Daerah sampai  tingkat Nasional bahkan sampai tingkat Internasional. Kemudian strategi selanjutnya untuk meningkatkan kwalitas  lembaga madrasah jenjang  berikutnya,  maka  pada tanggal 10 Juni 1994 s/d  9 Oktober 2000  diangkatlah dia sebagai kepala M Ts N Malang  1, dan pada tanggal 10 Oktober 2000 samapai sekarang ini diangkat menjadi kepala MAN 3 Malang .
Mengapa  Abdul Djalil  dipindahkan  dari MIN Malang I ke MTsN Malang I  ,karena MTsN Malang I waktu itu belum nampak kemajuannya, dan tertinggal jauh dengan MIN-nya, selang beberapa tahun lagi setelah MTsN  I Malng tampak  kemajuan  lalu dipindah lah Abdul Djalil ke MAN 3 Malang, dengan harapan agar lembaga pendidikan tersebut dapat maju sebagaimana  MIN dan MTsN-nya dalam rangka untuk mewujudkan program madrasah terpadu di  Kota Malang.
Berdasarkan fenomena, Abdul Djalil sebagai kepala sekolah  yang telah banyak mengukir prestasi  tersebut  menarik untuk dikaji, diteliti secara mendalam, terutama prilaku kepemimpinannya  dalam inovasi lembaga pendidikan .Signifikansi dari penelitian ini dimaksudkan agar sosok Abdul Djalil menjadi khasanah atas keberhasilan dalam inovasi lembaga pendidikan yang telah dilakukannya, lebih jauh lagi agar  bisa dijadikan rujukan atau teladan bagi para pengelola atau kepala sekolah dalam memenaj dan memimpin  sebuah lembaga pendidikan.
Adapun studi pendahuluan yang pernah dilakukan oleh para peneliti terdahulu yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan inovasi pendidikan (kasus MIN Malang I) oleh Abdul Djalil, akan tetapi menurut hemat penulis, hasil studi tersebut belum begitu mendalam, karena belum menyentuh  prilaku kepemimipinan Abdul Djalil selaku kepala sekolah yang   mengadakan  inovasi  di lembaga pendidikan lainnya yaitu di MTs N Malang 1 dan di MAN 3 Malang, meskipun dalam satu komplek pendidikan, akan tetapi lembaga dan manusia yang dipimpinnya berbeda. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji lebih mendalam dan spesifik terhadap sosok  Abdul Djalil selaku kepala sekolah dalam inovasi lembaga pendidkan Islam.

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk mengkaji dan meneliti permasalahan sebagaimana diuraikan di atas  secara mendalam dan memenuhi apa yang menjadi tujuan studi ini, maka permasalahan  difokuskan seperti di bawah ini ;
1.      Mengapa Abdul Djalil diproyeksikan sebagai kepala sekolah di MAN 3 Malang padahal sebelumnya sudah menjabat sebagai kepala sekolah di MIN Malang I dan MTs Negeri Malang I ?
a)      Seperti apa profil Abdul Djalil sehingga sampai menjadi kepala sekolah di tiga lembaga tersebut ?
b)      Seperti apa visi dan misi Abdul Djalil sebagai kepala sekolah di lembaga tersebut ?
c)      Inovasi apa saja yang telah dilakukan Abdul Djalil di lembaga pendidikan yang dipimpinnya itu ?

=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah





No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive