|
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan
Friday, May 4, 2012
pendidikan berbasis ketauhidan | Contoh Skripsi
Penulis : -
Kode :176
Judul : PENDIDIKAN
BERBASIS KETAUHIDAN
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada beberapa dekade terakhir
sampai pada abad millennium ini, kita bisa melihat betapa pendidikan di
Indonesia seperti “mati suri” akan nilai-nilai yang menjadi budaya bangsa timur
yang cenderung untuk mengedepankan nilai-nilai moralitas, etika masyarakat yang
berbudi luhur, serta menjunjung tinggi nilai-nilai dari agama (religius) sesuai
dengan jati diri dan kepribadian bangsa. Kita bisa melihat pada akhir-akhir ini
para generasi muda, khususnya para pelajar yang sedang terjangkiti penyakit
“dekadensi moral” seperti kekerasan atau tawuran antar pelajaran, pemerkosaan,
hamil diluar nikah, pengunaan obat terlarang, minum-minuman keras, perkelahian
dan lain sebagainya seolah-olah sudah menjadi hal yang biasa. Hal inilah menjadikan
bangsa Indonesia pada hari ini terasa seperti tercerabut dari akar budaya
bangsa sendiri. Contoh Skripsi
Melihat kenyataan-kenyataan
tersebut, kita bisa mencermati betapa besar dan tingginya pelanggaran pada
nilai-nilai yang terkandung dalam Bangsa ini. Hal ini diperparah lagi oleh
tindakan-tindakan yang sangat tidak etis yang dipertontonkan oleh para oknum
pejabat dan tokoh masyarakat yang hampir tersebar keseluruh aspek dan
sendi-sendi kehidupan, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), yang
menjadikan runhtuhnya harga dan martabat bangsa Indonesia. Contoh Skripsi
Lebih tragisnya, kasus korupsi
terbesar di Indonesisa justru berada di Department Pendidikan (DIKNAS) dan
Department Agama (DEPAG) yang notabene adalah lembaga negara tempatnya
orang-orang yang berpendidikan tingkat tinggi dan para tokoh agama (paling
faham terhadap agama). Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, bahwa lembaga
tersebut tidak lebih hanya menjadi sarangnya para penyamun, para penjahat
Negara, pemakan harta rakyat, yang seharusnya diberdayakan untuk kesejahteraan
rakyat Indonesia. Contoh Skripsi
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
Hal ini menunjukkan indikasi
bahwa pendidikan yang berlangsung selama ini belum memberikan hasil yang
optimal dan sesuai dengan sasaran atau bisa dibilang inilah akibat kegagalan
dari sector pendidikan dalam penyadaran nilai-nilai secara bermakna dalam
kehidupan. Nilai-nilai luhur dan universal yang ditanamkan dan disosialisasikan
di sekolah-sekolah tampaknya belum menjadi karakter yang mempribadi atau
menginternalisasi pada diri peserta didik.
Salah satu penyebab rendahnya
mutu sumber daya manusia (SDM) Indonesia setidaknya diakibatkan oleh adanya
pergeseran makna secara subtantif dari pendidikan ke pengajaran. Maka yang
terjadi adalah pendidikan yang syarat akan muatan nilai-nilai moral bergeser
pada pemaknaan pengajaran yang berkonotasi sebagai transfer pengetahuan an
sich. Lebih ironis lagi, sinyalemen itu sering terjadi justru dalam mata
pelajaran yang berlabelkan agama ataupun
pendidikan moral, yang dulu bernama
Pendidikan Moral Pancasila (PMP) sekarang menjadi Pendidikan Kewarganegaraan
atau PPKn yang tentunya syarat akan muatan nilai, moral dan norma. Sepertinya tidak sulit kita
menemukan pada dua mata pelajaran tersebut pengukuran aspek kognitif berlangsung seperti halnya pada mata
pelajaran lainya seperti saintek atau IPA.
Diakui atau tidak, bahwa
ternyata ilmu dan tekhnologi tidak mampu memberikan makna peningkatan
kecerdasan yang sebenarnya, kalau tidak disertai dengan nilai yang kokoh. Untuk
itu, disinilah pentingnya pendidikan yang sarat nilai diberikan sejak dini di
keluarga dan sekolah, agar mereka mempunyai kesadaran nilai yang tinggi yang
pada gilirannya dapat memotivasi atau bisa memberi stimulus bagi mereka untuk
berprilaku yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan.[1] Kematangan secara moral
menjadikan seseorang mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap subtansi
nilai dan norma, demikian pula pembuktian akan jati diri dan totalitas suatu
bangsa tidak terlepas dari kematangan moral yang dimiliki.
Perlu diketahui, pada
dasawarsa terakhir ini terjadi kecenderungan baru di dunia yaitu tumbuhnya
(kembali) kesadaran nilai. Kecenderungan ini terjadi secara global yang dapat
digambarkan sebagai sebuah titik balik dalam peradaban manusia. Dimana-mana
orang berbicara tentang nilai dan dalam banyak kesempatan tema-tema tentang
nilai atau yang terkait dengan nilai dibahas. Bahkan untuk bidang yang
sebelumnya dianggap “bebas nilai” (Value-free) sekalipun, kedudukan dan
peran nilai makin banyak diangkat. Misalnya, orang sekarang hampir tidak pernah
lagi berbicara tentang sains yang bebas nilai. Bahkan dikalangan saintis
sendiri, dalam pengertian ilmu-ilmu alam, sekarang mulai ada rasa malu untuk
berbicara tentang ilmu yang bebas nilai –sesuatu yang hingga tahun 1970-an
masih sering diungkapkan.[2]
Sementara itu, selama dua
dasawarsa terakhir, para ahli pendidikan sains mengembangkan teori-teori dan
pendekatan yang menghubungkan pendidikan sains dengan lingkungan yang dikenal
dengan Sains, Tekhnologi, dan Masyarakat. Diantara strateginya adalah dengan
memberikan muatan nilai pada sains, nilai dimaksud dapat berupa nilai budaya
dan nilai etik-moral, termasuk nilai moral keagamaan. Hal ini disebabkan karena
sains dan tekhnologi sebagai (penerapannya) mempunyai implikasi social dan
moral yang luas.[3]
Dekadensi moral yang terjadi dewasa ini
sebenarnya juga disebabkan oleh masih kurang efektifnya pendidikan dalam arti
luas (di rumah, di sekolah, di luar rumah dan sekolah). Pelaksanaan pendidikan yang
sarat nilai dianggap belum mampu menyiapkan generasi muda bangsa menjadi warga
negara yang lebih baik. Oleh
karena itu, perlu dilakukan reposisi, reevaluasi, dan redefinisi pendidikan
nilai. Keteladanan, keterpaduan, dan kesinambungan penyelenggaraan pendidikan
nilai yang dilakukan orang tua di rumah (lingkungan), para guru di sekolah,
para Pembina/instruktur/pelatih di luar sekolah dan di luar rumah (pendidikan
informal, formal, nonformal); serta penyampaian materi yang didekati dengan
metode-metode yang menyentuh totalitas emosional anak adalah merupakan
prinsip-prinsip penting yang sangat perlu diperhatikan menuju terwujudnya
kualitas karakter bangsa yang diharapkan.
Sasaran pembangunan pendidikan
di Indonesia adalah untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, tangguh, sehat, cerdas, patriotic,
berdisiplin, kreatif, produktif, dan professional demi tetap mantapnya budaya
bangsa yang beradap, bermartabat, kehidupan yang harmonis dan pada nilai-nilai
ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pendidikan di sekolah.[4] Namun, karena bangsa
Indonesia adalah bangsa yang mempunyai keberagaman atau majemuk dalam berbagai
pengertian mulai etnis, ras, keagamaan, maka secara otomatis mempunyai kerangka
nilai yang berbeda-beda. Sehingga relative sulit untuk menemukan dan
mengembangkan nilai-nilai universal yang merupakan nilai bersama.
Walaupun demikian, pendidikan yang
mempunyai nilai universal dalam masyarakat merupakan proses belajar
terus-menerus bagi semua orang dan semua golongan. Sehingga pada kali ini
penulis akan banyak memfokuskan pada pendidikan nilai dalam aspek agama (Islam)
sesuai dengan bidang yang sedang ditekuni penulis dijurusan Pendidikan Islam,
Sehingga ada sinergitas antara pendidikan nilai yang masih bersifat universal
tersebut dengan pendidikan Islam.
Berbicara tentang Pendidikan
Islam, kita tidak bisa melepaskan dari struktur bangunan Islam itu sendiri.
Islam sendiri mempunyai kepentingan dan komitmen untuk menjadikan nilai-nilai
tauhid sebagai landasan dan praktik dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang
mempunyai landasan tauhid ini adalah pendidikan yang mempunyai landasan kuat
terhadap nilai ilahiayah (teologi) sebagai acuan normative-etis dan nilai-nilai
insaniah dan alamiah sebagai acuan praksis.[5]
Sehingga dari pandangan ini,
tauhid tidak dijadikan sebagai “materi pelajaran” tetapi lebih sebagai system
ataupun konsep yang mendasari keseluruhan system pendidikan Islam. Dengan kata
lain tauhid akan menjadi basis yang melandasi keseluruhan aktivitas dari proses
pendidikan Islam.
Karena subyek utama dalam
pendidikan adalah manusia, maka dengan tauhid ini pendidikan hendak mengarahkan
anak didik menjadi “manusia tauhid”, dalam arti manusia yang memiliki komitmen
yang tinggi terhadap Tuhannya dan menjaga hubungan baik dengan sesama dan
lingkungannya.[6] Oleh karena itu pendidikan
Islam harus dibangun atas landasan yang kuat dan benar dari pandangan dunia
tauhid.
Dalam makna lain, tujuan
pendidikan Islam adalah proses sesuatu
yang terikat oleh nilai-nilai ketuhanan (teistik) atau ketauhidan. Karena itu,
pemaknaan pendidikan merupakan perpaduan antara keunggulan spiritual dengan
cultural. Dengan demikian, budaya akan berkembang dengan berlandaskan
nilai-nilai agama, yang mana pada gilirannya akan melahirkan hasil cipta,
karya, rasa dan karsa manusia yang sadar akan nilai-nilai ilahiah
(keimanan-ketauhidan).[7]
Kesadaran tinggi akan
keberagamaan yang mengkristal dalam pribadi orang yang beriman dan bertaqwa
adalah wujud dari kepatuhannya terhadap Allah SWT. Kepatuhan ini dilandasi oleh
keyakinan dalam diri seseorang mengenahi pentingnya seperangkat nilai religius
yang dianut. Karena kepatuhan maka niat, ucapan, tindakan, perilaku dan tujuan
senantiasa diupayakan berada dalam lingkup nilai-nilai yang diyakini. Apabila
hal ini dikaitkan dengan pendidikan Islam maka akan mempunyai peran yang sangat
signifikan dalam pencapaian tujuan dari pendidikan Islam.
Pandangan terhadap fenomena
pendidikan di atas memberikan inspirasi pada penulis untuk lebih jauh
mengungkap pendidikan yang sarat akan nilai-nilai luhur, karena sesuai dengan bidang
yang sedang ditekuni oleh penulis adalah pendidikan Islam maka kajian tentang
nilai ini kemudian dispesifikkan atau dikhususkan pada aspek nilai ketauhidan, yang
sekaligus sebagai landasan dalam pengembangan pendidikan Islam. Sehingga
penulis memberi judul penulisan ini dengan judul: “PENDIDIKAN BERBASIS KETAUHIDAN (Tela’ah Nilai Ketauhidan Dalam Praksis
Pendidikan Islam)”
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka focus
masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut :
1. Bagaimana Konsep Tauhid dalam
Islam?
2. Bagaimana Pendidikan Islam dalam
Kerangka Tauhid?
3. Bagaimana Pendidikan Berbasis
Ketauhidan dalam praksis pendidikan Islam?
===================================
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
Di jamin asli.contohmakalah
[1]
Muhaimin, dkk., Strategi Belajar Mengajar: Penerapannya
DalamPembelajaranPendidikan Agama, (Surabaya: Citra Media,1996), h.34.
[2] Dedi
Supriadi, pendidikan nilai: “sebuah megatend”?. dalam Rohmat Mulyana,Mengartikulasikan
Pendidikan Nilai(Bandung:Alfabeta,2004),h.i
[3]
Ibid,h.vi
[4]
Hadiwardoyo, A.P. Nilai Kemanusian Hikmat Bagi Pendidikan Dalam
Kaswardi,K.(penyunting). PendidikanNilai
memasuki tahun 2000. (Jakarta: pendidikan KWI/MNPK dan Gramedia Widiasarana),h.31
[5] Muhammad Irfan, Mastuki HS, Teologi
Pendidikan, dalam kata pengantar prof. Dr. H Mastuhu, Jakarta: friska Agung insani. 2000. h. x
[6] ibid. h.x
[7] Mulyana, Rohmat, Mengartikulasi
Pendidikan Nilai, Bandung, Alfabeta, 2004 h.199
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2
SELAMAT DATANG
terimakasih telah berkunjung
KUMPULAN JUDUL TESIS MANAJEMEN KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS STUDI AGAMA ISLAM KLIK
KUMPULAN JUDUL Keperawatan KLIK
KUMPULAN JUDUL Tesis PAI USA KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS AHWAL SYAHSHIYAH KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS PENDIDIKAN GURU MADRASAH KLIK
MOHON MAAF JIKA PENGUNJUNG TERGANGGU DANGAN IKlAN :-)
sekiranya mengganggu segera di tutup saja
alhamdulilah, blog dikunjungi 400 orang / hari :-)
kami adalah jasa pencari referensi ILMIAH
hub.0857-351-08864
terimakasih telah berkunjung
KUMPULAN JUDUL TESIS MANAJEMEN
KUMPULAN JUDUL TESIS STUDI AGAMA ISLAM
KUMPULAN JUDUL Keperawatan
KUMPULAN JUDUL Tesis PAI USA
KUMPULAN JUDUL TESIS AHWAL SYAHSHIYAH
KUMPULAN JUDUL TESIS PENDIDIKAN GURU MADRASAH
MOHON MAAF JIKA PENGUNJUNG TERGANGGU DANGAN IKlAN :-)
sekiranya mengganggu segera di tutup saja
alhamdulilah, blog dikunjungi 400 orang / hari :-)
hub.0857-351-08864
No comments:
Post a Comment