SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Thursday, May 17, 2012

Fenomena Penerapan Kewajiban Berjilbab dalam Tata Pergaulan Siswi | Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode     201
Judul     : Fenomena Penerapan Kewajiban Berjilbab dalam Tata Pergaulan Siswi di SMA Al-Islam Krian Sidaorejo.
 -------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Contoh Skripsi
Islam sebagai agama terakhir melihat bahwa ada orang-orang yang menyimpan penyakit di hati  mereka,  memandang jelek dan rendah kepada wanita. Mereka memperturutkan hawa nafsu mereka melalui mata dan anganangan dalam hati. Untuk melindungi wanita, Islam kemudian memerintahkan wanita-wanita muslimah untuk memakai jilbab sebagai busana muslimah yang membedakan  orang  muslim  dan  non  muslim.  Perintah  memakai  busana muslimah terdapat dalam QS.Al. Ahzab: 59 yang berbunyi: Artinya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya rang  muslim  dan  non  muslim.  Perintah  memakai  busana muslimah terdapat dalam QS.Al. Ahzab: 59 yang beke seluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”Contoh Skripsi



Dalam ayat  ini,  perintah  berbusana  muslimah  akan  memberikan hikmah, yaitu supaya lebih mudah dikenal, sehingga tidak diganggu.   Adapun jilbab dan busana muslim yang dikenakan harus memenuhi beberapa ketentuan dalam Al-Qur’an dan Hadist, yakni harus menutupi semua aurat wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, tidak memperlihatkan perhiasan, kain atau bahannya harus tebal, pakaiannya tidak ketat atau longgar dan tidak diberi wangi-wangian.
Contoh Skripsi

Kemudian Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang disebut pergaulan.
Pergaulan  yang  baik  adalah  pergaulan  yang  dilaksanakan  dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya, seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102 eW � ; p�� �� ck;mso-font-width:102%'>hikmah, yaitu supaya lebih mudah dikenal, sehingga tidak diganggu.   Adapun jilbab dan busana muslim yang dikenakan harus memenuhi beberapa ketentuan dalam Al-Qur’an dan Hadist, yakni harus menutupi semua aurat wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, tidak memperlihatkan perhiasan, kain atau bahannya harus tebal, pakaiannya tidak ketat atau longgar dan tidak diberi wangi-wangian.Contoh Skripsi
Kemudian Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang disebut pergaulan.

=================================== ===========
file full asli dan rapi sesuai dengan aslinya klik ;pemesanan
==============================================
Pergaulan  yang  baik  adalah  pergaulan  yang  dilaksanakan  dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya, seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar  takwa  kepada-Nya;  dan  janganlah  sekali-kali  kamu  mati melainkan dalam keadaan beragama Islam >diberi wangi-wangian.

Kemudian Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang disebut pergaulan.
Pergaulan  yang  baik  adalah  pergaulan  yang  dilaksanakan  dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya, seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102:Dan suatu pergaulan yang baik adalah dengan menjaga batas-batas aurat yang haram dilihat oleh orang lain, bukan pergaulan yang disemarakkan oleh  pamer  aurat  yang  telah  diharamkan  Allah  untuk  diperlihatkan  kepada mereka yang tidak berhak dan tidak pantas. Firman Allah dalam surat An-Nur 30-31: 

Kemudian Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang disebut pergaulan.

Pergaulan  yang  baik  adalah  pergaulan  yang  dilaksanakan  dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya, seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar  takwa  kepada-Nya;  dan  janganlah  sekali-kali  kamu  mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Dan suatu pergaulan yang baik adalah dengan menjaga batas-batas aurat yang haram dilihat oleh orang lain, bukan pergaulan yang disemarakkan oleh  pamer  aurat  yang  telah  diharamkan  Allah  untuk  diperlihatkan  kepada mereka yang tidak berhak dan tidak pantas. Firman Allah dalam surat An-Nur 30-31 
Dari ayat-ayat tersebut di atas, dapatlah kita pahami betapa indah dan sucinya pergaulan yang Islami. Mereka yang bukan mahram/ muhrim dilarang Allah dan Rasul-Nya berada di tempat sepi berdua-duaan tanpa disertai oleh salah seorang muhrimnya. Dalam pertemuan dan persahabatan antara merekayang beriman, mereka menjaga aurat, menjaga pandangan mata, menjaga tangan dari sentuhan-sentuhan yang haram, serta memelihara perkataan yang mereka keluarkan.
Dalam kehidupan sehari-hari dalam era masa kini, dapat ditemui fenomena wanita muslimah yang memakai jilbab. Dalam berbagai acara baik resmi maupun acara santai, banyak sekali wanita muslimah yang telah berjilbab. Tidak dipungkiri lagi bahwa jilbab sekarang sudah dianggap sebagai pakaian yang  trendi,  karena  berbagai  macam  mode  kerudung  dan  busana  wanita muslimah telah diciptakanwanita muslimah untuk berjilbab kian marak, mengingat bahwa dulu wanita karir ataupun gadis remaja yang bersekolah, dilarang untuk berjilbab dan banyak muslimah yang enggan berjilbab karena berbagai alasan, misalnya: panas atau gerah, merusak penampilan atau tidak ada lowongan pekerjaan bagi wanita berjilbab yang menyebabkan mereka tidak mau memakai jilbab.
Di sisi lain juga terdapat muslimah yang sudah memakai jilbab sejak kecil (menginjak masa baligh). Mereka menutupi seluruh tubuh dengan jilbab yang besar, memakai baju terusan/jubah, bahkan ada yang memakai warna hitam seluruhnya dan bercadar. Dan ada juga yang memakai kerudung sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, dengan memakai baju atasan lengan panjang dan bawahan rok/celana panjang. Tetapi ada juga mode-mode kerudung dengan gaya selebritis, yaitu kerudung gaul dengan melilitkan jilbab di leher, baju seksi ngepas  badan,  celana  ketat  bahkan  ada  juga  yang  meskipun  mengenakan kerudung, tetap saja perut atau pinggulnya diperlihatkan dengan memakai “baju adik” yang ketika jongkok otomatis pinggulnya kelihatan. Fenomena ini dapat kita temui di mana-mana dan biasanya banyak dikenakan oleh kalangan remaja sekolah atau mahasiswi-mahasiswi yang bahkan beridentitas Islam sekalipun.
Fenomena perempuan berjilbab seperti di atas, menunjukkan bahwa definisi menggunakan busana muslimah seolah-olah asal menggunakan kerudung tanpa disertai dengan persyaratan yang sesungguhnya ditetapkan, oleh karena itu,tujuan pemakaian busana muslimah untuk melindungi wanita dari gangguan dan godaan menjadi tidak terpenuhi dikarenakan tidak dibarenginya penihgkatan kualitas dari pengguna jilbab, dalam arti mereka tidak memahami makna dan syarat-syarat memakai jilbab yang benar menurut tuntunan Al-Qur’an. Hal ini tercermin dalam tata cara pergaulannya, misalnya masih ditemuinya wanita-wanita berjlbab yang duduk-duduk di taman dengan lawan jenis, sambil bercanda mesra, jingkrak-jingkrak  menonton konser music pada bagian paling depan, keluar  malam-malam tanpa didampingi mahram/muhrim dan lain-lain, yang semua  itu  sebaiknya  dan  tidak  sepantasnya  dilakukan  oleh  wanita-waita berjilbab.
Fenomena seperti di atas pun juga terjadi di SMA Al-Islam Krian Sidoarjo yang berbasis Islam. Di sekolah ini semua siswinya wajib memakai jilbab. Sebagai sekolah menengah atas, tentu siswanya adalah para remaja yang sedang dalam masa puber dan mulai tertarik pada lawan jenis. Dengan demikian mereka mulai senang berdandan agar menarik perhatian lawan jenis dan bisa merasa lebih percaya diri bergaul. Pergaulannya pun tidak terlepas dari rasa tertarik  pada lawan jenis atau pacaran. Mereka juga mengidolakan artis-artis yang sedang hits dan mencoba meniru gaya mereka dalam pergaulan. Untuk mengetahui  fenomena-fenomena  seperti  di  atas,  penulis  tertarik  melakukan penelitian dengan judul Fenomena Penerapan Kewajiban Berjilbab dalam Tata Pergaulan Siswi di SMA Al-Islam Krian Sidaojo

B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang penulis merumuskan masalah bagaimana fenomena penerapan kewajiban berjilbab dalam tata pergaulan siswi di SMA AlIslam Krian Sidoarjo



DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah

No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive