Penulis : -
Kode 201
Judul : Fenomena Penerapan
Kewajiban Berjilbab dalam Tata Pergaulan Siswi di SMA Al-Islam Krian Sidaorejo.
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Contoh Skripsi
Islam
sebagai agama terakhir melihat bahwa ada orang-orang yang menyimpan penyakit di hati
mereka, memandang jelek dan
rendah kepada wanita. Mereka memperturutkan hawa nafsu
mereka melalui mata dan anganangan dalam hati.
Untuk melindungi wanita, Islam kemudian memerintahkan wanita-wanita muslimah untuk memakai jilbab sebagai busana
muslimah yang membedakan
orang muslim dan
non muslim. Perintah
memakai busana muslimah terdapat dalam QS.Al. Ahzab: 59 yang berbunyi: Artinya:
“Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu'min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
rang
muslim dan
non muslim. Perintah
memakai busana muslimah terdapat dalam QS.Al. Ahzab: 59 yang beke seluruh tubuh
mereka’. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”Contoh Skripsi
Dalam
ayat ini, perintah
berbusana muslimah akan
memberikan hikmah, yaitu supaya lebih mudah dikenal,
sehingga tidak diganggu. Adapun jilbab
dan busana muslim yang dikenakan harus memenuhi beberapa ketentuan dalam Al-Qur’an dan Hadist, yakni harus menutupi
semua aurat wanita, yaitu seluruh
tubuh kecuali muka dan telapak tangan, tidak memperlihatkan perhiasan, kain atau bahannya harus tebal, pakaiannya tidak
ketat atau longgar dan tidak diberi
wangi-wangian.
Contoh Skripsi
Kemudian
Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai
aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang
disebut pergaulan.
Pergaulan yang
baik adalah pergaulan
yang dilaksanakan dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan
sekaligus mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya, seperti himbauan Allah SWT
dalam surat Ali Imron 102
eW �
;
p�� �� ck;mso-font-width:102%'>hikmah, yaitu supaya lebih mudah dikenal,
sehingga tidak diganggu. Adapun
jilbab
dan busana muslim yang dikenakan harus memenuhi beberapa ketentuan dalam Al-Qur’an dan Hadist, yakni harus menutupi
semua aurat wanita, yaitu seluruh
tubuh kecuali muka dan telapak tangan, tidak memperlihatkan perhiasan, kain atau bahannya harus tebal, pakaiannya tidak
ketat atau longgar dan tidak diberi
wangi-wangian.Contoh Skripsi
Kemudian
Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai
aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang
disebut pergaulan.
=================================== ===========
==============================================
Pergaulan yang baik
adalah pergaulan yang
dilaksanakan dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus
mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya,
seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102:
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam >diberi
wangi-wangian.
Kemudian
Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai
aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang
disebut pergaulan.
Pergaulan yang baik
adalah pergaulan yang
dilaksanakan dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus
mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya,
seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102:Dan
suatu pergaulan yang baik adalah dengan menjaga batas-batas aurat yang haram
dilihat oleh orang lain, bukan pergaulan yang disemarakkan oleh pamer aurat yang
telah diharamkan Allah
untuk diperlihatkan kepada mereka
yang tidak berhak dan tidak pantas. Firman Allah dalam surat An-Nur 30-31:
Kemudian
Islam mengatur kerjasama antara sesama manusia dalam berbagai
aspek kehidupan serta interaksi antar sesama manusia sebagai perkara yang pasti di dalam seluruh muamalah, yang
disebut pergaulan.
Pergaulan yang baik
adalah pergaulan yang
dilaksanakan dalam keimanan dan ketakwaan yang baik dan sekaligus
mentaati ajaran dengan sebaikbaiknya,
seperti himbauan Allah SWT dalam surat Ali Imron 102:
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.
Dan suatu pergaulan yang baik adalah dengan
menjaga batas-batas aurat yang haram dilihat oleh orang lain, bukan pergaulan
yang disemarakkan oleh pamer
aurat yang telah
diharamkan Allah untuk
diperlihatkan kepada mereka yang tidak berhak dan tidak pantas. Firman
Allah dalam surat An-Nur 30-31
Dari
ayat-ayat tersebut di atas, dapatlah kita pahami betapa indah dan sucinya pergaulan yang Islami. Mereka yang bukan mahram/
muhrim dilarang Allah dan Rasul-Nya berada di tempat sepi
berdua-duaan tanpa disertai oleh salah
seorang muhrimnya. Dalam pertemuan dan persahabatan antara merekayang beriman, mereka menjaga aurat, menjaga pandangan
mata, menjaga tangan dari sentuhan-sentuhan yang haram, serta
memelihara perkataan yang mereka keluarkan.
Dalam kehidupan sehari-hari dalam era masa kini,
dapat ditemui fenomena wanita muslimah
yang memakai jilbab. Dalam berbagai acara baik resmi maupun acara
santai, banyak sekali wanita muslimah yang telah berjilbab. Tidak dipungkiri lagi bahwa jilbab sekarang sudah
dianggap sebagai pakaian yang
trendi, karena berbagai
macam mode kerudung
dan busana wanita muslimah telah diciptakanwanita muslimah untuk
berjilbab kian marak, mengingat bahwa dulu wanita karir ataupun gadis remaja
yang bersekolah, dilarang untuk berjilbab dan banyak
muslimah yang enggan berjilbab karena berbagai alasan, misalnya: panas atau
gerah, merusak penampilan atau tidak ada lowongan pekerjaan bagi wanita berjilbab yang menyebabkan mereka tidak mau
memakai jilbab.
Di sisi lain juga
terdapat muslimah yang sudah memakai jilbab sejak kecil (menginjak masa baligh). Mereka menutupi seluruh tubuh dengan
jilbab yang besar, memakai baju
terusan/jubah, bahkan ada yang memakai warna hitam seluruhnya dan bercadar. Dan ada juga yang memakai
kerudung sedang, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, dengan
memakai baju atasan lengan panjang dan bawahan rok/celana panjang. Tetapi ada
juga mode-mode kerudung dengan gaya selebritis, yaitu kerudung gaul dengan
melilitkan jilbab di leher, baju seksi ngepas badan,
celana ketat bahkan
ada juga yang
meskipun mengenakan kerudung,
tetap saja perut atau pinggulnya diperlihatkan dengan memakai “baju adik” yang ketika jongkok otomatis pinggulnya kelihatan.
Fenomena ini dapat kita temui di mana-mana dan biasanya banyak dikenakan oleh
kalangan remaja sekolah atau
mahasiswi-mahasiswi yang bahkan beridentitas Islam sekalipun.
Fenomena perempuan berjilbab seperti di atas,
menunjukkan bahwa definisi
menggunakan busana muslimah seolah-olah asal menggunakan kerudung tanpa
disertai dengan persyaratan yang sesungguhnya ditetapkan, oleh karena itu,tujuan pemakaian busana muslimah untuk melindungi wanita dari
gangguan dan godaan menjadi tidak terpenuhi
dikarenakan tidak dibarenginya penihgkatan kualitas dari pengguna jilbab, dalam arti mereka tidak memahami makna dan
syarat-syarat memakai jilbab yang
benar menurut tuntunan Al-Qur’an. Hal ini tercermin dalam tata cara pergaulannya, misalnya masih ditemuinya wanita-wanita berjlbab yang duduk-duduk di taman dengan
lawan jenis, sambil bercanda mesra,
jingkrak-jingkrak menonton konser music
pada bagian paling depan, keluar malam-malam tanpa didampingi mahram/muhrim
dan lain-lain, yang semua itu sebaiknya
dan tidak sepantasnya
dilakukan oleh wanita-waita berjilbab.
Fenomena seperti di atas pun juga terjadi di SMA
Al-Islam Krian Sidoarjo yang berbasis Islam. Di sekolah ini semua siswinya
wajib memakai jilbab. Sebagai sekolah menengah atas, tentu siswanya
adalah para remaja yang sedang dalam masa puber dan mulai tertarik pada lawan
jenis. Dengan demikian mereka mulai senang
berdandan agar menarik perhatian lawan jenis dan bisa merasa lebih percaya diri bergaul. Pergaulannya pun
tidak terlepas dari rasa tertarik pada lawan jenis atau pacaran. Mereka juga
mengidolakan artis-artis yang sedang hits dan mencoba meniru gaya mereka dalam
pergaulan. Untuk mengetahui
fenomena-fenomena seperti di
atas, penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul Fenomena
Penerapan Kewajiban Berjilbab dalam Tata Pergaulan Siswi
di SMA Al-Islam Krian Sidaojo
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang penulis merumuskan
masalah bagaimana fenomena penerapan kewajiban berjilbab dalam tata pergaulan
siswi di SMA AlIslam
Krian Sidoarjo
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
Di jamin asli.contohmakalah
No comments:
Post a Comment