Peningkatan mutu pendidikan termasuk pendidikan matematika
merupakan suatu
hal yang mutlak
harus terus diupayakan, karena
pendidikan memegang
peranan penting untuk
meningkatkan kualitas
sumber daya
manusia. Pendidikan yang
bermutu dapat memberikan
bekal
kepada siswa agar dapat memenuhi tuntunan hidup menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan. Secara lebih
luas,
pendidikan yang
bermutu dapat menyiapkan siswa
untuk menjadi
manusia
masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Matematika dipelajari
hampir disetiap jenjang
pendidikan. Ini
merupakan wujud
dari pangakuan bahwa
matematika sangat dibutuhkan
dalam pengembangan pengetahuan
dan kehidupan sehari-hari. Sekolah
merupakan
salah satu lembaga yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk
mempelajarinya, menghargai dan memperoleh nilai, tetapi banyak
permasalahan-permasalahan
yang menghambat siswa berhasil malakukan
|
hal-hal tersebut.
Hal ini tentunya
tidak terlepas dari
bagaimana seorang
guru menggunakan
srategi mengajar yang
baik, serta memperhatikan
pendekatan mengajar yang
sesuai dengan keadaan
siswa, bukan
pendekatan mengajar
yang bersifat monoton
serta kurang bervariasi,
karena hal
ini dapat membuat
siswa kurang motivasi
atau keinginan
untuk
mempelajari matematika. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
diteliti suatu
pendekatan lain dalam
pembelajaran matematika yang
memungkinkan siswa
dapat mengoptimalkan kemampuannya. Hal
ini
sesuai
dengan pendapat Soedjadi (1999:6), bahwa pendidikan merupakan
upaya
sadar yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai
tujuan tertentu,
maka diperlukan wahana
yang dapat menggambarkan
sebagai kendaraan.
Lebih jauh (Setyosari dalam
Arindawati & Huda,
2004:39) menyatakan bahwa
Pembelajaran merupakan suatu
usaha
manusia yang
dilakukan dengan tujuan
untuk membantu memfasilitasi
belajar orang
lain. Secara khusus,
pembelajaran merupakan upaya
yang
dilakuakan oleh
guru, instruktur, pelaku
pembelajaran dengan tujuan
untuk
membantu siswa atau peserta didik agar ia belajar dengan mudah.
|
merupakan ilmu
dasar yang mempunyai
peranan
penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, baik
sebagai alat
bantu dalam penerapan
bidang ilmu lain
maupun dalam
pengembangan ilmu
matematika itu sendiri.
Hal ini mengimplikasikan
bahwa seharusnya siswa
dapat menguasai matematika dengan
baik.
Namun
secara umum kenyataannya menunjukan bahwa mutu pendidikan
matematika sampai
saat ini masih
rendah, siswa belum
menunjukan
keberhasilan
yang menggembirakan (Inganah,2004:1).
Soedjadi (1999:101)
menyatakan guru sebagai
pendidik harus
menyadari bahwa
kemajuan pendidikan lebih
tergantung pada dedikasi
guru serta
kreativitasnya. Oleh karena
itu rendahnya pembelajaran
matematika disekolah
sangat ditentukan oleh
guru, karena guru
sebagai
ujung tombak
kegiatan pembelajaran dikelas.
Kondisi ini disebabkan
belum efektifnya penggunaan strategi, pendekatan mengajar, dan
lemahnya kemampuan
guru matematika SD
dalam menguasai materi
pelajaran
tertentu.
Kebanyakan siswa
mengalami kesulitan dalam
mengaplikasikan
matematika
ke dalam situasi kehidupan real. Hal
lain yang menyebabkan
|
matematika bagi
siswa adalah karena
pembelajaran matematika
kurang bermakna. guru
dalam pembelajarannya di
kelas tidak
mengaitkan dengan
skema yang telah
dimiliki oleh siswa
dan siswa
kurang diberikan kesempatan untuk
menemukan kembali dan
mengkonstruksi
sendiri ide-ide
matematika. Mengaitkan pengalaman
kehidupan
nyata anak dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran di
kelas penting
dilakukan agar pembelajaran bermakna.
Bila anak belajar
matematika
terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari maka anak akan
cepat lupa dan
tidak dapat mengaplikasikan matematika.
(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/38/matematika%20)
Berdasarkan pendapat
di atas, pembelajaran matematika
di kelas
ditekankan pada
keterkaitan antara konsep-konsep matematika
dengan
pengalaman anak
sehari-hari. Selain itu,
perlu menerapkan kembali
konsep matematika
yang telah dimiliki
anak pada kehidupan
sehari-hari
atau
pada bidang lain sangat penting dilakukan.
Salah satu pembelajaran
matematika yang
berorientasi pada matematisasi pengalaman
sehari-hari
(mathematize of
everyday experience) dan
menerapkan matematika
|
kehidupan sehari-hari
adalah pembelajaran Matematika
Realistik
(MR).
Pemilihan materi
penelitian operasi hitung
bilangan bulat ini
dengan
pertimbangan bahwa materi ini sangatlah esensial yang diajarkan
di SD,
SMP, dan SMA,
bahkan sampai keperguruan
tinggi. Selain itu
siswa
juga masih merasa kesulitan dan merasa belum begitu teliti dalam
menjumlahkan
dan mengurangkan bilangan bulat.
Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
atau Realistic
Mathematics Education (RME)
merupakan konsep belajar
yang
membantu guru
mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan
situasi dunia
nyata siswa dan
mendorong siswa membuat
hubungan
antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. Dengan
konsep itu
hasil pembelajaran diharapkan
lebih bermakna bagi
siswa.
Sejalan dengan
teori yang berkembang
saat ini, seperti
konstruktivisme
maupun kontekstual mewakili
teori pembelajaran umum,
pendidikan
metematika realistik
adalah suatu pembelajaran yang
dikembangkan
khusus untuk
matematika. Selanjutnya juga bahwa
konsep pendidikan
|
matematika
realistik sejalan dengan kebutuhan
memperbaiki pendidikan
matematika di
Indonesia yang didominasi oleh
persoalan bagaimana
meningkatkan
pemahaman siswa tentang matematika dan pengembangan
daya
nalar. (http://www.depdiknas.go.id/jurnal/38/matematika%20)
Berdasarkan uraian
diatas maka perlu
diadakan suatu penelitian
dengan
judul
"Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Materi
Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat Bagi Siswa Kelas IV
SDN
Tegalgondo Karangploso Malang".
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka
rumusan masalah dalam
penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana aktivitas guru
dan siswa selama proses
pembelajaran
matematika realistik berlangsung?
2. Bagaimana
ketuntasan belajar siswa
dengan menggunakan
pembelajaran matematika realistik pada
materi hitung
penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat?
|
3. Bagaimana
respon siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran
matematika realistik
pada materi hitung
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan bulat?
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
|
No comments:
Post a Comment