DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
BAB I
metode ceramah,
tanya jawab, dan
penugasan sehingga
konsep-konsep
akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu
kebanyakan guru
dalam mengajar masih
kurang memperhatikan
kemampuan berfikir
siswa, atau dengan
kata lain tidak
melalukan
pembelajaran bermakna,
metode yang digunakan
kurang bervariasi, dan
sebagai
akibatnya motivasi belajar siswa manjadi sulit ditumbuhkan dan
pola
belajar cenderung menghafal dan mekanistis. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sriyanto
(2006) bahwa pembelajaran matematika
oleh sekolah
sejauh ini
masih didominasi oleh
pembelajaran konvesional dengan
paradigma mengajarnya. Siswa
diposisikan sebagai obyek,
siswa
dianggap belum
tahu atau tidak
tahu apa-apa, sementara guru
memosisikan diri
sebagai yang mempunyai
pengetahuan. Guru ceramah
dan menggurui,
otoritas tertinggi adalah
guru sehingga proses
belajar
mengajar terasa
monoton dan membosankan. Selain
itu, dapat
menyebabkan pengetahuan
yang diterima siswa
tidak bermakna, kurang
mandiri, dan
kurang memahami materi
yang disampaikan oleh
guru
sebab siswa
tidak terlibat secara
aktif dalam proses
belajar mengajar
Sehingga pemahaman
siswa sebatas pengetahuan
yang diberikan oleh
guru.
Hal demikian menyebabkan kualitas proses dan hasil belajar siswa
kurang optimal.
Padahal hampir setiap
tahun matematika dianggap
|
itu
agar dapat mengarah pada tujuan yang diharapkan adalah mendorong
atau memberi
motivasi belajar matematika
bagi masyarakat khususnya
bagi
anak-anak atau peserta didik.
Contoh Skripsi
Matematika
memang sering digambarkan sebagai pelajaran yang
sulit, membosankan, bahkan
menakutkan. Karena anggapan
tersebut
maka
siswa semakin tidak menyukai pelajaran matematika. Hal ini dapat
berimbas
pada pemahaman materi matematika dan kemudian pada hasil.
Oleh karena
itu maka perlu
dikembangkan berbagai cara
untuk
mengajarkannya, guru
diharapkan mempunyai kemampuan untuk
menciptakan
model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan
agar
proses belajar tidak membosankan, sehingga siswa dapat menerima
pelajaran dengan
baik. Dalam pembelajaran matematika
kepada siswa,
guru hendaknya
bisa memilih berbagai
variasi pendekatan, strategi,
dan
metode
yang sesuai dengan situasi agar dapat meningkatkan kemampuan
berfikir kreatif
siswa, dan dapat
membantu peningkatan pemahaman
siswa terhadap
materi pelajaran sehingga
tujuan pembelajaran tercapai
secara
maksimal. Contoh Skripsi
Menurut
Marpaung (dalam Sriyanto, 2006), paradigma
mengajar
dengan
pembelajaran konvensional tidak dapat lagi dipertahankan dalam
pembelajaran
matematika di sekolah. Sudah saatnya paradigma mengajar
diganti dengan
paradigma belajar. Paradigma
belajar ini sejalan
dengan
teori
kontruktivisme. Dalam paradigma belajar siswa diposisikan sebagai
subyek. Pengetahuan
bukan sesuatu yang
sudah jadi, tapi
suatu proses
|
yang harus
digeluti, dipikirkan, dan
dikontruksi siswa, tidak
dapat
ditransfer
kepeda siswa yang hanya menerima
secara pasif. Penggunaan
pendekatan, strategi, dan metode tertentu atau dengan
mengkombinasikan secara
berurutan atau dengan
memodifikasikan
merupakan salah
satu cara penyampaian
materi di dalam
pembelajaran
matematika dan
untuk mempertinggi proses
interaksi antara guru
dan
siswa
agar dapat berlangsung pengajaran yang lancar, baik, dan efektif.
Untuk mengatasi
masalah pendidikan pemerintah melakukan
suatu upaya
peningkatan mutu pendidikan melalui
penyempurnaan
kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), yang lebih mengarah pada
pendekatan konstruktivisme, yaitu
pendekatan pembelajaran yang
mendorong siswa untuk
terlibat secara aktif
dan berkesempatan untuk
mengkonstruksi pengetahuan sendiri.
Hal ini berarti
proses belajar
mengajar tidak
hanya berlandaskan pada
teori pembelajaran perilaku,
tetapi
lebih menekankan pada penerapan
prinsip-prinsip belajar dari teori
kognitif. Implikasi
teori belajar kognitif
dalam pengajaran matematika
adalah memusatkan kepada
kemampuan berfikir logis,
analitis,
sistematis, kritis,
kreatif dan kemampuan
bekerja sama serta
tidak
sekedar kepada
hasilnya. Salah satu
bentuk pembelajaran yang
berorientasi pada
pendekatan
konstruktivisme adalah pembelajaran
kooperatif
tipe STAD dan problem posing. Contoh Skripsi
Pembelajaran kooperatif (cooperative Learning) merupakan
pendekatan yang
di dalamnya terdapat
proses kebersamaan. Menurut
Posamentier (dalam Widdiharto, 3, 2004: 13) secara sederhana
|
No comments:
Post a Comment