SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Wednesday, April 18, 2012

pembelajaran kooperatif stad-problem posing pada mata pelajaran| Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode     :166
Judul     :  pembelajaran kooperatif stad-problem posing pada mata pelajaran matematika di kelas x sma negeri 02 batu
 -------------------------------------------------

============================================================================ 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah
 ===========================================================================
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah


Pembelajaran matematika dewasa ini masih cenderung
metode  ceramah,  tanya  jawab,  dan  penugasan  sehingga
konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu
kebanyakan    guru    dalam    mengajar    masih    kurang    memperhatikan
kemampuan   berfikir   siswa,   atau   dengan   kata   lain   tidak   melalukan
pembelajaran  bermakna,  metode  yang  digunakan  kurang  bervariasi,  dan
sebagai akibatnya motivasi belajar siswa manjadi sulit ditumbuhkan dan
pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis. Hal ini sejalan dengan
pendapat  Sriyanto  (2006)  bahwa  pembelajaran  matematika  oleh  sekolah
sejauh   ini   masih   didominasi   oleh   pembelajaran   konvesional   dengan
paradigma    mengajarnya.    Siswa    diposisikan    sebagai    obyek,    siswa
dianggap    belum    tahu    atau    tidak    tahu    apa-apa,    sementara    guru
memosisikan  diri  sebagai  yang  mempunyai  pengetahuan.  Guru  ceramah
dan  menggurui,  otoritas  tertinggi  adalah  guru  sehingga  proses  belajar
mengajar    terasa    monoton    dan    membosankan.    Selain    itu,    dapat
menyebabkan  pengetahuan  yang  diterima  siswa  tidak  bermakna,  kurang
mandiri,  dan  kurang  memahami  materi  yang  disampaikan  oleh  guru
sebab  siswa  tidak  terlibat  secara  aktif  dalam  proses  belajar  mengajar
Sehingga  pemahaman  siswa  sebatas  pengetahuan  yang  diberikan  oleh
guru. Hal demikian menyebabkan kualitas proses dan hasil belajar siswa
kurang   optimal.   Padahal   hampir   setiap   tahun   matematika   dianggap
batu sandungan bagi kelulusan sebagian besar siswa.
Oleh karena
itu agar dapat mengarah pada tujuan yang diharapkan adalah mendorong
atau  memberi  motivasi  belajar  matematika  bagi  masyarakat  khususnya
bagi anak-anak atau peserta didik.
Contoh Skripsi
Matematika memang sering digambarkan sebagai pelajaran yang
sulit,   membosankan,   bahkan   menakutkan.   Karena   anggapan   tersebut
maka siswa semakin tidak menyukai pelajaran matematika. Hal ini dapat
berimbas pada pemahaman materi matematika dan kemudian pada hasil.
Oleh   karena   itu   maka   perlu   dikembangkan   berbagai   cara   untuk
mengajarkannya,    guru    diharapkan    mempunyai    kemampuan    untuk
menciptakan model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan
agar proses belajar tidak membosankan, sehingga siswa dapat menerima
pelajaran  dengan  baik.  Dalam  pembelajaran  matematika  kepada  siswa,
guru  hendaknya  bisa  memilih  berbagai  variasi  pendekatan,  strategi,  dan
metode yang sesuai dengan situasi agar dapat meningkatkan kemampuan
berfikir  kreatif  siswa,  dan  dapat  membantu  peningkatan  pemahaman
siswa  terhadap  materi  pelajaran  sehingga  tujuan  pembelajaran  tercapai
secara maksimal. Contoh Skripsi
Menurut Marpaung (dalam Sriyanto, 2006), paradigma  mengajar
dengan pembelajaran konvensional tidak dapat lagi dipertahankan dalam
pembelajaran matematika di sekolah. Sudah saatnya paradigma mengajar
diganti  dengan  paradigma  belajar.  Paradigma  belajar  ini  sejalan  dengan
teori kontruktivisme. Dalam paradigma belajar siswa diposisikan sebagai
subyek.  Pengetahuan  bukan  sesuatu  yang  sudah  jadi,  tapi  suatu  proses
yang   harus   digeluti,   dipikirkan,   dan   dikontruksi   siswa,   tidak   dapat
ditransfer kepeda siswa yang hanya menerima  secara pasif. Penggunaan
pendekatan,       strategi,       dan       metode       tertentu       atau       dengan
mengkombinasikan   secara   berurutan   atau   dengan   memodifikasikan
merupakan  salah  satu  cara  penyampaian  materi  di  dalam  pembelajaran
matematika  dan  untuk  mempertinggi  proses  interaksi  antara  guru  dan
siswa agar dapat berlangsung pengajaran yang lancar, baik, dan efektif.
Untuk   mengatasi   masalah   pendidikan   pemerintah   melakukan
suatu   upaya   peningkatan   mutu   pendidikan   melalui   penyempurnaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yang lebih mengarah pada
pendekatan    konstruktivisme,    yaitu    pendekatan    pembelajaran    yang
mendorong  siswa  untuk  terlibat  secara  aktif  dan  berkesempatan  untuk
mengkonstruksi   pengetahuan   sendiri.   Hal   ini   berarti   proses   belajar
mengajar  tidak  hanya  berlandaskan  pada  teori  pembelajaran  perilaku,
tetapi lebih menekankan  pada penerapan prinsip-prinsip belajar dari teori
kognitif.   Implikasi  teori  belajar  kognitif  dalam  pengajaran  matematika
adalah    memusatkan    kepada    kemampuan    berfikir    logis,    analitis,
sistematis,   kritis,   kreatif   dan   kemampuan   bekerja   sama   serta   tidak
sekedar    kepada     hasilnya.    Salah    satu    bentuk    pembelajaran    yang
berorientasi   pada   pendekatan   konstruktivisme   adalah   pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan problem posing. Contoh Skripsi
Pembelajaran    kooperatif    (cooperative    Learning)    merupakan
pendekatan  yang  di  dalamnya  terdapat  proses  kebersamaan.  Menurut
Posamentier (dalam Widdiharto, 3, 2004: 13) secara sederhana
menyebutkan  cooperative  learning atau  belajar  secara  kooperatif  adalah
penempatan   beberapa   siswa   dalam   kelompok   kecil   dan   memberikan
mereka  sebuah  atau  beberapa  tugas.  Dengan  pembelajaran  kooperatif
akan  memungkinkan  siswa  menjadi  sumber  belajar  bagi  temannya.  Dan
siswa akan merasa lebih mudah belajar sehingga pembelajaran kooperatif
dapat    membantu    peningkatan    pemahaman    siswa    terhadap    materi
pelajaran  yang  ada,  hal  ini  dikarenakan  adanya  interaksi  antar  siswa
dalam kelompoknya, juga guru sebagai pengajar. Setiap kelompok siswa
yang  mempunyai  kemampuan  lebih  akan  membantu  proses  pemahaman
pada    siswa    yang    berkemampuan    rendah,    sehingga    siswa    yang
berkemampuan    rendah    dapat    segera    menyesuaikan    dalam    proses
pemahaman   materi.   Kenyataan   ini   sering   dijumpai   dalam   proses
pembelajaran bahwa adanya siswa yang enggan atau takut untuk bertanya
pada  guru,  tetapi  siswa  tersebut  lebih  suka  bertanya  pada  temannya
apabila   mengalami   kesulitan   dan   dalam   memahami   soal-soal   yang
dihadapi.  Interaksi  tersebut  akan  berjalan  dengan  baik  jika  siswa  di
kelompokkan secara heterogen. Contoh Skripsi
Sedangkan   untuk   meningkatkan   kemampuan   berfikir   kreatif
siswa maka salah satu pendekatannya adalah dengan pendekatan problem
posing   yang   menekankan   pada   pengembangan   pembentukan   soal.
menurut   Kasiati   (2008)   Problem   posing   adalah   pembelajaran   yang
menekankan  peserta  didik  untuk  membentuk  soal,  informasi  yang  ada
diolah  dalam  pikiran.  Dengan  kegiatan  pembentukan  soal  yang  dapat
diselesaikan,   maka   siswa   akan   terbiasa   mengkontruksi   pemahaman
berdasarkan  informasi  yang  tersedia.  Dan  merupakan  pendekatan  yang
disesuaikan     dengan     kemampuan     siswa,     karena     dalam     proses
pembelajarannya  dapat  membangun  struktur  kognitif  siswa,  serta  dapat
memotivasi  siswa  untuk  berfikir  kritis  dan  kreatif.  Dengan  demikian
siswa dapat pengalaman langsung dalam membentuk pertanyaan sendiri,
sehingga dapat terbentuk pemahaman yang lebih bermakna karena siswa
terlibat secara aktif. Contoh Skripsi
Berdasarkan  alasan  tersebut,  maka  perlu  dilakukan  perubahan
model  pembelajaran,  dari  pembelajaran  yang  bersifat  teacher  center  ke
student   center,   serta   pembelajaran   yang   mengarah   pada   pendekatan
kontruktivisme.         Pembelajaran         tersebut         dilakukan         dengan
mengimplementasikan   model   pembelajaran   kooperatif   Student   Teams
Achievement Devisions (STAD) yang dibantu dengan penerapan strategi
problem  posing.  Model  STAD  (Student  Teams  Achievement  Divisions)
merupakan   salah   satu   model   pembelajaran   kooperatif   dimana   siswa
dikelompokkan  dalam  kelompok-kelompok  kecil  dimana  setiap  anggota
kelompok   akan   saling   belajar   dan   membelajarkan   dan   menekankan
bahwa   keberhasilan   anggota   kelompok   akan   berpengaruh   terhadap
keberhasilan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dicirikan
oleh  suatu  struktur  tugas,  tujuan  dan  penghargaan  kooperatif.   Siswa
bekerja  sama  dalam  situasi  semangat  pembelajaran  kooperatif  seperti
membutuhkan     kerjasama     untuk     mencapai     tujuan     bersama     dan
mengkoordinasikan   usahanya   untuk   menyelesaikan   tugas.   Kesulitan
pemahaman  materi  yang  tidak  dapat  dipecahkan  secara  individual  dapat
dipecahkan  bersama-bersama  antar  kelompok  dengan  bimbingan  guru.
Pembelajaran kooperatif STAD-problem posing dapat menghemat waktu
presentasi    guru    sehingga    waktu    pembelajaran    lebih    efektif    dan
dititikberatkan pada keaktifan dan kreatifitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan penelitian
yang  berjudul  "Pembelajaran  Kooperatif  STAD-Problem  Posing  pada
Mata Pelajaran Matematika  di Kelas X SMA  Negeri 02 Batu".

1.2 Rumusan Masalah

sesuai  dengan  latar  belakang  yang  telah  dikemukakan  di  atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1.   Bagaimana   aktivitas   guru   dan   siswa   selama   proses   pembelajaran
kooperatif STAD-problem posing berlangsung?
2.    Bagaimana    hasil    belajar    siswa    setelah    menggunakan    Model
pembelajaran kooperatif STAD-problem posing?
3.  Bagaimana  respon  siswa  terhadap  model  pembelajaran  kooperatif
STAD-problem posing

=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah

No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet