SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Sunday, April 1, 2012

manajemen pengembangan madrasah aliyah berprestasi |Contoh Skripsi

Penulis : -
Kode     :159
Judul     :  MANAJEMEN  PENGEMBANGAN  MADRASAH  ALIYAH  BERPRESTASI  (STUDI KASUS PENGEMBANGAN MADRASAH ALIYAH NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO)
 -------------------------------------------------


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam struktur lembaga pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam tugas keseharian, ia dibantu oleh beberapa wakil kepala madrasah dan beberapa komponen lainnya seperti wali kelas, karyawan dan sebagainya, yang masing- masing mempunyai tugas dan fungsi sesuai dengan jabatan yang diembannya. Kepala madrasah sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan di tingkat madrasah dituntut untuk mengoptimalkan pemberdayaan komponen yang ada guna mencapai tujuan pendidikan yang telah digariskan. Upaya optimalisasi pemberdayaan komponen madrasah dapat diketahui melalui pembagian tugas secara berimbang yakni melalui pengadaan uraian tugas dan fungsi unsur pimpinan,  karyawan,  wali kelas  dan  guru,  sehingga  jelas  pola  menejemen efektif yang diterapkan oleh kepala madrasah yang bersangkutan. Efektifitas di sini bukan dititikberatkan pada efektifitas pribadi, penampilan rapi maupun pengaturan waktu kegiatan belajar mengajar dan hubunga n kerja sejawat.

Menyimak tentang perilaku manajer yang efektif, Raddin (1970 H. 13) sebagaimana dikutip Pidarta1  memberikan gambaran tentang prilaku menejer yang  efektif,  antara  lain:  (1)  mengembangkan  potensi  bawahan;  (2)  tahu tentang apa yang diinginkan dan giat mengejarnya, memiliki motivasi tinggi;Contoh Skripsi






1 Made Pidarta, Menejemen Pendidikan Indonesia. (Jakarta: PT. Bumi Aksara , 2004), 21 .


1

2



(3) memperlakukan bawahan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik individunya; (4) bertindak secara tim menejer.Contoh Skripsi
Dengan menerapkan manajemen yang efektif, dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi lembaga di berbagai bidang. Berdasarkan hasil penelitiannya, McClelland (dalam Danim)2  percaya bahwa kebutuhan akan berprestasi (need for achievement ) adalah suatu motif yang berbeda dan dapat dibedakan dengan kebutuhan lainnya. Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi  lebih  baik,  di  mana  dalam  menentukan  tujuan  dan  sasaran organisasi  tidak  terlalu  rendah  dan  tidak  terlalu  tinggi.  Aktifitas  yang
berorientasi tujuan dipengaruhi oleh hasil suatu pertentangan antara dua kecenderungan yang berlawanan, yaitu tendensi untuk meraih sukses (need for achievement  =  n.Ach)  dan  tendensi  untuk  menghindari  kegagalan  (avoid failure = n.Af). Prestasi adalah jumlah sukses yang mungkin dicapai dalam suatu keadaan dan dalam kurun waktu tertentu.
Sementara itu, studi yang dilakukan Smit dan Cranny3 memperlihatkan

bahwa   motivasi    berprestasi    berhubungan    dengan   tingkat   pengorbanan seseorang dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Semakin tinggi motivasi berpestasi seseorang, semakin besar dorongan yang mereka miliki, semakin besar pula pengorbanan yang mereka berikan. Namun demikian motivasi berpestasi tidak tumbuh dengan sendirinya. Motivasi berpestasi tumbuh dan berkembang   karena  adanya lingkungan      yang       memungkinkan,           seperti kesempatan berinteraksi dengan orang lain dan peluang untuk belajar. Seseorang bisa berkembang setelah belajar dari apa yang pernah dialami
2 Sudarwan      Danim       &       Suparno,      Manajemen      Kepemimpinan      Transformasional
Kekepalasekolahan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), 34.
3 Ibid, 36.

3



orang atau diperbuat lain, apa yang dihasilkan orang lain, baik hasil positif atau kegagalan. Karenanya, secara esensial dapat dikatakan bahwa motivasi berpestasi merupakan motivasi sosial, karena motivasi berpestasi sosial berhubungan dengan bidang pekerjaan atau kehidupan tertentu.
Berdasarkan survey pendahuluan, Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo      telah                       mengalami                banyak    prestasi    dalam    penyelengaraan pendidikannya, baik dalam segi fisik maupun yang lain. Dalam bidang akademik, madrasah tersebut telah banyak berjasa dalam mengantarkan anak didik meraih prestasi, baik di tingkat kabupaten maupun nasional. Selama tahun 2009 saja, madrasah tersebut telah mengantarkan anak didiknya meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi, baik melalui jalur beasiswa santri maupun jalur PMDK. Dalam bidang yang lain, madrasah ini juga telah banyak mengikutkan anak didik dan meraih prestasi dalam berbagai perlombaan, seperti debat bahasa Arab-Inggris, pidato bahasa Arab-Inggris, Olimpiade Saint dan Bahasa, dan sebagainya.Contoh Skripsi
Diraihnya prestasi-prestasi di atas, disebabkan dalam penyelenggaraan

pendidikannya, madrasah ini menyelenggarakan kurikulum terpadu, yaitu dengan memadukan kurikulum nasional dan kurikulum lokal (kurikulum madrasah yang dipadukan dengan kurikulum pesantren). Penyelenggaraan kurikulum di Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton tidak semata- mata hanya memuat kurikulum nasional yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama, tetapi juga memasukkan kurikulum pesantren sebagai penyeimbang, seperti ilmu balaghoh,  menyajikan  pelajaran  tafsir  dengan  Tafsir  Jalalain,  dengan tujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan agama kepada anak didikContoh Skripsi

4



berdasarkan    tradisi   keagamaan    di   pesantren.    Dalam    penyelenggaraan kurikulum ini, Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton di samping dilakukan di kelas yang mengikuti jadwal kegiatan belajar mengajar pada jam-jam efektif, juga  mewajibkan  siswanya  untuk  mengikuti  pendalaman  keagamaan  di kampus  pada  jam- jam  tertentu.  Hal  ini  berjalan  efektif  karena  madrasah tersebut menganut sistem asrama, dalam arti seluruh siswa diasramakan dalam beberapa blok berdasarkan jurusan/program studi yang dipilih. Blok (asrama) yang ada di madrasah tersebut terbagi dalam beberapa macam, antara lain: blok program keagamaan, blok program bahasa  plus, disebut blok program bahasa plus karena dalam blok ini ada dua bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris yang harus dikuasai oleh siswa. Dan selama berada dalam blok (asrama), siswa tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi lain selain bahasa Arab dan bahasa Inggris. Di samping itu, di dalam blok-blok tersebut sangat sarat dengan kegiatan keagamaan.
Sementara itu, penggunaan kurikulum nasional di samping memenuhi tuntutan kurikulum, juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat peserta didik dalam rangka ikut mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu: “berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.4

Sedangkan kurikulum lokal merupakan bagian integral dari sistem pendidikan  nasional  yang  bertujuan  mengembangkan  potensi  keagamaan


4 Pemerintah RI. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Bandung: Citra Umbara , 2003. ), hlm. 7.

5



peserta didik, sehingga dapat mencetak peserta didik yang bertanggung jawab terhadap Tuhan dan masyarakatnya.
Dikembangkannya dua kurikulum pada sekolah swasta adalah karena didorong oleh suatu kenyataan bahwa tatanan kehidupan masyarakat saat ini mulai cenderung semrawut (chaos), yang ditandai dengan semakin sedikitnya masyarakat yang mengedepankan segi-segi moral dalam bertindak dan berprilaku. Hal ini secara nyata merupakan akibat dari sistem perekonomian yang tidak kuat, sehingga mengantarkan masyarakat bangsa ini pada krisis yang berkepanjangan.5  Krisis yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan sebenarnya bersumber dari rendahnya kualitas, kemampuan dan semangat kerja di kalangan masyarakat.  Untuk keluar dari multi krisis ini maka upaya peningkatan SDM merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara  yang
demokratis serta bertanggung jawab.6

Peningkatan kualitas SDM merupakan faktor penentu keberhasilan pembangunan bangsa yang diterapkan melalui berbagai program pendidikan yang dilakukan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan (IMTAK).
Di samping itu, upaya peningkatan kualitas SDM tidak akan tercapai secara  sempurna  tanpa  melalui  relevansi  (penyesuaian)  dan  peningkatan
5 E Mulyasa.  Manajemen  Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi  (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), 3.
6 Pemerintah RI. Loc.Cit, 7.

6



materi program pendidikan agar secara lentur bergerak cepat sejalan dengan tuntutan dunia kerja dan tuntutan kehidupan masyarakat yang berubah secara terus  menerus.  Dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  relevansi pendidikan, Depdikbud 7  mengkaji beberapa upaya yang dapat dilakukan. Pertama, untuk menjamin pembelajaran melalui program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu dan lebih fungsional, baik bagi individu maupun masyarakat, diperlukan keterlibatan para tokoh masyarakat, di samping para ahli              untuk                 merancang         isi                   kurikulum                dan          jenis   kegiatan-kegiatan pembelajarannya.        Dengan             demikian para     lulusan   diharapkan   memiliki kualifikasi kemampuan dasar, baik untuk melanjutkan studi maupun terjun ke masyarakat dengan kualifikasi minimal. Kedua, untuk menghadapi tantangan globalisasi           yang    menuntut      kualifikasi         tertentu              serta        perubahan        dan perkembangan berbagai bidang, setiap lulusan dari setiap jenis dan jenjang pendidikan perlu terus diorientasikan pada upaya tidak hanya menguasai kemampuan akademik dan keterampilan teknis saja, tetapi juga kompetensi dalam bidang keterampilan komunikasi, manajemen orang lain dan tugas, serta memobilisasi inovasi dan perubahan.
Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang  Manajemen  Pengembangan  Madrasah  Aliyah  Berprestasi  (Studi Kasus Pengembangan Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo).










7 Depdikbud.  Pembangunan  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Menjelang  Era  Tinggal  Landas. (Jakarta: Depdikbud, 1999), 2.

7



Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah      secara  umum                 sebagai   berikut:   “Bagaimana       impelementasi manajemen pengembangan            Madrasah                 Aliyah    Nurul      Jadid       Paiton Probolinggo?”
Rumusan masalah umum di atas dapat dijabarkan ke dalam berbagai masalah khusus sebagai berikut:
1.  Bagaimanakah kondisi riil delapan standar pendidikan di Madrasah Aliyah

Nurul Jadid Paiton Probolinggo?

2.  Bagaimanakah upaya strategik pengembangan Madrasah Aliyah Nurul

Jadid Paiton Probolinggo?

3.  Apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi pengembangan

Madrasah Aliyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo?


=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah
winrar sortware: 
http://www.ziddu.com/download/17271885/wrar390.exe.html


No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet