SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Wednesday, January 18, 2012

humas di lembaga pendidikan islam | Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode     : 133
Judul     :  humas di lembaga pendidikan islam (studi tentang strategi lembaga pendidikan islam dalam pengembangan kehumasan di smu shalahuddin malang)
 -------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini semakin banyak pihak yang merasakan bahwa pendidikan Islam belum memenuhi harapan yang diinginkan (Suprayogo,1995:39). Pendidikan Islam  berjalan di tempat dan memendam banyak persoalan (Zubairi, 2000: 32). Hal demikian  menumbuhkan minat sebagian pelaksana pendidikan untuk mengadakan pembaharuan dan peningkatan kualitas pendidikan Islam  secara terus-menerus. Berbagai tulisan dalam bentuk buku, majalah, jurnal, diupayakan. Berbagai  kegiatan seminar, peknataran, lokakarya, serta kegiatan lainnya diselenggarakan untuk memperkaya wawasan dan visi pendidikan Islam.

Kemudian muncullah bermacam bentuk lembaga pendidikan Islam unggulan, baik melalui jalur sekolah dan luar sekolah, seperti Pesantren Modern Gontor Ponorogo, Azzaitun Indramayu, Sekolah Menengah Umum (SMU)  Insan cendikia Jakarta, SMU Internat Al Kautsar Sukabumi, SD Islam Arrahmah Surabaya, SD Islam Sabilillah Malang, Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I, Madrasah Ibtidaiyah  Jenderal Sudirman Malang dan sebagainya. Bentuk-bentuk pendidikan di atas merupakan perwujudan usaha-usaha nyata dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman, sekarang dan masa depan sesuai dengan arah kebijakan pendidikan nasional sebagai mana yang dituangkan dalam GBHN 1999-2004 bab IV, dikatakan bahwa: Contoh Skripsi

“Arah pendidikan nasional adalah meningkatkan kemampuan akademik dan professional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam meningkatkan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan”.

Pendidikan selalu memainkan fungsi ganda, yaitu sebagai transformation of value intermediary dan transformation of knowledge   intermediary.   Yaitu     sebagai transformasi pengetahuan dan sebagai medium transformasi nilai-nilai, norma-norma dan budi pekerti luhur (akhlak al  karimah) sebagaimana yang digariskan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional (UUSPN) No.2 Tahun 1989, bahwa;
“Pendidikan dilakukan untuk mencerdaskan manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa”. Contoh Skripsi

Fungsi pendidikan sebagai wahana sosialisasi  nilai terhadap anak didik, lembaga pendidikan agama, khususnya Islam  mempunyai peluang besar untuk mewujudkan anak didik yang berakhlakul karimah. Agama merupakan sumber nilai yang tertinggi, apalagi agama Islam yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak, bahkan  Nabi Muhammad SAW. diutus ke dunia hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sebagaimana dalam sebuah hadis disebutkan:   Innama bu`istu liutammima makarimal akhlaq artinya, (Saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia). Contoh Skripsi
Agama Islam juga mewajibkan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang berkenaan dengan dunia, tidak hanya menyiapkan kehidupan akhirat walaupun akhirat lebih  utama dibanding kehidupan dunia. Sehingga dalam Islam mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Oleh karena itu semestinya lembaga pendidikan Islam  menjadi tumpuan dan harapan seluruh masyarakat, tetapi yang terjadi sekarang ini sebagian besar pendidikan Islam masih belum sejajar dengan pendidikan ”umum” lainnya. Karena dianggap pendidikan Islam kurang berkualitas dan memenuhi harapan. Banyak di kalangan  masyakat  Islam  yang  memilih  sekolah-sekolah  “umum” bahkan  ada  yang memilih lembaga pendidikan non muslim. Persoalan tersebut merupakan tanggung jawab seluruh umat Islam khususnya bagi pelaksana lembaga pendidikan Islam. Contoh Skripsi
Apapun upaya yang telah dilakukan oleh pelaksana pendidikan Islam, namun yang pasti adalah, bahwa keberadaan pendidikan Islam tidak bisa berkembang tanpa dukungan dari masyarakat. Karena dalam masyarakat terdapat kekuatan yang berupa pendapat umum yang dapat mempengaruhi tingkah laku rakyat, maka sebagai suatu  kekuatan, mereka harus diperhatikan (Djanaidi, 1987: 26).
Pendidikan adalah milik masyarakat dan untuk masyarakat, maka kalau masyarakat mengerti bahwa gagasan yang dilemparkan pada mereka adalah untuk kepentingan mereka sendiri, maka mereka pasti membantu  berbagai persoalan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan.
Kerja sama sekolah dengan masyarakat  makin terasa penting apabila Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 22 tahun 1999 tentang pemerintah Daerah dilaksanakan. (antara lain tercantum pada Bab III, tentang pembentukan dan susunan Daerah, Bab IV tentang kewenangan Daerah maupun Bab VII tentang kepegawaian Daerah).
Salah satu tujuan UU RI No.22/1999 tersebut adalah untuk memberdayakan  masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peranserta  masyarakat, termasuk dalam meningkatkan sumber  dana dan penyelenggaraan pendidikan. Peranserta masyarakat dalam pendidikan dapat secara perorangan, berkelompok ataupun dalam bentuk lembaga. Peranserta ini akan lebih efektif karena secara langsung dapat dinikmati masyarakat itu sendiri (Direktorat, 1999:1).Contoh Skripsi
 Pendidikan dengan masyarakat  adalah seperti dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan, maka segala aktivitas pendidikan harus berkaitan  dengan persoalan-persoalan yang ada pada masyarakat. Apa yang ada pada lembaga pendidikan dengan apa yang ada pada masyarakat harus ada kesesuaian. Apabila hal ini berjalan secara benar niscaya tidak akan ada produk pendidikan yang tidak dibutuhkan masyarakat (Priato, 2000:33).
Lembaga pendidikan dalam perjalanan sejarahnya sangat memerlukan dukungan masyarakat, karena dengan adanya dukungan dari masyarakat  diharapkan akan terjadi rasa saling memiliki dan hubungan yang harmonis.  Dengan adanya hubungan yang harmonis ini diharapkan akan melahirkan kerja sama yang baik dan sangat berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan lembaga,  sehingga lembaga pendidikan Islam diharapkan akan mencapai harapan yang diinginkan.Contoh Skripsi
Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara keduanya maka diperlukan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikelola secara serius dan profesional oleh setiap lembaga pendidikan, sehingga berjalan lebih efektif dan efisien serta membuahkan hasil yang maksimal. Karena dengan hubungan masyarakat di lembaga pendidikan, maka akan terjalin kerjasama antara semua pihak, baik pihak internal  yaitu, dalam lembaga itu sendiri dan pihak ekternal yaitu masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ruslan (1999: 24-25) bahwa ruang lingkup hubungan masyarakat adalah membina hubungan ke dalam (public internal) dan membina hubungan keluar (public external). Jadi peran hubungan masyarakat tersebut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inword looking) dan ke luar  (outword looking).Contoh Skripsi
 Kindred Leslie dalam Sehertian mengatakan:
“School public is a process of communication between the school and community for purpose of the increasing citizen understanding of educational needs and  practices and encouraging intelgent citizent interest and cooperation in the work of improving the school”                  ( Sehertian, 1994: 233).

Cultip dkk mengatakan:
“Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah, menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik ektern maupun intern, menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi lembaga kepada publik  dan menyalurkan opini publik kepada lembaga, melayani publik dan menasehati pimpinan lembaga demi kepentingan umum   (Effendy, 1999: 36).     

Dengan demikian, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat yang dikelola secara baik dan profesional sangat diperlukan oleh lembaga pendidikan Islam, sebab dengan peranan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat  secara maksimal, perkembangan lembaga dapat diketahui masyarakat baik dari aspek visi,  misi dan tujuannya. Sehingga masyarakat  memiliki kepercayaan kepada  lembaga tersebut.
Pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat secara maksimal bukanlah pekerjaan yang mudah, akan tapi membutuhkan kinerja ekstra, dan strategi yang tepat sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan efektif, efisien  sesuai dengan target yang diharapkan.
Dalam Al Qur’an sendiri telah banyak diberitakan bahwa ketika kita berkata-kata (komunikasi), maka gunakan kata-kata yang benar, kata-kata yang mulia dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa hal yang mendasar untuk mengadakan kegiatan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah dengan melakukan komunikasi dua arah yang dijiwai oleh kejujuran, kebenaran, lembah lembut, saling menasehati dalam kebajikan, saling berpesan dalam kesabaran dan sebagainya. Contoh Skripsi
Al Qur`an menyebutkan bahwa untuk penyampaian pesan kepada masyarakat hendaknya dengan penuh toleransi, dilarang memaksakan kehendak atau menyinggung perasaan orang lain. Namun demikian tidak boleh terbawa oleh arus, untuk itu harus pula menjunjung tinggi keadilan. Adapun cara yang digambarkan Al Qur`an dalam pengetrapan toleransi dan keadilan tersebut adalah petama dengan hikmah/kebijaksanaan,  hal ini hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang sudah ahli dalam bidangnya  dan merupakan cara yang terbaik. Kedua adalah dengan  nasehat yang baik yaitu di samping isinya baik juga cara penyampainnya juga baik. Oleh karena itu perlu menggunakan kata-kata yang ma`ruufa, kariima, mansyuuran, baliighan dan layyinan. Ketiga adalah dengan menggunakan argumentasi logis.
Sesungguhnya program manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat  menjadi bagian tanggung jawab kepala sekolah. Ia mempunyai tanggung jawab  terhadap peningkatan kualitas dari sisi tenaga pengajar dan kelangsungan perkembangan ke depan.  Selain itu, Kepala Sekolah membagi job description dengan wakilnya dalam urusan hubungan atau kerjasama dengan masyarakat, yaitu : (a) memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah; situasi, dan perkembangan sekolah sesuai pendelegasian Kepala Sekolah, (b) menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk memajukan sekolah, (c) membantu mewujudkan kerja sama dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat (Buku Program Kerja SMU Shalahuddin, 2000/2001 : 70).
 Sumidjo (1999:332) menyebutkan tentang peranan pengorganisasian hubungan masyarakat, yaitu:Contoh Skripsi
“Pengorganisasian hubungan masyarakat dengan Kepala Sekolah memiliki peranan yang menentukan, sebagai satu kekuatan atau kewibawaan (power) dalam penghimpun dan penggerak segala sumber daya dalam kerja sama antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, serta untuk memperoleh berbagai dukungan sumber daya manusia (man), dana (money), dan informasi berbagai lembaga dan dukungan politis dari segenap jajaran praktisi pendidikan”.

Secara efektif, adanya manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat akan menciptakan terjalinnya kerjasama yang harmonis antara lembaga pendidikan Islam dengan masyarakat. Kerjasama yang dapat diwujudkan berkaitan dengan pengembangan lembaga pendidikan Islam adalah munculnya sikap saling mendukung antara kebutuhan masyarkat dengan kebutuhan lembaga pendidikan Islam, sekaligus lembaga pendidikan Islam akan senantiasa menjadi bagian masyarakat, yang selanjutnya lembaga tersebut akan selalu mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian juga lembaga tersebut tidak pernah akan mengalami alienasi dengan kultur dan tuntutan masyarakat untuk menghadapi hari depannya.
Sumidjo (1999: 334) menjelaskan bahwa : "program hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat mendorong orang tua terlibat ke dalam proses pendidikan suatu sekolah melalui kerja sama dengan para guru di dalam perencanaan program pendidikan individual dari anak-anak mereka".
Dari sini dapat diukur bahwa kemajuan suatu lembaga pendidikan Islam tidak akan pernah terlepas dari dukungan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Hanya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang di dukung oleh masyarakat pada akhirnya akan dapat bersaing secara kompetitif dengan lembaga pendidikan lainnya. Karena itu hubungan sekolah dengan masyarakat dalam satuan lembaga pendidikan Islam diharapkan menjadi ujung tombak keberhasilan lembaga pendidikan dalam mengadakan proses-proses pendidikan untuk mencapai tujuan bersama dalam dunia pendidikan Islam.
Salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam formal tingkat menengah adalah  SMU Shalahuddin Malang, yang tetap berkembang di tengah-tengah persaingan zaman di era global. Pada hal tidak sedikit lembaga pendidikan Islam, khususnya pendidikan Al Ma`arif  yang ditinggalkan oleh masyarakat. Seperti  dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:
No
Lembaga Pendidikan
Alamat
Keterangan
1.
SMP Al Ma`arif 4
Kota Malang
Tidak mendapat siswa
2.
SMP  Raden Patah
Kota Malang
Tidak mendapat siswa
3.
Madrasah Tsanawiyah Mu`allimin
Kota Malang
Hanya mendapat 8 orang siswa (2000)
4.
Madrasah Aliyah Mu`allimat
 Kota Malang
Hanya mendapat 8 orang siswa (2000)
5.
SMP NU Syamsuddin
Kota Malang
Mendapat 13 siswa
6.
Madrasah Aliyah  Mu`allimin,
Kota Malang
Mendapat 15 siswa
7.
MTs K.H. M. Said
Kota Malang
Mendapat 17 siswa
Sumber data : Lembaga Pendidikan Ma'arif Kodya Malang, Agustus 2001
Adanya mobilisasi seluruh komponen yang ada sangat akomodatif dan responsif maka SMU Shalahuddin semakin besar. Hal ini ditindaklanjuti dengan menambah kurikulum lokal seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris, Al Qur`an dan berbagai macam kegiatan eksrakurikuler. Harus diakui pula bahwa format sistem pendidikan yang diterapkan oleh SMU  Shalahuddin Malang tidak dapat dipisahkan dari dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
Dalam perjalanan sejarahnya, SMU Shalahuddin Malang telah menunjukkan soliditas dan kemampuan yang prima sehingga lembaga tersebut acceptable  bagi lapisan masyarakat. Tidak mengherankan apabila dalam pencaturan lembaga pendidikan, khususnya di Malang lembaga pendidikan SMU Shalahuddin dipandang  sebagai potret  lembaga menengah yang ideal. (The ideal prototype of scondary school)
 SMU  Shalahuddin Malang adalah salah satu lembaga sekolah menengah Islam yang mendapat perhatian  masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyaknya pendaftar yang tidak tertampung, padahal waktu pendaftaran relatif singkat. Sebagaima dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:
No.
Jumlah Pendaftar
Jumlah Diterima
Tahun
1.
553 siswa
376 siswa.
1998/1999
2.
507 siswa
399 siswa
1999/2000
3.
447 siswa
299 siswa
2000/ 2001
4.
473 siswa
300 siswa
2001-2002
Sumber data : Buku Program Kerja SMU Shalahuddin Malang
 tahun Pelajaran 1998/1999-2001/2002

SMU Shalahuddin sangat dikenal kedisiplinannya, dan dipercaya sebagai sub Rayon yang kesepuluh dalam penyelenggaraan EBTANAS untuk Sekolah Menengah Swasta dari  DEPDIKNAS. SMU Shalahuddin  sering dijadikan sebagai obyek penelitian dari berbagai perguruan tinggi baik program  (S1) maupun (S2) (catatan lapangan, h:30, b:31-32 dan h:31, b:1-2 dan 22-25).
SMU Shalahuddin tidak hanya dikenal oleh masyarakat Malang, tetapi juga luar Malang, bahkan sebagian siswanya berasal dari luar Pulau Jawa. Hal ini terbukti dari peserta didiknya yang 31% berasal dari luar Malang (catatan lapangan, h:31, b:19-21). Sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini:
No.
Siswa dari Luar Kota Malang
Siswa dari Dalam Kota Malang
Tahun Pelajaran
1.
144 Siswa
255 Siswa
1999/2000
2.
88 Siswa
200 Siswa
2000/2001
3.
89 Siswa
240 Siswa
2001/2002
(Data diambil dari Dokumentasi  SMU Shalahuddin, Mei 2001)
Untuk mewujudkan lembaga pendidikan yang sesuai dengan harapan, maka praktisi pendidikan dituntut memiliki kemampuan   profesional dalam melaksanakan tugas. Mustahil suatu lembaga pendidikan akan maju tanpa dikelola secara sungguh-sungguh dan profesional. Implikasinya  dibutuhkan tenaga-tenaga yang profesional dalam pengelolaan pendidikan Islam.
Dalam pengelolaan pendidikan Islam agar dapat membuahkan hasil yang baik   diperlukan seorang pemimpin profesional yang mampu merespon keinginan, harapan dan kebutuhan masyarakat. Karena hakekatnya pendidikan adalah untuk masyarakat. Lembaga pendidikan dan masyarakat tidak dapat dipisah-pisahkan  satu sama lainnya keduanya saling membutuhkan dan tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu hubungan yang harmonis antara keduanya harus diciptakan dan dilestarikan. Lembaga pendidikan bisa eksis karena ada dukungan dan partisipasi masyarakat, sehingga maju mundurnya lembaga pendidikan tergantung pada masyarakat. begitu pula maju mundurnya masyarakat, bangsa dan negara bergantung pada pendidikan.
 SMU Shalahuddin adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang sangat memperhatikan  hubungan sekolah dengan masyarakat. Pengelolaan hubungan masyarakat di sana cukup  baik, mereka menyadari pentingnya dukungan masyarakat dalam mengembangkan lembaga pendidikan di tengah-tengah perkembangan  zaman yang semakin menggelobal dan persaingan yang semakin meningkat.Contoh Skripsi
SMU Shalahuddin memiliki perencanaan program kerja tahunan yang jelas tentang pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat. Dalam program kerja tahunan tersebut dijelaskan tentang jadwal pelaksanaan dan juga orang-orang yang melaksanakannya serta sumber dana yang digunakan untuk kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut (dokumentasi SMU Shalahuddin Juni 2001).
Menurut Wakasek hubungan masyarakat, yaitu Drs. M. Thohir bahwa pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat di SMU Shalahuddin memilikan ciri khas tersendiri, yaitu diwarnai dengan ciri khas keislaman. Hal ini dapat dilihat melalui strategi yang digunakan, atara lain dalam  menggalang kebersamaan dan hubungan yang harmonis antar warga Shalahuddin  maka diadakan shalat berjamaah, pengadaan shalat jum`at dengan rutin yang harus diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan. Selain itu pada waktu tertentu juga diadakan pembacaan surat Yasin bersama, Istighosah, pembacaan tahlil dan shalat malam.  Dalam menggerakkan dan memotivasi seluruh anggota dalam kegitan hubungan masyarakat selalu ditanamkan semangat jihad dengan mengharap ridho dari Allah SWT.
Untuk menjalin hubungan sekolah dengan masyarakat SMU Shalahuddin mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan tertentu dengan memberikan santunan berupa beras  dan supermie serta baju layak pakai, dengan berlandaskan firman Allah surat An Nisa’ 36/38, yang artinya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil   dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong  dan membangga-banggakan diri.”

Kepala sekolah yaitu Drs. Slamet Ibrahim dan Kepala tata usaha yaitu Drs. Ali Rahman mengatakan bahwa,   keberhasilan SMU Shalahuddin disebabkan dari jasa mantan kepala sekolah yaitu bapak Khozin Ismail yang telah menjabat sebagai kepala sekolah selama  27 tahun yaitu sejak 1973-2000. Beliau sangat tekun beribadah kepada Allah  dengan melakukan shalat malam, membaca kalimah thayyibah dan berdo`a untuk Shalahuddin. Hal tersebut dilakukan sekitar mulai pukul 02.00 sampai shubuh dengan rutin (istiqamah) sejak menjabat kepala sekolah sampai sekarang menjabat sebagai ketua yayasan Shalahuddin (YAPISH). Kemudian beliau menerapkan kepemimpinannya dengan kerja keras, tegas dan sangat disiplin. Dari sini dapat dilihat  bahwa mantan kepala sekolah mengutamakan menjalin hubungan baik kepada Allah SWT yang dalam istilah Al qur`an disebut hablumminallah baru kemudian menjalin hubungan baik dengan sesama  manusia yang istilah Al Qur`annya disebut hablumminannas (data awal, h:2, b: 8-17).
 Berangkat dari data dan keterangan di atas, maka dapat disimpulakan bahwa SMU Shalahuddin mengalami perkembangan dan keberhasilan, tidak lepas dari peran hubungan sekolah dengan masyarakat. Hal yang demikian secara teoritik dibenarkan, karena hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan “mata” dan “telinga”, serta “tangan kanan” dari top manajemen lembaga pendidikan (Ruslan,  1999: 20-21). Oleh karena itu,  menurut peneliti mengadakan penelitian di lembaga tersebut merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi lembaga pendidikan Islam pada umumnya. Apalagi sampai sekarang penelitian yang bicara masalah manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di lembaga pendidikan masih sangat sedikit, mungkin penelitian yang secara khusus bicara strategi hubungan sekolah dengan masyarakat  di lembaga pendidikan Islam belum ada sama sekali.



B. FOKUS PENELITIAN
Sebagaimana dijelaskan pada latar belakang tentang pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat serta berdasar data awal yang diperoleh peneliti sebagaimana tersebut di atas dan beberapa pertimbangan antara lain karena keterbatasan biaya, waktu dan kemampuan maka penelitian ini di fokuskan  untuk meneliti tentang bagaimana strategi hubungan sekolah dengan masyarakat yang diterapkan di SMU Shalahuddin.

C.  RUMUSAN MASALAH
 Berdasar fokus di atas, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.    Apa saja prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat yang diterapkan  di SMU Shalahuddin?
2.    Bagaimana strategi hubungan sekolah dengan masyarakat yang diterapkan  di SMU Shalahuddin?


=================================== 
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah
winrar sortware: 
http://www.ziddu.com/download/17271885/wrar390.exe.html

No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive