Penulis : -
Kode : 133
Judul : humas di lembaga pendidikan islam (studi tentang strategi
lembaga pendidikan islam dalam pengembangan kehumasan di smu shalahuddin
malang)
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir
ini semakin banyak pihak yang merasakan bahwa pendidikan Islam belum memenuhi
harapan yang diinginkan (Suprayogo,1995:39). Pendidikan Islam berjalan di tempat dan memendam banyak
persoalan (Zubairi, 2000: 32). Hal demikian
menumbuhkan minat sebagian pelaksana pendidikan untuk mengadakan
pembaharuan dan peningkatan kualitas pendidikan Islam secara terus-menerus. Berbagai tulisan dalam
bentuk buku, majalah, jurnal, diupayakan. Berbagai kegiatan seminar, peknataran, lokakarya,
serta kegiatan lainnya diselenggarakan untuk memperkaya wawasan dan visi
pendidikan Islam.
Kemudian
muncullah bermacam bentuk lembaga pendidikan Islam unggulan, baik melalui jalur
sekolah dan luar sekolah, seperti Pesantren Modern Gontor Ponorogo, Azzaitun
Indramayu, Sekolah Menengah Umum (SMU)
Insan cendikia Jakarta, SMU Internat Al Kautsar Sukabumi, SD Islam
Arrahmah Surabaya, SD Islam Sabilillah Malang, Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Malang I, Madrasah Ibtidaiyah Jenderal
Sudirman Malang dan sebagainya. Bentuk-bentuk pendidikan di atas merupakan
perwujudan usaha-usaha nyata dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan
Islam yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman, sekarang dan masa depan
sesuai dengan arah kebijakan pendidikan nasional sebagai mana yang dituangkan dalam
GBHN 1999-2004 bab IV, dikatakan bahwa: Contoh Skripsi
“Arah pendidikan nasional adalah meningkatkan kemampuan
akademik dan professional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga
kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam
meningkatkan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa
lembaga dan tenaga kependidikan”.
Pendidikan
selalu memainkan fungsi ganda, yaitu sebagai transformation of value
intermediary dan transformation of knowledge intermediary. Yaitu sebagai transformasi pengetahuan dan
sebagai medium transformasi nilai-nilai, norma-norma dan budi pekerti luhur (akhlak
al karimah) sebagaimana yang
digariskan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional (UUSPN) No.2 Tahun
1989, bahwa;
“Pendidikan dilakukan untuk
mencerdaskan manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berbudi
pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap
masyarakat dan bangsa”. Contoh Skripsi
Fungsi pendidikan sebagai wahana
sosialisasi nilai terhadap anak didik,
lembaga pendidikan agama, khususnya Islam
mempunyai peluang besar untuk mewujudkan anak didik yang berakhlakul
karimah. Agama merupakan sumber nilai yang tertinggi, apalagi agama Islam yang
sangat menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak, bahkan Nabi Muhammad SAW. diutus ke dunia hanya
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sebagaimana dalam sebuah hadis disebutkan: Innama bu`istu liutammima makarimal
akhlaq artinya, (Saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq yang
mulia). Contoh Skripsi
Agama Islam juga mewajibkan untuk
mempelajari ilmu-ilmu yang berkenaan dengan dunia, tidak hanya menyiapkan
kehidupan akhirat walaupun akhirat lebih
utama dibanding kehidupan dunia. Sehingga dalam Islam mengajarkan
keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Oleh karena itu semestinya lembaga
pendidikan Islam menjadi tumpuan dan
harapan seluruh masyarakat, tetapi yang terjadi sekarang ini sebagian besar
pendidikan Islam masih belum sejajar dengan pendidikan ”umum” lainnya. Karena
dianggap pendidikan Islam kurang berkualitas dan memenuhi harapan. Banyak di
kalangan masyakat Islam
yang memilih sekolah-sekolah “umum” bahkan
ada yang memilih lembaga
pendidikan non muslim. Persoalan tersebut merupakan tanggung jawab seluruh umat
Islam khususnya bagi pelaksana lembaga pendidikan Islam. Contoh Skripsi
Apapun upaya yang telah dilakukan
oleh pelaksana pendidikan Islam, namun yang pasti adalah, bahwa keberadaan
pendidikan Islam tidak bisa berkembang tanpa dukungan dari masyarakat. Karena
dalam masyarakat terdapat kekuatan yang berupa pendapat umum yang dapat
mempengaruhi tingkah laku rakyat, maka sebagai suatu kekuatan, mereka harus diperhatikan (Djanaidi,
1987: 26).
Pendidikan adalah milik masyarakat
dan untuk masyarakat, maka kalau masyarakat mengerti bahwa gagasan yang
dilemparkan pada mereka adalah untuk kepentingan mereka sendiri, maka mereka
pasti membantu berbagai persoalan yang
dihadapi oleh lembaga pendidikan.
Kerja sama sekolah dengan
masyarakat makin terasa penting apabila
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 22 tahun 1999 tentang pemerintah Daerah
dilaksanakan. (antara lain tercantum pada Bab III, tentang pembentukan dan
susunan Daerah, Bab IV tentang kewenangan Daerah maupun Bab VII tentang
kepegawaian Daerah).
Salah satu tujuan UU RI No.22/1999
tersebut adalah untuk memberdayakan
masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan
peranserta masyarakat, termasuk dalam
meningkatkan sumber dana dan
penyelenggaraan pendidikan. Peranserta masyarakat dalam pendidikan dapat secara
perorangan, berkelompok ataupun dalam bentuk lembaga. Peranserta ini akan lebih
efektif karena secara langsung dapat dinikmati masyarakat itu sendiri (Direktorat,
1999:1).Contoh Skripsi
Pendidikan dengan masyarakat adalah seperti dua mata uang yang tidak dapat
dipisahkan, maka segala aktivitas pendidikan harus berkaitan dengan persoalan-persoalan yang ada pada
masyarakat. Apa yang ada pada lembaga pendidikan dengan apa yang ada pada
masyarakat harus ada kesesuaian. Apabila hal ini berjalan secara benar niscaya
tidak akan ada produk pendidikan yang tidak dibutuhkan masyarakat (Priato,
2000:33).
Lembaga pendidikan dalam perjalanan
sejarahnya sangat memerlukan dukungan masyarakat, karena dengan adanya dukungan
dari masyarakat diharapkan akan terjadi
rasa saling memiliki dan hubungan yang harmonis. Dengan adanya hubungan yang harmonis ini diharapkan
akan melahirkan kerja sama yang baik dan sangat berpengaruh pada perkembangan
dan kemajuan lembaga, sehingga lembaga
pendidikan Islam diharapkan akan mencapai harapan yang diinginkan.Contoh Skripsi
Kindred Leslie dalam Sehertian mengatakan:
“School
public is a process of communication between the school and community for
purpose of the increasing citizen understanding of educational needs and practices and encouraging intelgent citizent
interest and cooperation in the work of improving the school” ( Sehertian, 1994: 233).
Cultip dkk mengatakan:
“Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah,
menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, membina hubungan
harmonis antara organisasi dengan publik ektern maupun intern, menciptakan
komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi lembaga kepada
publik dan menyalurkan opini publik
kepada lembaga, melayani publik dan menasehati pimpinan lembaga demi
kepentingan umum“ (Effendy, 1999: 36).
Dengan demikian, manajemen hubungan
sekolah dengan masyarakat yang dikelola secara baik dan profesional sangat
diperlukan oleh lembaga pendidikan Islam, sebab dengan peranan manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat
secara maksimal, perkembangan lembaga dapat diketahui masyarakat baik
dari aspek visi, misi dan tujuannya.
Sehingga masyarakat memiliki kepercayaan
kepada lembaga tersebut.
Pengelolaan hubungan sekolah dengan
masyarakat secara maksimal bukanlah pekerjaan yang mudah, akan tapi membutuhkan
kinerja ekstra, dan strategi yang tepat sehingga seluruh kegiatan berjalan
dengan efektif, efisien sesuai dengan
target yang diharapkan.
Dalam Al Qur’an sendiri telah banyak
diberitakan bahwa ketika kita berkata-kata (komunikasi), maka gunakan kata-kata
yang benar, kata-kata yang mulia dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa hal yang
mendasar untuk mengadakan kegiatan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah dengan melakukan komunikasi dua arah yang dijiwai oleh kejujuran,
kebenaran, lembah lembut, saling menasehati dalam kebajikan, saling berpesan
dalam kesabaran dan sebagainya. Contoh Skripsi
Al Qur`an menyebutkan bahwa untuk
penyampaian pesan kepada masyarakat hendaknya dengan penuh toleransi, dilarang
memaksakan kehendak atau menyinggung perasaan orang lain. Namun demikian tidak
boleh terbawa oleh arus, untuk itu harus pula menjunjung tinggi keadilan.
Adapun cara yang digambarkan Al Qur`an dalam pengetrapan toleransi dan keadilan
tersebut adalah petama dengan hikmah/kebijaksanaan, hal ini hanya bisa dimiliki oleh orang-orang
tertentu yang sudah ahli dalam bidangnya
dan merupakan cara yang terbaik. Kedua adalah dengan nasehat yang baik yaitu di samping isinya
baik juga cara penyampainnya juga baik. Oleh karena itu perlu menggunakan
kata-kata yang ma`ruufa, kariima, mansyuuran, baliighan dan layyinan.
Ketiga adalah dengan menggunakan argumentasi logis.
Sesungguhnya program manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat
menjadi bagian tanggung jawab kepala sekolah. Ia mempunyai tanggung
jawab terhadap peningkatan kualitas dari
sisi tenaga pengajar dan kelangsungan perkembangan ke depan. Selain itu, Kepala Sekolah membagi job
description dengan wakilnya dalam urusan hubungan atau kerjasama dengan
masyarakat, yaitu : (a) memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah;
situasi, dan perkembangan sekolah sesuai pendelegasian Kepala Sekolah, (b)
menampung saran-saran dan pendapat masyarakat untuk memajukan sekolah, (c)
membantu mewujudkan kerja sama dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat
(Buku Program Kerja SMU Shalahuddin, 2000/2001 : 70).
Sumidjo (1999:332) menyebutkan tentang peranan
pengorganisasian hubungan masyarakat, yaitu:Contoh Skripsi
“Pengorganisasian hubungan masyarakat dengan Kepala
Sekolah memiliki peranan yang menentukan, sebagai satu kekuatan atau kewibawaan
(power) dalam penghimpun dan penggerak segala sumber daya dalam kerja
sama antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, serta untuk memperoleh
berbagai dukungan sumber daya manusia (man), dana (money), dan
informasi berbagai lembaga dan dukungan politis dari segenap jajaran praktisi
pendidikan”.
Secara efektif, adanya manajemen
hubungan sekolah dengan masyarakat akan menciptakan terjalinnya kerjasama yang
harmonis antara lembaga pendidikan Islam dengan masyarakat. Kerjasama yang
dapat diwujudkan berkaitan dengan pengembangan lembaga pendidikan Islam adalah
munculnya sikap saling mendukung antara kebutuhan masyarkat dengan kebutuhan
lembaga pendidikan Islam, sekaligus lembaga pendidikan Islam akan senantiasa
menjadi bagian masyarakat, yang selanjutnya lembaga tersebut akan selalu
mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian juga
lembaga tersebut tidak pernah akan mengalami alienasi dengan kultur dan
tuntutan masyarakat untuk menghadapi hari depannya.
Sumidjo (1999: 334) menjelaskan
bahwa : "program hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat
mendorong orang tua terlibat ke dalam proses pendidikan suatu sekolah melalui
kerja sama dengan para guru di dalam perencanaan program pendidikan individual
dari anak-anak mereka".
Dari sini dapat diukur bahwa
kemajuan suatu lembaga pendidikan Islam tidak akan pernah terlepas dari
dukungan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Hanya lembaga-lembaga
pendidikan Islam yang di dukung oleh masyarakat pada akhirnya akan dapat
bersaing secara kompetitif dengan lembaga pendidikan lainnya. Karena itu hubungan
sekolah dengan masyarakat dalam satuan lembaga pendidikan Islam diharapkan
menjadi ujung tombak keberhasilan lembaga pendidikan dalam mengadakan
proses-proses pendidikan untuk mencapai tujuan bersama dalam dunia pendidikan
Islam.
Salah satu bentuk lembaga pendidikan
Islam formal tingkat menengah adalah SMU
Shalahuddin Malang, yang tetap berkembang di tengah-tengah persaingan zaman di
era global. Pada hal tidak sedikit lembaga pendidikan Islam, khususnya
pendidikan Al Ma`arif yang ditinggalkan
oleh masyarakat. Seperti dapat
dilihat pada tabel 1.1 berikut:
No
|
Lembaga Pendidikan
|
Alamat
|
Keterangan
|
1.
|
SMP Al Ma`arif 4
|
Kota Malang
|
Tidak mendapat siswa
|
2.
|
SMP Raden Patah
|
Kota Malang
|
Tidak mendapat siswa
|
3.
|
Madrasah Tsanawiyah Mu`allimin
|
Kota Malang
|
Hanya mendapat 8 orang siswa
(2000)
|
4.
|
Madrasah
Aliyah Mu`allimat
|
Kota Malang
|
Hanya mendapat 8 orang siswa
(2000)
|
5.
|
SMP NU Syamsuddin
|
Kota Malang
|
Mendapat 13 siswa
|
6.
|
Madrasah Aliyah Mu`allimin,
|
Kota Malang
|
Mendapat 15 siswa
|
7.
|
MTs K.H. M. Said
|
Kota Malang
|
Mendapat 17 siswa
|
Sumber data :
Lembaga Pendidikan Ma'arif Kodya Malang, Agustus 2001
Adanya mobilisasi seluruh komponen
yang ada sangat akomodatif dan responsif maka SMU Shalahuddin semakin besar.
Hal ini ditindaklanjuti dengan menambah kurikulum lokal seperti bahasa Arab dan
bahasa Inggris, Al Qur`an dan berbagai macam kegiatan eksrakurikuler. Harus
diakui pula bahwa format sistem pendidikan yang diterapkan oleh SMU Shalahuddin Malang tidak dapat dipisahkan dari
dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
Dalam perjalanan sejarahnya, SMU
Shalahuddin Malang telah menunjukkan soliditas dan kemampuan yang prima
sehingga lembaga tersebut acceptable bagi lapisan masyarakat. Tidak mengherankan
apabila dalam pencaturan lembaga pendidikan, khususnya di Malang lembaga
pendidikan SMU Shalahuddin dipandang
sebagai potret lembaga menengah
yang ideal. (The ideal prototype of scondary school)
SMU Shalahuddin
Malang adalah salah satu lembaga sekolah menengah Islam yang mendapat perhatian
masyarakat. Hal ini terbukti dengan
banyaknya pendaftar yang tidak tertampung, padahal waktu pendaftaran relatif
singkat. Sebagaima dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:
No.
|
Jumlah Pendaftar
|
Jumlah Diterima
|
Tahun
|
1.
|
553
siswa
|
376
siswa.
|
1998/1999
|
2.
|
507
siswa
|
399
siswa
|
1999/2000
|
3.
|
447
siswa
|
299
siswa
|
2000/
2001
|
4.
|
473
siswa
|
300
siswa
|
2001-2002
|
Sumber
data : Buku Program Kerja SMU Shalahuddin Malang
tahun Pelajaran 1998/1999-2001/2002
SMU Shalahuddin sangat dikenal
kedisiplinannya, dan dipercaya sebagai sub Rayon yang kesepuluh dalam
penyelenggaraan EBTANAS untuk Sekolah Menengah Swasta dari DEPDIKNAS. SMU Shalahuddin sering dijadikan sebagai obyek penelitian
dari berbagai perguruan tinggi baik program
(S1) maupun (S2) (catatan lapangan, h:30, b:31-32 dan h:31, b:1-2 dan
22-25).
SMU Shalahuddin tidak hanya dikenal
oleh masyarakat Malang, tetapi juga luar Malang, bahkan sebagian siswanya
berasal dari luar Pulau Jawa. Hal ini terbukti dari peserta
didiknya yang 31% berasal dari luar Malang (catatan lapangan, h:31, b:19-21). Sebagaimana dapat dilihat pada tabel
1.3 berikut ini:
No.
|
Siswa dari Luar Kota Malang
|
Siswa dari Dalam Kota Malang
|
Tahun
Pelajaran
|
1.
|
144 Siswa
|
255 Siswa
|
1999/2000
|
2.
|
88 Siswa
|
200 Siswa
|
2000/2001
|
3.
|
89 Siswa
|
240 Siswa
|
2001/2002
|
(Data
diambil dari Dokumentasi SMU
Shalahuddin, Mei 2001)
Untuk mewujudkan lembaga pendidikan
yang sesuai dengan harapan, maka praktisi pendidikan dituntut memiliki
kemampuan profesional dalam
melaksanakan tugas. Mustahil suatu lembaga pendidikan akan maju tanpa dikelola
secara sungguh-sungguh dan profesional. Implikasinya dibutuhkan tenaga-tenaga yang profesional
dalam pengelolaan pendidikan Islam.
Dalam pengelolaan pendidikan Islam
agar dapat membuahkan hasil yang baik
diperlukan seorang pemimpin profesional yang mampu merespon keinginan,
harapan dan kebutuhan masyarakat. Karena hakekatnya pendidikan adalah untuk
masyarakat. Lembaga pendidikan dan masyarakat tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya keduanya saling membutuhkan
dan tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu hubungan yang harmonis antara
keduanya harus diciptakan dan dilestarikan. Lembaga pendidikan bisa eksis
karena ada dukungan dan partisipasi masyarakat, sehingga maju mundurnya lembaga
pendidikan tergantung pada masyarakat. begitu pula maju mundurnya masyarakat,
bangsa dan negara bergantung pada pendidikan.
SMU Shalahuddin adalah salah satu lembaga
pendidikan Islam yang sangat memperhatikan
hubungan sekolah dengan masyarakat. Pengelolaan hubungan masyarakat di
sana cukup baik, mereka menyadari
pentingnya dukungan masyarakat dalam mengembangkan lembaga pendidikan di
tengah-tengah perkembangan zaman yang
semakin menggelobal dan persaingan yang semakin meningkat.Contoh Skripsi
SMU Shalahuddin memiliki perencanaan
program kerja tahunan yang jelas tentang pengelolaan hubungan sekolah dengan
masyarakat. Dalam program kerja tahunan tersebut dijelaskan tentang jadwal
pelaksanaan dan juga orang-orang yang melaksanakannya serta sumber dana yang
digunakan untuk kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut
(dokumentasi SMU Shalahuddin Juni 2001).
Menurut Wakasek hubungan masyarakat,
yaitu Drs. M. Thohir bahwa pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat di
SMU Shalahuddin memilikan ciri khas tersendiri, yaitu diwarnai dengan ciri khas
keislaman. Hal ini dapat dilihat melalui strategi yang digunakan, atara lain
dalam menggalang kebersamaan dan
hubungan yang harmonis antar warga Shalahuddin
maka diadakan shalat berjamaah, pengadaan shalat jum`at dengan rutin
yang harus diikuti oleh seluruh siswa, guru dan karyawan. Selain itu pada waktu
tertentu juga diadakan pembacaan surat Yasin bersama, Istighosah, pembacaan
tahlil dan shalat malam. Dalam
menggerakkan dan memotivasi seluruh anggota dalam kegitan hubungan masyarakat
selalu ditanamkan semangat jihad dengan mengharap ridho dari Allah SWT.
Untuk menjalin hubungan sekolah
dengan masyarakat SMU Shalahuddin mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan tertentu
dengan memberikan santunan berupa beras
dan supermie serta baju layak pakai, dengan berlandaskan firman Allah
surat An Nisa’ 36/38, yang artinya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya
dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
Kepala sekolah yaitu Drs. Slamet
Ibrahim dan Kepala tata usaha yaitu Drs. Ali Rahman mengatakan bahwa, keberhasilan SMU Shalahuddin disebabkan dari
jasa mantan kepala sekolah yaitu bapak Khozin Ismail yang telah menjabat
sebagai kepala sekolah selama 27 tahun
yaitu sejak 1973-2000. Beliau sangat tekun beribadah kepada Allah dengan melakukan shalat malam, membaca
kalimah thayyibah dan berdo`a untuk Shalahuddin. Hal tersebut dilakukan sekitar
mulai pukul 02.00 sampai shubuh dengan rutin (istiqamah) sejak menjabat kepala
sekolah sampai sekarang menjabat sebagai ketua yayasan Shalahuddin (YAPISH).
Kemudian beliau menerapkan kepemimpinannya dengan kerja keras, tegas dan sangat
disiplin. Dari sini dapat dilihat bahwa
mantan kepala sekolah mengutamakan menjalin hubungan baik kepada Allah SWT yang
dalam istilah Al qur`an disebut hablumminallah baru kemudian menjalin
hubungan baik dengan sesama manusia yang
istilah Al Qur`annya disebut hablumminannas (data awal, h:2, b: 8-17).
Berangkat dari data dan keterangan di atas,
maka dapat disimpulakan bahwa SMU Shalahuddin mengalami perkembangan dan
keberhasilan, tidak lepas dari peran hubungan sekolah dengan masyarakat. Hal
yang demikian secara teoritik dibenarkan, karena hubungan sekolah dengan
masyarakat merupakan “mata” dan “telinga”, serta “tangan kanan” dari top
manajemen lembaga pendidikan(Ruslan, 1999: 20-21). Oleh
karena itu, menurut peneliti mengadakan
penelitian di lembaga tersebut merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi
lembaga pendidikan Islam pada umumnya. Apalagi sampai sekarang penelitian yang
bicara masalah manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di lembaga
pendidikan masih sangat sedikit, mungkin penelitian yang secara khusus bicara
strategi hubungan sekolah dengan masyarakat
di lembaga pendidikan Islam belum ada sama sekali.
B.
FOKUS PENELITIAN
Sebagaimana dijelaskan pada latar
belakang tentang pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat serta berdasar
data awal yang diperoleh peneliti sebagaimana tersebut di atas dan beberapa
pertimbangan antara lain karena keterbatasan biaya, waktu dan kemampuan maka
penelitian ini di fokuskan untuk meneliti
tentang bagaimana strategi hubungan sekolah dengan masyarakat yang diterapkan
di SMU Shalahuddin.
C. RUMUSAN
MASALAH
Berdasar fokus di atas, penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa
saja prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat yang diterapkan di SMU Shalahuddin?
2. Bagaimana
strategi hubungan sekolah dengan masyarakat yang diterapkan di SMU Shalahuddin?
===================================
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
Di jamin asli.contohmakalah
winrar sortware:
http://www.ziddu.com/download/17271885/wrar390.exe.html
No comments:
Post a Comment