malang
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan
Tuesday, January 3, 2012
Hubungan antara konsep diri dengan prestasi belajar siswa| Contoh Skripsi
Penulis : -
Kode : 117
Judul : hubungan antara konsep diri dengan prestasi belajar siswa madrasah aliyah muhammadiyah 1
malang
malang
==============================================
Contoh Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu bangsa akan berhasil dengan baik jika bangsa tersebut telah berhasil membangun sumber daya manusianya terlebih dahulu. Oleh karena itu
usaha untuk
meningkatkan pembangunan sumber
daya manusia
melalui
pendidikan
perlu mendapat perhatian khusus.
Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab I Pasal I ayat (2) disebutkan bahwa “Pendidikan Nasional adalah pendidikan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”. Pernyataan ini mengandung arti bahwa
semua
aspek yang
terdapat dalam Sistem Pendidikan
Nasional akan
mencerminkanm aktifitas yang dijiwai oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan berakar pada nilai-nilai agama serta kebudayaan nasional Indonesia.
Contoh Skripsi
Tujuan Pendidikan Nasional yang dimaksud disini adalah tujuan akhir yang akan dicapai oleh
semua lembaga
pendidikan,
baik formal, non formal,
informal yang berada dalam masyarakat dan negara Indonesia.
Pendidikan merupakan suatu
kegiatan
yang universal dalam kehidupan manusia,
sehingga dimanapun terdapat masyarakat di situ
pula terdapat pendidikan.
Dan pendidikan
itu
sendiri
merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat, pemerintah dan keluarga.
Pendidikan merupakan aktivitas yang berlangsung sepanjang hidup manusia. Pendidikan itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari istilah belajar karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu proses belajar
merupakan
suatu kegiatan yang
pokok
atau
utama
dalam
dunia
pendidikan. Manusia tidak akan pernah berhenti belajar karena setiap langkah manusia dalam hidupnya akan dihadapkan pada permasalahan yang membutuhkan pemecahan dan
menuntut manusia untuk belajar menghadapinya. Contoh Skripsi
Sekolah merupakan
lembaga
pendidikan yang penting setelah
keluarga berfungsi membantu keluarga
untuk mendidik
anak-anak dalam
mendapatkan
pengetahuan yang tidak mereka dapatkan dalam keluarga. Disamping itu, lembaga ini sangat berperan
aktif dalam mencetak generasi
baru yang
militan, yang tangguh
dalam
menghadapi berbagai
tantangan kehidupan
di masyarakat. Di sekolah, anak-anak diserahkan oleh orang tua kepada “guru” sebagai pendidik professional dalam memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, jiwa beragama kepada anak dan sebagainya.
Untuk mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien,
guru harus mampu memberikan motivasi dan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik
siswa dan materinya. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan
itu
amat bergantung pada
proses belajar yang
dialami siswa, baik seketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau
keluarganya. Oleh karena
itu, hasil
belajar
tampak merupakan sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan sikap dan ketrampilan.
Di sekolah, setiap siswa
pada prinsipnya
tentu
berhak memperoleh peluang untuk mencapai prestasi
akademik yang
memuaskan. Namun
dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang siswa dengan siswa lainnya.
Sementara
itu, penyelenggaraan pendidikan disekolah-sekolah kita pada umumnya hanya ditunjukkan kepada para siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang
berkemampuan
lebih
atau
yang berkemampuan
kurang terabaikan. Dengan demikian, siswa-siswa yang berkategori “di luar rata-rata”
itu
(sangat pintar dan sangat bodoh) tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
Namun, di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, tidak
menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia belajar dan bekerja dengan segenap tenaga dan pikirannya. Dalam hal demikian perlu diingat, bahwa nilai buruk pada suatu mata pelajaran tertentu belum tentu berarti bahwa
anak itu bodoh terhadap
mata
pelajaran itu. Seringkali
terjadi seorang anak malas terhadap suatu mata pelajaran, tetapi sangat giat dalam mata pelajaran yang lain. Contoh Skripsi
Belajar merupakan pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun.
Karena
belajar merupakan bagian dari kehidupan manusia, berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja, baik di sekolah, di kelas, bahkan
di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya.Contoh Skripsi
Belajar
merupakan
suatu perubahan dari
tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak bisa menjadi bisa sehingga proses belajar akan mengarah pada tujuan dari
belajar itu sendiri14. Usaha- usaha untuk mendidik dan mengajar dilakukan sejak manusia lahir dengan mengenalkan berbagai hal yang paling sederhana melalui Contoh Skripsi
stimulus lingkungan, misalnya bunyi, warna, rasa, bentuk dan sebagainya15.
Pada beberapa tahun terakhir, terjadi peristiwa-peristiwa yang memprihatinkan
dalam dunia
pendidikan
seperti
pelajar
melakukan tawuran, pelajar menjadi korban narkoba, pelajar terlibat dalam kegiatan kriminal, pelajar tidak bersemangat belajar dan adanya siswa yang melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Di sekitar kita masih
ada
pelajar yang
kurang santun dalam bersikap kepada orang lain, terutama kepada mereka yang lebih tua termasuk kepada orang tua sendiri. Di beberapa tempat, pelajar terlibat dalam konflik antar kelompok yang berbeda. Realita yang terjadi tersebut menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia. Jika kita lebih teliti melihat
hal
tersebut
kita
akan menemukan suatu
hal
bahwa pendidikan di
Indonesia
sekarang ini belum maksimal dalam mencetak generasi muda yang sukses secara
kognitif, afektif dan psikomotor.
14 Syah, Muhibbin. Hal 57. Psikologi Belajar.
Jakarta: Penerbit Logos Wacana Ilmu. 1999
15 Hurlock, E.B.
Hal 124. Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. 1992
Fenomena-fenomena di
atas
menunjukkan
bahwa
proses pendidikan di Indonesia selama ini lebih menekankan kepada aspek kognitif dan instruksional pada proses pembelajaran yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan prestasi akademis.
Padahal, pendidikan generasi muda selayaknya menyangkut seluruh aspek kemanusiaan seperti pengetahuan,
sosial,
moral, religiusitas,
emosi, dan juga hati.
Cukup
banyak contoh di
masyarakat yang
menunjukkan
bahwa orang yang
memiliki kebiasaan
belajar
buruk
dapat
menjelaskan mengapa sejumlah siswa yang cerdas selalu mendapat nilai rendah dalam ujian, tetapi mungkin ada penjelasan yang lain berkaitan dengan cara melihat diri sendiri. Secara kognitif pandai, tetapi karena hati, emosi dan kepribadiaannya tidak tertata maka orang tersebut gagal dalam menjalani bahtera kehidupan. Untuk itu, peran variabel non kognitif dalam proses pembelajaran dan proses pendidikan secara umum perlu
diperhatikan dengan lebih serius16.
Manusia sebagai zoon politicon adalah makhluk sosial yang hidup tidak lepas dari proses interaksi dengan orang lain. Eksistensinya sangat bergantung pada
lingkungan di sekitarnya karena sejak lahir lingkungan akan membentuk kepribadian individu dan menjadikannya sebagai bagian integral.
Dalam proses interaksi sosial inilah individu tumbuh dan mulai belajar mengidentifikasi dirinya
sendiri
yaitu individu
mulai
membangun
konsep diri
yaitu sebuah sikap pandang terhadap dirinya sendiri dan sebagai penentu tingkah
16 James F. Calhoun, Hal: 65. Psychology of Adjustment and Human Relationships,
New York : Mc Graw-Hill Trump Medium. 1990
laku17. Dari konsep
diri
inilah kemudian,
memunculkan
manifestasi
perilaku individu
yang berbeda pula, pola dalam konsep diri individu yang positif akan memiliki prediposisi
pada pengembangan
kualitas kediriannya
salah satunya,
dengan meningkatkan prestasi belajarnya,
dengan peningkatan prestasi
belajar bagi
remaja merupakan pembuktian
bahwa orang
lain
tidak
salah
menerima dirinya. Sebaliknya, pola dalam konsep diri yang negatif, cenderung menempatkan
individu
pada penolakan
terhadap
lingkungan
akibat
perasaaan
inferioritasnya18.
Ini sejalan dengan derajat konsep diri menurut Hurlock19 yang mengemukakan bahwa
individu
yang memiliki konsep
diri yang positif,
akan mengembangkan sifat-sifat percaya diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat
dirinya secara realistis, dapat menilai hubungan orang lain secara tepat sehingga menumbuhkan
penyesuaian pribadi dan sosial yang baik hal yang berkebalikan pada individu yeng memiliki konsep diri negatif,akan mengembangkan perasaan tidak mampu, rendah diri, ragu dan kurang percaya diri sehingga menimbulkan
penyesuaian
pribadi dan sosial yang buruk.
Eksistensi individu dalam lingkungannya disini, tidak dapat kita teliti dari
pola kognitif dan eksternal
semata, melainkan
juga pada kepribadian individu yakni konsep diri. Individu
yang memiliki konsep diri yang positif cenderung menginginkan kompetisi sebagai medium aktualisasi dirinya, Sebaliknya individu yang memiliki konsep diri yang negatif cenderung mengalah pada kompetisi di lingkungannya.
17 Elizabeth
Harlock, Hal: 98. Psikologi
Perkembangan 2, Jakarta: Erlangga.
1978
18 Syah, Muhibbin. Hal:
75. Psikologi
Belajar. Jakarta:
Penerbit
Logos Wacana Ilmu. 1999
19 Elizabeth Hurlock, Hal: 238. Psikologi Perkebangan, Jakarta : Erlangga.
1978
Menurut Stuart dan Sundeen konsep diri merupakan semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan orang lain.20 Hurlock menuliskan bahwa konsep diri sebenarnya ialah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini
merupakan
gabungan dari
keyakinan
yang dimiliki orang tentang diri mereka sendiri, yang berkaitan dengan karakteristik fisik, psikologis, sosial dan emosional, aspirasi serta prestasi. Konsep seseorang
mengenai siapa dirinya. Konsep ini merupakan bayangan cermin, yang ditentukan
sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain dan reaksi orang lain terhadapnya.21
Menurut Biren
konsep diri merupakan hal yang penting artinya dalam
kehidupan seseorang, karena
konsep diri
menentukan
bagaimana
seseorang
bertindak dalam berbagai situasi. Jika kita memahami konsep diri seseorang kita
akan mampu memahami tindakan dan juga dapat meramalkan tingkah lakunya dikemudian hari. Konsep diri berkatian dengan dengan kesehatan mental seseorang.22 Dengan kata lain jika konsep diri seseorang positif maka hal ini akan mempengaruhi kesehatan mentalnya juga.
Lingkungan yang dianggap
paling banyak menawarkan kompetisi pada remaja
dan sangat prestisius adalah insitusi pendidikan. Institusi ini merupakan
arena dimana semua orang mudah dipaksa untuk berkompetisi. Dalam
20 Keliat, Budi Anna. Hal: 25. Gangguan Konsep diri (Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
EGC,
1992
21 Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Hal. 58
2006
berkompetisi mereka dipaksa untuk mengungkapkan kemampuan pribadi mereka pada
kontest-kontest di depan publik. Dengan penekanan berat pada kompetisi dan tekanan-tekanan yang diterapkan oleh guru-guru dan oleh kebanyakan orang tua kepada anak-anak untuk meraih keberhasilan, maka tidaklah mengherankan bila para remaja tadi
menggunakan pencapaian akademis sebagai suatu indeks
harga diri yang penting. Disini
evaluasi-evaluasi dari orang lain (terlebih institusi
resmi) menjadi evaluasi-evaluasi diri, sehingga
seorang siswa
yang berhasil merasa kompeten dan berarti, sedangkan seorang siswa yang mengalami kegagalan menjadi merasa tidak kompeten dan inferior.
Ketika beranjak pada lingkungan akademis, maka posisi orang tua sebagai
pusat utama informasi diri, mulai tergantikan dengan
hadirnya
guru-guru dan kelompok
teman-teman sebaya. Meskipun konsep diri individu telah terbentuk dan
cenderung statis, tetapi masih
rentan terhadap modifikasi. Informasi-
informasi berupa evaluasi dan otoritas dari guru-guru “orang lain yang dihormati”
selanjutnya menjadi
memberikan informasi
kepada konsep
diri
murid-murid mereka berupa penguatan yang positif, netral dan yang negatif, dan menciptakan sebuah etos di
dalam
hubungan
tersebut
yang mungkin meningkatkan
atau
menurunkan prestasi akademik23.
Prestasi belajar merupakan sebuah prestasi yang dihasilkan individu dalam menempuh pendidikan.
Prestasi belajar tiap individu
berbeda-beda,
hal
ini dimungkinkan beberapa
faktor dari dalam maupun luar individu. Tingkat keberhasilan siswa dalam
belajar dapat diketahui melalui prestasi
belajarnya
23 Syah.Muhibbin, 2002,
Psikologi Pendidikan, Bandung:
Rosdakarya
berdasarkan hasil evaluasi atau ujian. Dalam Kamus Bahasa Indonesia didefinisikan
prestasi merupakan
hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang, sehingga prestasi belajar merupakan hasil yang telah
dicapai setelah seseorang belajar.
Dalam rangka memperoleh prestasi belajar
yang baik, maka diperlukan
adanya kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik.
Misalnya
anak terbiasa belajar
dengan teratur,
tekun, rajin, dan juga perlu ditanamkan kedisiplian. Semua ini dapat diperoleh dari dorongan-dorongan dan pengawasan-pengawasan orang tua, sehingga dapat menemukan keberhasilan dalam
belajar
dan mencapai
prestasi yang tinggi.
Dan prestasi
belajar
dapat diperoleh melalui
proses belajar yang
dilakukan dengan
penuh
kesadaran
dan berlangsung
dalam
waktu
tertentu,
misalnya dapat berwujud perubahan tingkah laku maupun
intelegensinya,
jadi tidak benar bila ada anggapan bahwa belajar hanya dapat dilakukan di sekolah saja, melainkan dapat dilakukan pada setiap waktu.
Meningkatnya potensi yang ada pada diri individu berarti dapat meningkatkan prestasi belajarnya karena potensi yang dituntut bagi seorang siswa
adalah pencapaian prestasi
belajar yang maksimal. Prestasi
belajar itu sendiri adalah hasil evaluasi dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif atau angka, yang khusus dipersiapkan untuk proses evaluasi misalnya
hasil rapor24.
Dalam
islam, prestasi tidak harus
berakhir dengan
hal
negatif, ketika individu
tidak mampu berprestasi dengan baik maka ia sebagai orang mukmin
24 Suryabrata. (2001), Psikologi Kepribadian, Jakarta: Raja Grafindo Persada
akan bersabar
dengan hal tersebut dengan tetap melakukan usaha
semaksimal mungkin.
Untuk berprestasi, orientasi dalam islam adalah dunia dan akhirat dan tidak berorientasi pada pengabdian terhadap diri sendiri melainkan pengabdian kepada Allah SWT25.
Jika melihat lebih dalam, kita akan melihat bahwa prestasi belajar siswa
tidak hanya dipengaruhi oleh
IQ,
proses belajar maupun ketaatan
terhadap
peraturan
akademik, tetapi juga konsep diri siswa mempunyai peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajarnya.
Di MA Muhammadiyah 1 Malang, proses belajar setiap individu tidak dapat
selalu berlangsung
secara wajar,
kadang individu
belajar
secara lancar, kadang tidak. Di lain waktu, siswa adakalanya dapat dengan cepat menangkap apa yang akan dipelajari, kadang terasa amat sulit. Begitu juga dalam hal semangat belajar,
kadang individu begitu antusias dan semangat dalam belajar, namun
kadang juga mengalami
kesulitan dalam hal konsentrasi.
Masalah konsep diri siswa menyebabkan rendahnya
minat
belajar.
Ini terbukti masih banyak guru dalam proses belajar-mengajar cenderung menghabiskan materi saja,
tidak memberikan dorongan kepada para siswanya untuk giat belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar bukan hanya ditentukan oleh
kemampuan intelektual, tetapi juga oleh segi-segi afektif, terutama konsep diri.
Konsep diri yang
dimiliki
siswa
Madrasah Aliyah Muhammadiyah
1
Malang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Adanya konsep diri yang berbeda ini menimbulkan kreativitas siswa yang berbeda. Konsep diri inilah yang
25 Ancok, D. F, Nashori, S.
Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem
Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal:
88
akan menjadi
motivasi bagi siswa untuk mencari jalannya sendiri dalam menempuh pendidikannya.
Perbedaan konsep
diri terdapat
pada tiap individu
sebagaimana yang dikatakan oleh Hurlock bahwa konsep diri mempunyai peranan penting
karena konsep diri akan menentukan apa yang diketahui dan diyakini
seseorang tentang dirinya dan apa yang akan dilakukannya26
Dapat dikatakan bahwa siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Malang memiliki konsep diri yang berbeda-beda dan dijadikan sebagai motivasi dalam pendidikan untuk mengejar prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti
ingin mengadakan
sebuah penelitian tentang ”HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH 1
MALANG.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang
telah diuraikan diatas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat konsep diri siswa Madrasah Aliyah
Muhammadiyah 1 Malang?
2. Bagaimanakah tingkat prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah
Muhammadiyah 1 Malang?
3. Apakah hubungan
antara
konsep
diri dengan
prestasi belajar
siswa
Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Malang?
===================================
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2
SELAMAT DATANG
terimakasih telah berkunjung
KUMPULAN JUDUL TESIS MANAJEMEN KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS STUDI AGAMA ISLAM KLIK
KUMPULAN JUDUL Keperawatan KLIK
KUMPULAN JUDUL Tesis PAI USA KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS AHWAL SYAHSHIYAH KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS PENDIDIKAN GURU MADRASAH KLIK
MOHON MAAF JIKA PENGUNJUNG TERGANGGU DANGAN IKlAN :-)
sekiranya mengganggu segera di tutup saja
alhamdulilah, blog dikunjungi 400 orang / hari :-)
kami adalah jasa pencari referensi ILMIAH
hub.0857-351-08864
terimakasih telah berkunjung
KUMPULAN JUDUL TESIS MANAJEMEN
KUMPULAN JUDUL TESIS STUDI AGAMA ISLAM
KUMPULAN JUDUL Keperawatan
KUMPULAN JUDUL Tesis PAI USA
KUMPULAN JUDUL TESIS AHWAL SYAHSHIYAH
KUMPULAN JUDUL TESIS PENDIDIKAN GURU MADRASAH
MOHON MAAF JIKA PENGUNJUNG TERGANGGU DANGAN IKlAN :-)
sekiranya mengganggu segera di tutup saja
alhamdulilah, blog dikunjungi 400 orang / hari :-)
hub.0857-351-08864
kurang menarik
ReplyDelete