SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Tuesday, November 29, 2011

upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prefesionalitas guru di mtsn selorejo blitar|Contoh Skripsi




Penulis
kode    : 106
Judul    : upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prefesionalitas guru di mtsn selorejo blitar
==============================================



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
 Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan manusia sebagai makhluk pengembang tugas kekholifahan dibumi akan menjadi dinamis dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendidikan merupakan instrumen atau alat yang penting untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia yaitu sebagai makhluk yang harus dididik, makhluk yang dapat dididik dan makhluk yang dapat mendidik. Oleh sebab itu, harus disesuaikan dengan tuntunan perkembangan zaman. Karena di antara salah satu problem yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini adalah problem yang menyangkut tentang pendidikan yaitu kurang relevansinya antara dunia pendidikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya dan kebutuhan pembangunan pada umumnya. Dalam setiap kurikulum mencerminkan keinginan, cita-cita, tuntunan dan kebutuhan masyarakat  Sekolah memang didirikan oleh dan untuk masyarakat. Sudah sewajarnya pendidikan harus memperhatikan dan merespon terhadap suara-suara masyarakat Pendidikan tidak dapat tiada harus memberi jawaban atas tekanan-tekanan yang datang dari desakan dan tekanan dari kekuatan-kekuatan sosial politik–ekonomi yang dominan pada saat tertentu. Kesulitan akan dihadapi bila kelompok-kelompok sosial mengajukan keinginan yang bertentangan berhubungan dengan kepentingan khusus masing-masing. Anak tidak hidup sendiri  terisolasi dari manusia lainnya ia selalu hidup  dalam suatu masyarakat. Disitu harus memenuhi tugas-tugas yang harus dilakukannya dengan penuh tanggung jawab, baik sebagai anak  maupun sebagai orang dewasa kelak. Ia akan banyak menerima jasa dari masyarakat dan ia sebaliknya mengembangkan baktinya bagi kemajuan masyarakat. Tuntunan masyarakat tidak dapat diabaikannya.

upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia pondok pesantren|Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode    : 105
Judul    : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA  MANUSIA PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo)
==============================================



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
          Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai resource pembangunan. Di dalam konteks ini harga dan nilai manusia ditentukan oleh relevansi konstruksinya pada proses produk. Kualitas  manusia diprogramkan sedemikian agar dapat sesuai dengan tuntutan pembangunan atau tuntutan masyarakat.[1] Eksistensi bangsa Indonesia ditengah percaturan era global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu  pengetahuan dan teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.[2] Hal ini dapat diusahakan melalui pendidikan sebagai alternatifnya.
             Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kenyataan hidup dimasa yang akan datang, yakni masa di mana anak didik itu mengarungi kehidupan. Oleh karena itu pendidikan harus didesain untuk kehidupan lebih baik pada masa mendatang, begitu pula penanaman nilai-nilai yang mampu membekali kehidupan di masa datang, yang bersumber dari agama juga harus diberikan. Ini meliputi kualitas dan keunggulan kompetisi sumber daya manusia, sampai dengan masyarakat yang ideal  yang dicita-citakan sesuai dengan tuntutan masa depan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.[3]

pola interaksi guru dan murid sebagai proses peningkatan kedisiplinan siswa | Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode    : 104
Judul    pola interaksi guru dan murid sebagai proses peningkatan kedisiplinan siswa sma widya dharma turen
==============================================



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan secara umum adalah usaha sadar dan teratur serta sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Kehidupan sehari-hari secara sadar maupun tidak sadar segala kehidupan siswa di sekolah perlu diatur dengan lembaga pendidikan yang mengikat siswa. Segala kehidupan siswa di sekolah perlu diatur dengan suatu peraturan tersebut diharapkan tercipta kelancaran, ketertiban dan keteraturan dalam lingkungan sekolah sehingga tidak banyak terjadi berbagai penyimpangan. Oleh karena itu, belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Mengingat kondisi yang ada di sekolah masih lemah, agar dapat di tumbuh kembangkan melalui gerakan pembudidayaan kedisiplinan, maka selalu dilakukan dengan melibatkan semua orang yang memiliki tanggung jawab dalam pendidikan. Sesuai dalam ketetapan MPR RI GBHN tahun 1998 tentang pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan luhur, berkepribadian, berdisiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.1     
 
  1.GBHN, Tap MPR-RI, Citra Umbara, 1998,hlm.89

 Sesuai juga dalam ketetapan Nomor IV/MPR/ 1999 tentang GBHN  1999 – 2004 yaitu meningkatkan kemampuan akademik dan professional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan, sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan. 2
            Kedisiplinan bukan saja gerakan yang sangat penting bagi kehidupan di sekolah tetapi juga penting bagi kehidupan di luar sekolah sebagai sebuah organisasi besar yang menyelenggarakan pendidikan. Masalah kedisiplinan ini sering digunakan barometer dalam upaya mengukur kemajuan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. Pentingnya peran lembaga pendidikan dalam menciptakan kedisiplinan, maka tidak mustahil kalau pemerintah selalu meningkatkan usaha-usaha dalam bidang pendidikan baik yang ditetapkan oleh Tap. MPR RI/ GBHN tahun 1998,1999 - 2004 tentang Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Guru sangat berperan sekali dalam mendukung pelaksanaan tata tertib atau kedisiplinan sekolah yang bertujuan agar tidak ada suatu pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Begitu juga dengan lingkungan tempat tinggal siswa, kalau lingkungan baik maka tingkah laku anak tersebut akan baik pula demikian pula sebaliknya kalau lingkungan buruk maka tingkah laku anak tersebut akan buruk pula.
 
 2. GBHN 1999-2004, Tap MPR RI No.IV/ MPR/ 1999, Penabur Ilmu.2004, hlm.31
Oleh karena itu perlu adanya tata tertib sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan para siswa. Namun sering kita lihat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa adalah karena mematuhi secara negatif, kedisiplinan yang ada dalam lembaga pendidikan siswa yang berada dalam sekolah tersebut harus bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan isi peraturan-peraturan yang diselenggarakan oleh sekolah. Pada umumnya peraturan-peraturan di sekolah tersebut tertulis dan dilaksanakan yang disertai dengan sanksi bagi setiap pelanggaran berdasarkan peraturan yang berlaku. Agar peraturan tata tertib di sekolah yang bersangkutan dapat mantap, maksudnya langkah yang disusun terencana dan sistematis dengan menggunakan metode-metode tertentu, karena hanya dengan strategi yang mantap tujuan pelaksanaan tata tertib di sekolah dapat terwujudkan sesuai dengan keinginan atau harapan. Kedisiplinan sekolah adalah kondisi dinamis yang mengandung suasana sadar, tertib dan aman pada diri personil sekolah di antaranya murid, guru dan anggota staf lain yang diciptakan dan dikembangkan oleh personil sekolah yang berwenang. Interaksi antara guru dan siswa harus di bina dengan baik dalam membentuk kedisiplinan, sehingga dalam mengembangkan pola tingkah laku selalu mendapatkan bimbingan dari guru sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun demikian tata tertib sekolah yang juga merupakan faktor pendukung meningkatnya kedisiplinan sekolah.
            Dari latar belakang permasalahan di atas, terdorong untuk mengadakan penelitian yang berjudul “ POLA INTERAKSI GURU DAN MURID SEBAGAI PROSES PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA SMA WIDYA DHARMA TUREN .”
B.     Rumusan Masalah
Untuk mengarah pada pokok masalah tersebut, maka rumusan  permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini, antara lain :
1.      Bagaimana pola interaksi guru dan murid SMA WIDYA DHARMA TUREN dalam proses peningkatan kedisiplinan.
2.      Bagaimana pelaksanaan kedisiplinan murid SMA WIDYA DHARMA TUREN


===================================    
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah

 

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive