SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Saturday, February 11, 2012

uji daya antimikroba air rebusan daun bungur (lagerstroemia speciosa pers. ) terhadap pertumbuhan bakteri | Contoh Skripsi

Penulis : -
Kode     :145
Judul     :  uji  daya   antimikroba   air   rebusan   daun   bungur (lagerstroemia speciosa pers. )  terhadap  pertumbuhan  bakteri staphylococcus aureus secara in vitr
 -------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajua teknolog disegala   bidan merupaka suat peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Diantara  sekian banyak  kemajuan  teknologi  tersebut salah  satunya  adalah  kemajuan  dibidang  farmasi,  terbukti  dari  banyaknya  jenis obat- obata yang  dihasilkan  untuk  mencegah  ataupun  menyembuhka suatu penyakit. Meskipun demikian, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata tidak begitu saja mampu menghilangkan pengobatan tradisional yang dewasa ini juga sama berkembang.Contoh Skripsi
Seirin denga berkembangny penggunaa tumbuha oba dalam kesehatan dengan semboyan back to nature , keingintahuan masyarakat terhadap khasiat   dan   manfaat   tumbuhan   obat   pun   semakin   berkembang.   Kelebihan penggunaan  tumbuhan obat dibandingkan dengan pemakaian ba han kimia adalah tidak adanya  efek  samping  yang  berlebihan seperti  timbulnya  resistensi  suatu penyakit akibat penggunaan obat kimia tertentu.Contoh Skripsi

Sebagai negara agraris Indonesia mempunyai banyak jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat antara lain daun sirih (Piper bettle L.), bandotan  (Ageratum conyzoides  L.), putri malu (Mimosa pudica  L.), lengkuas (Alpinia gulanga SW), dan salah satunya adalah  bungur (Lagerstroemia speciosa
Pers.).







1






Bungur  (Lagerstroemia  speciosa  Pers.)  adalah  jenis  tanaman  tahunan dengan tinggi lebih dari 20 m yang dapat tumbuh di tanah gersang maupun tanah subur pada ketinggian di bawah 300 mdpl sampai ketinggian 800 mdpl (Steenis,
1975). Keberadaan potensi obat pada suatu tanaman selalu berkaitan erat dengan senyawa-senyawa yang dikandungnya, begitu juga dengan tanaman bungur.Contoh Skripsi
Bagian  tanaman  bungur  menurut  (Rubi,  2005)  yang  biasa  digunakan masyarakat sebagai obat adalah biji untuk obat hipertensi dan eksim, daun sebagai obat  hipertensi,  diabetes  mellitus  dan  ke ncing  batu serta  kulit  kayunya  untuk mengobati penyakit diare, disentri dan kencing nanah. Selain itu juga disebutkan bahwa daun  bungur  dapat digunakan untuk mengobati  penyakit bisul (Anonim,
2003).  Penyakit  ini merupakan  sala h satu penyakit pada kulit  yang disebabkan oleh    bakter Staphylococcu aureu melalui                         infeksi   pada    luka.    Adapun pemanfaatan  dau bungu sebaga oba ini  lebi banya ditemuka untuk mengobati penyakit diabetes mellitus.Contoh Skripsi
Dalimartha  (2000)  dan  Rubi  (2005)  menyataka bahwa  dalam  daun bungur  terkandung  beberapa  senyawa  kimia  yaitu  alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin.  Alkaloid  merupakan  senyawa  yang  bersifat  basa  (Harborne,  1987). Menurut Volk dan Wheeler (1988) sifat basa pada suatu bahan mempunyai efek bakterisida. Dengan  demikian  alkaloid mempunyai sifat antim ikroba. Sedangkan saponin adalah suatu senyawa aktif permukaan yang bersifat mirip dengan sabun da menimbulka bus jik dikoco dala ai (Robinson 1995) Sabun merupakan salah satu bahan  antimikroba yang bekerja dengan cara mengurangi tegangan  permukaan (Pelc zar dan  Chan,  1988). Karena sapon in bersifat mirip






sabun dan sebagaimana diketahui sabun merupakan salah satu bahan antimikroba maka saponin juga mempunyai sifa t antimikroba. Flavonoid dan tanin merupakan senyaw kimi dala ke lompok  fenol  (Harborne,   1987;  Robinson,   1995). Menurut Darkuni (1997) fenol merupakan senyawa antiseptis dan termasuk salah satu  bahan  yang  bersifat  antimikroba.  Sebagai  bahan  antimikroba,  fenol  dan turunannya bekerja terutama dengan cara mendenaturasi protein sel dan merusak membran sel sehingga mengakibatkan pertumbuhan suatu sel terganggu (Pelc zar dan Chan, 1988). Flavonoid  dan  ta nin merupakan turunan senyawa fenol maka keduanya pun bersifat antimikroba. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahw senyaw a- senyaw dala daun    bungu tersebut alka loid saponin, flavonoid dan tanin bersifat antimikroba. Untuk membuktikan ada tidaknya daya antimikroba pada daun bungur tersebut maka perlu  diadakapengujian.  Dalam pengujian ini diperlukan mikroorganisme yang  representatif yang disebut dengan mikroorganisme uji.Contoh Skripsi
Bakteri  yang  dijadikan  sebagai  organisme  uji  menurut  Darkuni  (1997) harus mempunyai kriteria tertentu diantaranya adalah tidak me ngalami perubahan apapun,  resisten terhadap bahan antimikroba, dan mempun yai kelebihan tertentu dibanding  dengan  bakteri  lain  sehingga  dapat  mewakili  beberapa  bakteri  lain. Pengujian           daya antimikroba       daun       bungur ini                    menggunakan             bakteri Staphylococcu aureu karen sifa resistensiny yan tinggi Meskipun Staphylococcus  aureus  tidak  berkapsul  dan  tidak  berspora  tetapi  merupakan bakteri gram positif yang memiliki dinding sel sangat tebal sehingga sangat tahan






terhadap  pengaruh  zat kimia  maupun  pengaruh  suhu  dibanding  dengan  bakteri lain.
Penelitia terdahulu   menyebutka bahwa  infus  daun  bungu dengan konsentrasi 10% dan 20% dapat menurunkan kadar glukosa darah kelinci, hal ini menunjukka bahw dau bungu dapa mengendalika penyaki diabetes mellitus, awal gejala dari penyakit ini adalah timbulnya bisul atau benjolan terasa gatal- gatal  yang  berisi  nanah  dan  itu  disebabkan  oleh  bakteri  Staphylococcus aureus. (Putu Pramitasari,  1992). Penelitian lain yang dilakukan oleh Heriyanto (1992), didapatkan juga bahwa ekstrak kulit batang bungur menunjukkan adanya daya antibakteri terhadap Escherichia  coli dan Shigella sonnei.Contoh Skripsi
Berdasarka pad penelitia terdahul yan tela diuraikan  di   atas menunjukkan  bahwa  bagian- bagian  tertentu  dari  tanaman  bun gur  mempunyai banyak  manfaat,  salah  satunya  adalah   daun  bungur  yang  bermanfaat  sebagai antiba kteri  atau   antimikroba.   Oleh  karena                              itu  peneliti   ingin   mengadakan penelitia tentan Uji  Daya   Antimikroba   Air   Rebusan   Daun   Bungur (Lagerstroemia        speciosa               Pers. )        terhadap                              Pertumbuhan            Bakteri Staphylococcus aureus secara In Vitro.



1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah tersebut maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
1 Adakah  pengaruh  air  rebusan  daun  bungur  (Lagerstroemia speciosa  Pers.)

terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus?


2 Adakah    pengaruh    perbedaan    konsentrasi    air    rebusan    daun    bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus?
3 Pada konsentrasi berapakah air rebusan daun bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.)  menunjukkan  daya antimikroba  paling  efektif  terhadap  per tumbuhan bakteri Staphylococcus aureus?

=================================== 
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah
winrar sortware: 
http://www.ziddu.com/download/17271885/wrar390.exe.html

No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive