Penulis : -
Kode :204
Judul :
Peranan Motivasi Guru dalam Meningakatkan Kerajinan Belajar Anak di MTs. Nurul Hidayah Paiton Probolinggo
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha meningkatkan kerajinan belajar anak dan usaha
mendorong kemajuannya, maka selain dari adanya perubahan sistem/metode yang
erat hubungannya dengan proses belajar mengajar (PMB) juga diperlukan adanya
motivasi/dorongan dari guru terhadap anak yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pemberian motivasi dari guru
dapat dijadikan alat untuk membangkitkan kerajinan dan kegiatan belajar seperti
dikemukakan oleh Prof. Dr. Omar Muhammad At Thomy Asyaibani : bahwa motivasi
merupakan salah satu faktor terpenting dalam peningkatan kerajinan belajar.
Pentingnya menjaga motivasi pelajar, minat dan
keinginan pada proses belajar. Sebab menggerakkan motivasi yang terpendam ini
dan menjaganya dalam pengamalan-pengalaman yang diajukan kepada pelajar dan
berbagai aktivitas yang diminta pelajar melakukannya dan juga metode serta
cara-cara yang menemaninya dalam menjadikan pelajar ingin belajar lebih aktif.
Barang siapa yang bekerja berdasarkan motivasi dalam yang kuat tidak akan lelah
dan tidak akan cepat bosan. Oleh karena itu perlulah guru memelihara motivasi
pelajar juga segala yang termasuk motivasi seperti kebutuhan, keinginan, minta
dan lain-lainnya serta metode dan cara pengajaran supaya dapat menjamin sikap
positif pelajar dan kekuasaannya kepada pelajaran. (1989:595).
Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab I Pasal I ayat (2) disebutkan bahwa “Pendidikan
Nasional adalah pendidikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”. Pernyataan ini
mengandung arti bahwa semua aspek yang terdapat dalam Sistem Pendidikan
Nasional akan mencerminkanm aktifitas yang dijiwai oleh Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 dan berakar pada nilai-nilai agama serta kebudayaan
nasional Indonesia.
Tujuan Pendidikan Nasional
yang dimaksud di sini adalah tujuan akhir yang akan dicapai oleh semua lembaga
pendidikan, baik formal, non formal, informal yang berada dalam masyarakat dan
negara Indonesia.
Pendidikan merupakan suatu
kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, sehingga di manapun terdapat
masyarakat di situ pula terdapat pendidikan. Dan pendidikan itu sendiri
merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat, pemerintah dan keluarga.
Guru mempunyai peran yang
cukup besar terhadap pelaksanaan pendidikan bagi anak didiknya, sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak selalu dididik oleh guru di sekolah. Dengan demikian
orang tua diharapkan berperan serta aktif dalam pendidikan anak didiknya dengan
mendidik dan memberi motivasi belajar agar mereka memperoleh prestasi yang
optimal dan berupaya untuk memenuhi kebutuhan serta bimbingan terhadap
anak-anaknya sehingga anak tersebut memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga
negara yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat W. Sardiman dalam buku Ilmu
Pendidikan yang menyatakan bahwa,
Contoh Skripsi
“Pendidikan berarti usaha
yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental” (1992:4).
Dengan adanya motivasi dari
guru, maka akan timbul semangat dan keaktifan anak didik dalam belajar. Apabila
guru tidak mau memberikan dorongan atau motivasi kepada anaknya, maka anak akan
mengalami banyak kesulitan dalam belajar. Bagi anak yang memiliki motivasi akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar. Tetapi bagi
seorang yang memiliki intelegensi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi
yang tepat. Jadi jelaslah bahwa hasil belajar itu akan optimal apabila ada
motivasi yang tepat. Banyak hambatan dan rintangan, baik yang berasal dari luar
diri anak didik maupun dari dalam diri anak didik itu sendiri. Oleh sebab itu,
dorongan atau motivasi guru sangat diperlukan karena dapat menunjang
keberhasilan anak dalam mencapai prestasi di sekolah.
Dalam rangka memperoleh
prestasi belajar yang baik, maka diperlukan adanya kebiasaan-kebiasaan belajar
yang baik. Misalnya anak terbiasa belajar dengan teratur, tekun, rajin, dan
juga perlu ditanamkan kedisiplian. Semua ini dapat diperoleh dari
dorongan-dorongan dan pengawasan-pengawasan guru bekerja sama dengan orang tua, sehingga dapat menemukan
keberhasilan dalam belajar dan mencapai prestasi yang tinggi. Dan prestasi
belajar dapat diperoleh melalui proses belajar yang dilakukan dengan penuh
kesadaran dan berlangsung dalam waktu tertentu, misalnya dapat berwujud
perubahan tingkah laku maupun intelegensinya, jadi tidak benar bila ada
anggapan bahwa belajar hanya dapat dilakukan di sekolah saja, melainkan dapat
dilakukan pada setiap waktu. Berdasarkan inilah orang tua dapat menilai
seberapa jauh mereka memberikan dorongan belajar bagi anak-anaknya agar
mencapai hasil yang baik.
Sehubungan dengan hal
tersebut di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan tujuan ingin
mengetahui ada tidaknya peranan motivasi guru dalam meningkatkan kerajinan
belajar anak didik di MTs. Nurul Hidayah Sumberrejo Paiton Probolinggo.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan
hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian, sebab masalah merupakan
obyek yang akan diteliti dan dicari jalan keluarnya melalui penelitian.
Pernyataan ini relevan dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dalam
bukunya Prosedur Penelitian suatu Pendekatan mengatakan bahwa : “Masalah mesti
merupakan bagian kebutuhan seseorang untuk dipecahkan, orang ingin mengadakan
penelitian karena ia ingin mendapatkan pemecahan dari masalah yang dihadapi.”
(Surahmad, 1989:22)
Contoh Skripsi
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa rumusan masalah sudah menjadi suatu “kebutuhan” dalam sebuah
penelitian, karena tanpa rumusan masalah alur dan sistematika penelitian tidak
akan menemukan jawaban dari masalah yang sedang diteliti.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan oleh penulis adalah sebagai berikut :
- Apakah ada
peranan motivasi guru dalam meningkatkan kerajinan belajar anak didik di
MTs. Nurul Hidayah Sumberrejo Paiton Probolinggo.
- Sejauh
manakah peranan motivasi guru dalam meningkatkan kerajinan belajar anak
didik di MTs. Nurul Hidayah Sumberrejo Paiton Probolinggo.
C.
Tujuan Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi dalam buku Statistik II, menyatakan
bahwa “Suatu penelitian khususnya dalam ilmu pengetahuan pada umumnya bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan
(1983:51). Sedangkan Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “Tujuan penelitian
sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam problematika” (1983:42).
Jadi jelaslah bahwa tujuan
penelitian adalah untuk menemukan suatu bukti kebenaran ilmu pengetahuan sesuai
dengan problematika penelitian.
Berdasarkan uraian tersebut
di atas, dan sesuai dengan masalah yang diajukan, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :
- Ada atau
tidak ada peranan motivasi guru dalam meningkatkan kerajinan belajar anak
didik di MTs. Nurul Hidayah Sumberrejo Paiton Probolinggo.
- Sejauh mana
tingkat peranan motivasi guru dalam meningkatkan kerajinan belajar anak
didik di MTs. Nurul Hidayah Sumberrejo Paiton Probolinggo.
No comments:
Post a Comment