Penulis : -
Kode :203
Judul :
Penerapan Quantum Teaching Pada Taman Pendidikan
Al-Qur’an (Studi Lapang TPQ Nasyatul Falah) Tajinan Malang
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fokus utama pendidikan diletakkan
pada tumbuhnya kepintaran anak, yaitu kepribadian yang sadar diri atau
kesadaran budi sebagai pangkal dari kecerdasan kreatif. Dari akar kepribadian
yang sadar diri atau suatu kulaitas budi luhur inilah manusia bisa terus
berkembang mandiri ditengah lingkungan sosial yang terus berubah semakin cepat.
Orang yang pintar adalah orang yang tak pernah hilang akal atau putus asa
karena selalu bisa menggunakan nalarnya guna memahami dan memecahkan persoalan
yang dihadapinya. Kualitas pribadi yang pintar adalah dasar orientasi
pendidikan, kecerdasan, kebangsaan, demokrasi dan kemanusiaan. Ide ini
seharusnya nampak jelas dalam pendidikan yang dikembangkan gerakan keagamaan
yang disebut Pendidikan Agama Islam.
Contoh Skripsi
Pendidikan iman atau tauhid, bukan
sekedar menghafalkan nama-nama Tuhan, Malaikat, Nabi atau Rasul. Inti
pendidikan keagamaan adalah penyadaran diri tentang hidup dan kematian bagi
tumbuhnya kesadaran ketuhanan. Dari kesadaran seperti ini baru bisa dibangun
komitmen ritualitas atau ibadah, dibangun suatu hubungan sosial berdasarkan
harmoni dan akhlak sosial yang karimah (John P. Miller, 2002 : vi). Di sinilah
arti pentingnya pendidikan efektif atau kepribadian yang dalam hazanah Islam dikenal
sebagai pendidikan ahlak.
Pendidikan agama merupakan bagian
dari sistem pendidika nasional yang memiliki arti penting dalam mensukseskan
program pembangunan nasional, oleh sebab itu seluruh aktifitas pemerintah dan
masyarakat yang mengarah pada penanaman nilai-nilai rohani atau keagamaan perlu
mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak.
Falsafah pendidikan nasional yang
bersifat humanisme teistik sesuai dengan sifat bangsa Indonesia yang bercorak sosialistik
religius, berdasarkan Pancasila. Dari falsafah inilah tertuang perumusan tujuan
pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU No. 2 Tahun 1989 Bab
II Pasal 4). Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan pendidikan keimanan dan
ketaqwaan yang kita kenal dengan pendidikan agama. Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TKA/TPA) sebagai bagian dari pendidikan agama memiliki arti strategis dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya dalam rangka penanaman
nilai-nilai iman dan taqwa (Kanwil Depag, 2003 : 8).
Namun perlu disadari bahwa
pendidikan agama bukanlah sebuah indoktrinasi melainkan penumbuhan kesadaran
dan pengalaman kreatif anak-anak itu sendiri. Jika dilakukan secara keliru
pendidikan bisa melahirkan jiwa yang beku dan sikap otoriter.
Contoh Skripsi
Pendidikan selama ini, konon lebih
mementingkan otak kiri daripada otak kanan. Banyak contoh disekitar kita
membuktikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan otak saja atau banyak memiliki
gelar yang tinggi belum tentu sukses berkiprah bahkan seringkali yang
berpendidikan formal lebih rendah ternyata banyak yang lebih berhasil.
Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal, padahal yang
diperlukan sebenarnya bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti
ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan yang kini menjadi dasar penilaian
baru (Ary Ginanjar Agustian, 2002 : 56).
Menurut H.A.R. Tilaar bahwa sistem
pendidikan nasional selama ini mengandung beberapa kelemahan sebagai berikut : Pertama,
sistem pendidikan yang kaku dan sentralistik. Kedua, sistem pendidikan
nasional tidak pernah mempertimbangkan kenyataan yang ada di masyarakat. Ketiga,
sistem sentralistik dan tidak adanya pemberdayaan pada masyarakat ditunjang
oleh sistem birokrasi yang kaku menjadi lahan subur tumbuhnya “KKN” dan
melemahnya budaya prestasi dan profesionalisme. Keempat, terbelenggunya
guru dan dijadikannya sebagai bagian dari alat birokrasi. Kelima,
pendidikan yang ada tidak berorientasi pada pembentukan kepribadian namun lebih
pada pengesian otak (kognitif). Keenam, anak tidak dibiasakan untuk
kreatif dan inovatif serta berorientasi pada keinginan untuk tahu (curiousity)
dan menemukan sesuatu yang baru (discovery) (Tilaar, 1999 : 115).
Pendidikan di Indonesia memang masih
memerlukan adanya pembenahan terhadap kualitas yang dihasilkan, terlebih
terhadap pendidikan agama yaitu tidak hanya melalui pendidikan formal saja,
tetapi pendidikan non formal berupa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) juga
berperan. Taman Pendidikan Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk pendidikan non
formal yang berupaya dalam membentu dan memperbaiki moral anak sehingga
walaupun perkembangan zaman yang semakin pesat, anak tidak akan terjerumus
dalam sikap negatif. Kenyataan yang ada sekarang terhadap Taman Pendidikan
Al-Qur’an sebagai lembaga pendidikan Islam perlu adanya perhatian khusus
terhadap kualitas pendidikan khususnya terhadap sistem pendidikan yang
digunakan baik menyangkut kurikulum, materi, metode maupun evaluasi.
Alternatif untuk dapat membentuk
kepribadian yang kreatif dan inovatif serta berorientasi pada keingintahuan
terdapat juga prinsip yang harus ditransferkan melalui pendidikan, yakni nilai
(value), pengetahuan (Knowledge), keterampilan (skill) (Azizy, 2002 : 61).
Contoh Skripsi
Salah satu cara untuk mencapai
tujuan dalam belajar mengajar diperlukan adanya pendekatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan yang ada. Pendekatan quantum merupakan salah satu pendekatan
yang telah dipergunakan oleh sekian lembaga pendidikan dalam proses belajar
mengajar dengan hasil yang memuaskan. Sebab dalam pendekatan quantum memberikan
kesempatan dan pengalaman pada anak untuk dapat merasakan indahnya penemuan
terhadap hal-hal baru. Quantum dirancang dengan menggunakan prinsip-prinsip
komunikasi yang ampuh, diperkuat dengan pendekatan multi sensori dan berdasarkan
kerangka rancangan belajar quantum yang dikenal dengan istilah TANDUR.
=================================== ===========
file full asli dan rapi sesuai dengan aslinya klik ;pemesanan
==============================================
Tandur merupakan akronim dalam
pendekatan quantum yang mempunyai arti tumbuhan, alami, namai, demonstrasikan,
ulangi dan rayakan. Dari proses pendekatan pembelajatam quantum pelaksanaannya
adalah pendidik harus mampu mengkondisikan peserta didik atau melibatkan mereka
untuk berfikir dengan menumbuhkan ide-ide cemerlang, membuat mereka bertanya
“apa manfaatnya bagiku”. Setelah minat belajar muncul pendidik hendaknya
memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan yang nantinya akan
menemukan konsep untuk dapat didemonstrasikan di depan orang banyak. Dalam
memperkuat koneksasi otak dan membutuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu”, maka
harus ada pengakuan dan penyelesaian.
Pendidikan quantum merupakan
penyesuaian dari pendekatan yang bersifat pengoptimalan potensi yang dimiliki
oleh anak manusia yang harus dirangsang dengan rasa nyaman dan percaya diri
serta peningkatan partisipasi individu yang nyaman sehingga memberikan dampak
positif pada harga diri siswa. Pemilihan pendekatan quantum ini merupakan salah
satu alternatif agar dalam menggunakan metode pembelajaran pendidikan agama
dapat memberikan perubahan pola pikir baik yang bersifat individual maupun
kepekaan sosial yang akhirnya tercermin dalam bentuk perilaku yang sholeh.
Dari berbagai persoalan pendidikan
dan alasan-alasan tentang pentingnya
pendidikan untuk membentuk individu berjiwa aktif, diperlukan muatan materi dan
metode variatif menyenangkan sebagaimana yang telah didiskripsikan di atas,
maka penulis formalisasikan kedalam sebuah judul yaitu “Penerapan Quantum
Teaching Pada Taman Pendidikan Al-Qur’an (Studi Lapang TPQ Nasyatul Falah)
Tajinan Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka ada beberapa persoalan yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu :
1.
Bagaimana quantum teaching dalam perspektif pendidikan
Islam ?
2.
Bagaimana penerapan quantum teaching di TKQ / TPQ
Nasyatul Falah ?
3.
Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan
quantum teaching di TKQ / TPQ Nasyatul Falah ?
4.
Bagaimana upaya mengatasi problematika dalam penerapan
quantum teaching di TKQ / TPQ Nasyatul Falah ?
==============================================
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
Di jamin asli.contohmakalah
No comments:
Post a Comment