untuk mencari judul skripsi yang di inginkan
Thursday, June 28, 2012
upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai negeri sipil kota blitar | Contoh Skripsi
Penulis : -
Kode :205
Judul : upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai negeri sipil kota blitar
-------------------------------------------------
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan
pembangunan nasional tergantung pada sumber daya yang
tersedia, termasuk
yang paling dominan yaitu sumber daya manusia. Dimana
sumber daya manusia
ini merupakan pemikir, perencana dan pelaksana
Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999
tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian, dapat dipahami bahwa pegawai negeri
sebagai aparatur yang
merupakan sumber daya manusia yang memegang peranan
penting dan sangat
menentukan, sebab pegawai negerilah pelaksana pemerintahan
yang merumuskan
kebijaksanaan negara dalam rangka melancarkan tugas-tugas
Wednesday, June 27, 2012
peranan motivasi guru dalam meningkatkan kerajinan belajar anak didik | Contoh Skripsi
Penulis : -
Kode :204
Judul :Peranan Motivasi Guru dalam Meningakatkan Kerajinan Belajar Anak di MTs. Nurul Hidayah Paiton Probolinggo
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha meningkatkan kerajinan belajar anak dan usaha
mendorong kemajuannya, maka selain dari adanya perubahan sistem/metode yang
erat hubungannya dengan proses belajar mengajar (PMB) juga diperlukan adanya
motivasi/dorongan dari guru terhadap anak yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pemberian motivasi dari guru
dapat dijadikan alat untuk membangkitkan kerajinan dan kegiatan belajar seperti
dikemukakan oleh Prof. Dr. Omar Muhammad At Thomy Asyaibani : bahwa motivasi
merupakan salah satu faktor terpenting dalam peningkatan kerajinan belajar.
Pentingnya menjaga motivasi pelajar, minat dan
keinginan pada proses belajar. Sebab menggerakkan motivasi yang terpendam ini
dan menjaganya dalam pengamalan-pengalaman yang diajukan kepada pelajar dan
berbagai aktivitas yang diminta pelajar melakukannya dan juga metode serta
cara-cara yang menemaninya dalam menjadikan pelajar ingin belajar lebih aktif.
Barang siapa yang bekerja berdasarkan motivasi dalam yang kuat tidak akan lelah
dan tidak akan cepat bosan. Oleh karena itu perlulah guru memelihara motivasi
pelajar juga segala yang termasuk motivasi seperti kebutuhan, keinginan, minta
dan lain-lainnya serta metode dan cara pengajaran supaya dapat menjamin sikap
positif pelajar dan kekuasaannya kepada pelajaran. (1989:595).
Wednesday, June 20, 2012
MENGATASI ANAK BERMASALAH (CIRI-CIRI)
MENGATASI ANAK BERMASALAH (CIRI-CIRI)
“Mungkinkah mengetahui dan
memastikan apakah seorang anak itu bermasalah, dalam waktu 5-10 menit
pertama saat kita bertemu dengannya?” Jawabannya adalah “mungkin” dan “pasti”. Pertanyaan yang sering saya ajukan kepada peserta seminar ataupun para orangtua yang sedang bersemangat belajar dan mencecar saya dengan berbagai pertanyaan seputar anaknya.
Rahasia tersebut akan saya bahas
sekarang, rahasia yang sering saya gunakan untuk menganalisa seorang
anak. Apakah dia bermasalah, bahkan setelah mempelajarinya dengan
seksama kita mampu meramal masa depan seorang anak. Wow, tenang ini
bukan obral janji, tapi ini pasti. Dari hasil menangani berbagai kasus
keluarga dan individu maka terbentuklah suatu pola yang akurat ditiap
individu. Kebanyakan klien saya jika memiliki masalah, kebanyakan
masalah tersebut dan sebagian besar masalah itu berasal dari 2 hal. Ini
juga rahasia (Rahasia dari ruang terapi saya), tapi akan saya bongkar
habis.
Baiklah 2 hal tersebut berasal dari :
- Keluarga (keluarga yang membentuk masalah tersebut secara tidak sengaja).
- Masalah tersebut berasal dari usia 7 tahun kebawah.
Keluarga, adalah faktor penting dalam pendidikan seorang anak. Karakter
seorang anak berasal dari keluarga. Dimana sebagian sampai usia 18
tahun anak-anak diIndonesia menghabiskan waktunya 60-80 % bersama
keluarga. Manusia berbeda dengan binatang (maaf..) seekor anak kucing
yang baru lahir, bisa hidup jika dipisahkan dari induknya, dan banyak
binatang yang lain yang memiliki kemampuan serupa. Manusia tidak bisa,
sampai usia 18 tahun masih membutuhkan orangtua dan kehangatan dalam
keluarga. Sukses seorang manusia tidak lepas dari “kehangatan dalam
keluarga”. Akan sangat banyak hal yang akan dikupas dari tiap tahun
kehidupan manusia dan kebutuhannya serta cara memenuhi kebutuhan
tersebut, terutama aspek emosi.
Saya tidak akan meneruskannya, kita akan bahas dikesempatan lainnya,
kini kita kembali ke cara mengetahui ciri anak bermasalah.
Usia 7 tahun kebawah?
Ada apa pada usia ini? Pada masa ini kebanyakan (85%) letak masalah atau
asal muasal masalah / hambatan seorang manusia tercipta. Istilah
kerennya Mental Block. Karakter
yang menghabat pencapaian cita-cita pribadi kita. Dan biasanya akan
terasa pada usia 22 tahun ke atas. Woo… segitunya? Ya Mental Block
seperti program yang seakan-akan dipersiapkan (karena ketidak sengajaan
dan ketidak tahuan orangtua kita) untuk menghambat berbagai macam aspek
dalam kehidupan kita. Aspek itu bisa berupa Karier (takut kaya, takut
jabatan tinggi) kesehatan (tubuh gemuk, alergi) Relationship (tidak
gampang cocok dengan pasangan/teman, paranoid) dan lain hal, serta masih
banyak lagi.
Ada apa dengan 7 tahun kebawah dan
disekitar 7 tahun pertama kehidupan manusia? Baiklah saya jelaskan, pada
masa ini kita membutuhkan, kebutuhan dasar Emosi
yang harus terpenuhi ingat HARUS terpenuhi. Jika pada masa ini lewat
dan tidak terpenuhi maka, akan terjadi Mental Block pada diri anak
tersebut. Inilah asal muasal dimana Mental Block terbentuk. Karena tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar Emosi yang dibutuhkan seorang manusia. Kebutuhan apa yang dibutuhkan pada anak seusia itu? Sehingga fatal akibatnya (pada masa dewasa anak tersebut) jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
Ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0 – 7 tahun bahkan lebih, cara ini adalah kunci dalam pendidikan karakter, agar karakter
anak kita bisa tumbuh dan berkembang maksimal. Disamping itu ketiga hal
inilah asal muasal Mental Block yang sering kali terjadi atau terasa
sangat menganggu pada saat anak tersebut dewasa. Yaitu :
1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima
1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk mengontrol
3. Kebutuhan untuk diterima
3 kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar anak kita menjadi pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat menghadapi hidup. Ini akan sangat panjang sekali jika dijelaskan, nah mengingat kita membahas ciri – ciri karakter anak bermasalah maka kita akan kembali ke topic tersebut.
Sebenarnya ada 6 ciri karakter
anak yang bermasalah, cukup kita melihat dari perilakunya yang nampak
maka, kita sudah dapat melakukan deteksi dini terhadap “musibah besar”
dikehidupan yang akan datang (baca: semakin dewasa) dan secepatnnya
dapat melakukan perbaikan.
Inilah ciri-ciri karakter tersebut :
1. Susah diatur dan diajak kerja sama
Hal yang paling Nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang.
Ingat akan kebutuhan dasar manusia? Tiga hal diatas yang telah saya sebutkan, nah kebutuhan itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan mengawasi dengan seksama.
Hal yang paling Nampak adalah anak akan membangkang, akan semaunya sendiri, mulai mengatur tidak mau ini dan itu. pada fase ini anak sangat ingin memegang kontrol. Mulai ada “pemberontakan” dari dalam dirinya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memahaminya dan kita sebaiknya menanggapinya dengan kondisi emosi yang tenang.
Ingat akan kebutuhan dasar manusia? Tiga hal diatas yang telah saya sebutkan, nah kebutuhan itu sedang dialami anak. Kita hanya bisa mengarahkan dan mengawasi dengan seksama.
2. Kurang terbuka pada pada Orang Tua
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti pendekatan kita.
Saat orang tua bertanya “Gimana sekolahnya?” anak menjawab “biasa saja”, menjawab dengan malas, namun anehnya pada temannya dia begitu terbuka. Aneh bukan? Ini adalah ciri ke 2, nah pada saat ini dapat dikatakan figure orangtua tergantikan dengan pihak lain (teman ataupun ketua gang, pacar, dll). Saat ini terjadi kita sebagai orangtua hendaknya mawas diri dan mulai menganti pendekatan kita.
3. Menanggapi negatif
Saat anak mulai sering berkomentar “Biarin aja dia memang jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.
Saat anak mulai sering berkomentar “Biarin aja dia memang jelek kok”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah, salah satu cara untuk naik ke tempat yang lebih tinggi adalah mencari pijakan, sama saat harga diri kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikkan harga diri kita adalah dengan mencela orang lain. Dan anak pun sudah terlatih melakukan itu, berhati-hatilah terhadap hal ini. Harga diri adalah kunci sukses di masa depan anak.
4. Menarik diri
Saat anak terbiasa dan sering Menyendiri, asyik dengan duniannya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi seorang anak? Kembali ke 3 hal yang telah saya jelaskan. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa adanya, dimengerti – semengertinya dan sedalam-dalamnya.
Saat anak terbiasa dan sering Menyendiri, asyik dengan duniannya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bagaimana cara mengerti kondisi seorang anak? Kembali ke 3 hal yang telah saya jelaskan. Pada kondisi ini biasanya anak merasa ingin diterima apa adanya, dimengerti – semengertinya dan sedalam-dalamnya.
5. Menolak kenyataan
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, “Aku ngga bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh: “masak gitu aja nga bisa sih, kan mama da kasih contoh berulang-ulang”.
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, “Aku ngga bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 4, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh: “masak gitu aja nga bisa sih, kan mama da kasih contoh berulang-ulang”.
6. Menjadi pelawak
Suatu kejadian disekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya maka kita sebagai orang tua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima dirumah, kemanakah orangtua?
Suatu kejadian disekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang dia tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya maka kita sebagai orang tua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima dirumah, kemanakah orangtua?
SUMBER
http://www.pendidikankarakter.com
Friday, June 15, 2012
penerapan quantum teaching pada taman pendidikan al-qur’an | Contoh Skripsi
Penulis : -
Kode :203
Judul :Penerapan Quantum Teaching Pada Taman Pendidikan
Al-Qur’an (Studi Lapang TPQ Nasyatul Falah) Tajinan Malang
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fokus utama pendidikan diletakkan
pada tumbuhnya kepintaran anak, yaitu kepribadian yang sadar diri atau
kesadaran budi sebagai pangkal dari kecerdasan kreatif. Dari akar kepribadian
yang sadar diri atau suatu kulaitas budi luhur inilah manusia bisa terus
berkembang mandiri ditengah lingkungan sosial yang terus berubah semakin cepat.
Orang yang pintar adalah orang yang tak pernah hilang akal atau putus asa
karena selalu bisa menggunakan nalarnya guna memahami dan memecahkan persoalan
yang dihadapinya. Kualitas pribadi yang pintar adalah dasar orientasi
pendidikan, kecerdasan, kebangsaan, demokrasi dan kemanusiaan. Ide ini
seharusnya nampak jelas dalam pendidikan yang dikembangkan gerakan keagamaan
yang disebut Pendidikan Agama Islam.
Contoh Skripsi
Pendidikan iman atau tauhid, bukan
sekedar menghafalkan nama-nama Tuhan, Malaikat, Nabi atau Rasul. Inti
pendidikan keagamaan adalah penyadaran diri tentang hidup dan kematian bagi
tumbuhnya kesadaran ketuhanan. Dari kesadaran seperti ini baru bisa dibangun
komitmen ritualitas atau ibadah, dibangun suatu hubungan sosial berdasarkan
harmoni dan akhlak sosial yang karimah (John P. Miller, 2002 : vi). Di sinilah
arti pentingnya pendidikan efektif atau kepribadian yang dalam hazanah Islam dikenal
sebagai pendidikan ahlak.
Tuesday, June 5, 2012
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran bahasa Arab | Contoh Skripsi
Penulis : -
Kode :202
Judul : Pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan kontekstual pada mata
pelajaran bahasa Arab
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas kehidupan bangsa ditentukan
oleh faktor pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menciptakan kehidupan yang cerdas. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas,
bukanlah tugas yang ringan. Oleh karena itu mutu pendidikan dan peningkatan
kualitas siswa saat ini dan di masa mendatang perlu mendapatkan perhatian dan
penanganan yang intensif. Mengingat siswa sebagai salah satu sumber daya
manusia serta sebagai aset nasional yang memiliki potensi yang besar dalam
menentukan kehidupan suatu bangsa. Peningkatan kualitas pembelajaran pada
bidang studi bahasa Arab salah satunya adalah pembelajaran kooperatif yang
dapat membantu guru dalam mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia
nyata dengan pendekatan kontekstual.Contoh Skripsi
Subscribe to:
Posts (Atom)
2
SELAMAT DATANG
terimakasih telah berkunjung
KUMPULAN JUDUL TESIS MANAJEMEN KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS STUDI AGAMA ISLAM KLIK
KUMPULAN JUDUL Keperawatan KLIK
KUMPULAN JUDUL Tesis PAI USA KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS AHWAL SYAHSHIYAH KLIK
KUMPULAN JUDUL TESIS PENDIDIKAN GURU MADRASAH KLIK
MOHON MAAF JIKA PENGUNJUNG TERGANGGU DANGAN IKlAN :-)
sekiranya mengganggu segera di tutup saja
alhamdulilah, blog dikunjungi 400 orang / hari :-)
kami adalah jasa pencari referensi ILMIAH
hub.0857-351-08864
terimakasih telah berkunjung
KUMPULAN JUDUL TESIS MANAJEMEN
KUMPULAN JUDUL TESIS STUDI AGAMA ISLAM
KUMPULAN JUDUL Keperawatan
KUMPULAN JUDUL Tesis PAI USA
KUMPULAN JUDUL TESIS AHWAL SYAHSHIYAH
KUMPULAN JUDUL TESIS PENDIDIKAN GURU MADRASAH
MOHON MAAF JIKA PENGUNJUNG TERGANGGU DANGAN IKlAN :-)
sekiranya mengganggu segera di tutup saja
alhamdulilah, blog dikunjungi 400 orang / hari :-)
hub.0857-351-08864