SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Wednesday, May 16, 2012

study korelasi pelaksanaan pendidikan islam non formal bagi masyarakat minoritas muslim | Contoh Skripsi



Penulis : -
Kode     :188
Judul     : Study korelasi pelaksanaan pendidikan Islam non formal bagi masyarakat minoritas muslim dalam mempertahankan eksistensinya di tengah mayoritas masyarakat Hindu

 -------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang MasalahContoh Skripsi


Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat belajar menghadapi alam semesta demi mempertahankan hidupnya. Ditinjau dari sisi filasafat pendidikan, memang manusia adalah yang layak dan memiliki potensi untuk belajar dan mengajar.1 Mungkin karena itu  pula,  alasan  Islam  menempatkan  pendidikan  dalam kedudukan yang sangat tinggi sesusai dengan firman Allah dalam surat AlMujadalah ayat 11 yang berbunyi:


Hai  orang-orang  beriman  apabila  kamu  dikatakan  kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.2

Dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan tentang cita-cita bangsa Indonesia  yang  diantaranya  adalah  mencerdaskan  anak  bangsa.  Untuk merealisasikan cita-cita tersebut bukanlah hal yang sederhana. Dimana harus adanya Perananan atau pelaksanaan pendidikan demi tercapainya cita - cita bangsa  Indonesia,  dari  semua  pihak  diantaranya  pemerintah,  lembaga pendidikan baik, in formal, formal maupun non formal dan seluruh elemen masyarakat.Contoh Skripsi
            Dalam  UU  No 20  tahun 2003  pasal 30  berbunyi  pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan  informal.3  Mengingat  pembahasan  dalam  pendidikan  Islam  cukup kompleks dan luas maka sudah sewajarnya akan membutuhkan waktu yang panjang dan sarana prasarana yang mendukung karna ilmu di dunia ini sangat terhampar luas, dan ilmu pengetahuan tidak selesai pada tataran tekstual karna masih harus digali dan dikembangkan seperti firman Allah dalam surat ArRum ayat 48:

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah  membentangkannya  di  langit  menurut  yang  dikehendaki-Nya,  dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu Lihat hujan keluar dari celahcelahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.4


Ayat di atas menjelaskan bahwasanya ilmu penegetahuan harus digali dan  dikembangkan  agar  bisa  secara  komprehensif  mendapatkan  sutau penegtahuan, dan itu semua membutuhkan waktu yang pnjang. Akan tetapi sesuai yang kita ketahui bahwasannya Pendidikan Islam yang diselenggarakan pada pendidikan formal sangat terbatas, padahal pendidikan Islam merupakan pendidikan  yang  sangat  esensial  dimana  dengan  pendidikan  Islam  bisa digunakan untuk memfilter budaya bangsa barat yang masuk ke Indonesia, karena  dengan Pendidikan Islam bisa  membentuk Insan kamilah dengan akhlaqul karimah. Maka dari itu Pendidikan Islam selain diselenggarakan di pendidikan formal juga perlu ditambah dengan pendidikan non formal sebagai penyempurna  pendidikan  Islam  yang  diselenggarakan  oleh  pendidikan formal.5
Pendidikan harus dipandang sebagai suatu konteks interdisplin sebagai factor pembangunan yang multidimensional dimana   manusia menjadi tujuan sekaligus juga    sebagai instrument. Manusia sebagai tujuan pembangunan artinya manusia menjadi subjek didik yang harus ditingkatkan kualitasnya
melalui pendidikan, sedangkan sebagai instrument maksudnya bahwa manusia menjadi pelaku pembangunan yang harus memiliki kemampuan tinggi untuk berpartisipasi dalam membangunan bangsa dan Negara.Contoh Skripsi
            La Belle (1976) menyatakan bahwa di Amerika Latin, pendidikan Non formal merupakan contoh upaya untuk menciptakan perubahan sosial pada tingkat lokal. Pada pendidikan Non formal ada dua penekanan dalam upaya mencapai  tujuan,  yaitu  perubahan  tingkah  laku  dan  perubahan  social. Perubahan  tingkah  laku  ditujukan  kepada  indiviu -  individu  anggota masyarakat,   yaitu   adanya   perubahan   setelah   intervensi   pemberian pengetahuan,   keterampilan,   nilai   dan   sikap.   Perubahan   yang   akan meningkatkan  kualitas  kinerja  individu  dalam  mengatasi  masalah  dan kebutuhan  hidupnya  atau  kesulitan  hidupnya.  Pendidikan  Non  formal diarahkan pada penumbuh kembangan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab  atau  kesejahtraan  diri  dan  masyarakatnya.  Dalam  hubungan  ini, pendidik  harus  menggunakan  pendekatan  psikologis,  artinya  dia  harus menguasai   psikologi   belajar,   psikologi   kepribadian   dan   psikologi perkembangan. Dengan kualitas   individu yang lebih baik, kita harapkan keluarga dan masyarakat menjadi lebih baik.
Pendekatan yang kedua adalah perubahan sosial,  yaitu  perubahan struktur dan peran  - peran anggota masyarakat dalam menjalankan fungsi sosialnya. Intervensi pendidikan ditujukan kepada individu dan kelompok kelompok  masyarakat  agar  supaya  terjadi  gerakan  yang  secara  sengaja
diciptakan agar timbul kesadaran untuk memperjuangkan nasibnya dengan bekerja atau melakukan tindakan - tindakan kolektif sebagai dampak hasil belajarnya untuk melakukan perbaikan - perbaikan. Di sini pendidikan Non formal lebih menekankan belajar dan bekerja untuk melakukan tindakan tindakan  perbaikan.  Dalam  hubungan  ini,  di  samping  harus  menguasai psikologi  belajar,  dia  dituntut  menguasai  psikologi  social,  dinamika kelompok, sosiologi, antropologi, dan andragogi. 6
Program luar sekolah secara terorganisasikan dengan program yang sistematik memang lahir kemudian, yang selanjutnya disebut pendidikan Non formal. David R. Evans (1981) menyebutnya “ anggur lama yang dimasukkan kedalam botol baru” atau old wine in new bottles, artinya ia bukan barang baru.  Konsep  pendidikan  Non  formal,  menurut  evans  adalah  kegiatan pendidikan yang terorganisasikan di luar sistem pendidikan formal. Beliau juga menempatkan pendidikan Non formal sebagai bagian dari keseluruhan konsep terpadu dari sistem terpadu dari sistem pendidikan. Dalam konsep itu, beliau juga memberikan penekanan pada ciri - cirri antara lain : sebarannya sangat  luas,  partisipatif,   melibatkan  kerja  organisasi  kemasyarakatan, perkumpulan  swasta,  lebih  mementingkan  tindakan  pada  tingkat  lokal. Namun, pada saat yang sama, hal itu menimbulkan kerancauan yang lebih
kompleks antara perencanaan pendidikan Non formal dan sistem pendidikan pada umumnya yang mempertimbangkan tujuan pembangunan nasional.7
            Mengingat betapa pentingnya peran pendidikan Non formal dalam pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan pendidikan kaum marginal serta memelihara dan meningkatkan martabat orang - orang dewasa yang mengalami ketertinggalan di segala bidang, maka sudah selayaknya pendidikan Non formal tidak dipandang sebagai residu pendidikan sekolah. Pandangan ini kurang tepat dan berimplikasi pada anggapan penting tidaknya pendidikan Non formal yang kemudian dinomorduakan setelah sekolah, yang seharusnya mempunyai kedudukan yang sama. Implikasi lebih lanjut adalah perhatian  dan  kebijakan  menomorduakan  yang  berdampak  pada  alokasi anggaran. Itulah sebabnya diperlukan rumusan baru tentang pendidikan Non formal yang berdampak pada kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.8
            Di kecicang Islam, Bungya Kangin, Bebandem, Karangassem - Bali. Masyarakat ini berada di tengah  - tengah masyarakat Hindu. Masyarakat minoritas muslim khawatir terhadap keberadaan mereka yang nantinya akan terasingkan oleh masyarakat mayoritas Hindu. Oleh karena itu masyarakat minoritas muslim berusaha untuk selalu mempertahankan ke eksistensiannya. Hal ini   dikarenakan   adanya suatu pendidikan yang ada di luar sekolah ( Non formal ) yang telah dilakukan  oleh khususnya msyarakat muslim disitu.
            Dan  untuk  lebih  menjaga  ke  eksistensian  mereka (masyarakat minoritas muslim) itu sendiri, yang hidup di tengah  - tengah masyarakat mayoritas  Hindu.  Pelaksanaan  pendidikan  Non  formallah  khususnya  di Kecicang  Islamyang  menjadi  suatu  sistem  pendidikan  yang  memberikan layanan alternatif yang diprogramkan di luar sistem persekolahan tersebut, yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal  sistem  persekolahan.    Program - program yang  sudah  ada  dan terlaksana sesuai dengan apa yang telah dijadwalkan oleh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Diantaranya, mengaji, da’wah, majlis ta’lim dan lain sebagainya.
            Hal  ini  dilaksanakan   untuk  memberikan  kesempatan  kepada masyarakat   dalam mengembangkan intelegensi ( pengetahuan ) dan skill ( kemampuan ),   serta   untuk   mempertahankan  eksistensinya  di  tengah masyarakat  mayoritas  Hindu.  Sehingga  masyarakat  minoritas  muslim  di Kecicang Islamsecara kuantitatif akan bertambah dan secara kualitatif akan mempertebal keimanan dan berlomba - lomba untuk mencari pahala.
            Dari deskripsi di atas dan tentang kondisi yang ada di masyarakat Bali, khususnya di daerah Kecicang Islam, Karangasem - Bali. Peneliti tergugah untuk   melakukan   penelitian   tentang:”Study   Korelasi   Pelaksanaan Pendidikan  Non  formal  bagi  Masyarakat  Minoritas  Muslim  dalam mempertahankan  Eksistensinya  di  tengah  Masyarakat  Minoritas
Hindu 
B. Rumusan Masalah
            Dari uraian latar belakang di atas maka dapat penulis kemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.  Bagaimana pelaksanan pendidikan Islam Non formal bagi masyarakat  minoritas muslim di tengah masyarakat mayoritas Hindu di Kecicang Islam, Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem-Bali?
2.  Bagaimana  eksistensi   masyarakat   minoritas   muslim  di   tengah masyarakat  mayoritas  Hindu  di  Kecicang  Islam,  Bungaya  Kangin, Bebandem, Karangasem-Bali?
3.  Adakah kolerasi antara pelaksanaan pendidikan Islam Non formal dalam
mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat mayoritas Hindu di Kecicang Islam, Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem-Bali?
4.  Sejauh mana korelasi pelaksanaan pendidikan Islam Non formal dalam
mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat mayoritas Hindu di Kecicang Islam, Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem-Bali?
di Kecicang Islam, Bungaya Kangin, Bebandem, Karangasem Bali".
=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah



No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet


Tags

tempat sharing

Blog Archive

Blog Archive