Penulis : -
Kode : 075
Judul : upaya pembinaan keislaman oleh kader partai keadilan sejahtera dalam mewujudkan masyarakat madani (studi kasus pks kota malang)
-------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat madani, yang merupakan terjemahan dari Civil Sociaty disebut juga independent sociaty. Secara harfiyah berarti masyarakat kota, yang umumnya telah tersentuh oleh peradaban maju. Sesuai dengan ciri masyarakat kota yang berperadaban, maka dalam kehidupan politiknya masyarakat tidak mudah dipatrinasi, masyarakat yang mampu menyelesaikan persolanya sendiri, masyarakat yang tahu apa yang harus mereka lakukan dan masyarakat yang tidak terus-menerus meminta dilindungi. Dalam arti kata lain, masyarakat yang mardeka, memahami hak dan kewajiban sebagai individu atau masyarakat, serta berdaya dalam mengesperesikan kehendaknya dan dalam menentukan kebijakan untuk kesejahtraan hidupnya.[1]
Pada intinya, masyarakat madani adalah masyarakat yang tidak terlalu tergantung pada peran penguasa negara. Ia adalah masayarakat yang memiliki kesadaran kolektif dalam menentukan kebijakan yang menyangkut kepentingan umum. Kesadaran kolektif ini harus tereskpresikan pula dalam kesadaran sejarah, kesadaran tentang fakta sosial, dan kesadaran tentang martabat manusia sebagai makhluk merdeka, baik sebagai individu ataupun sebagai sebuah makhluk moral. Dalam konteks Islam kesadaran ini terkait dengan kesadaran kewajiban beramar makruf nahi mungkar.
Bagi bangsa Indonesia masyarakat madani merupakan wujud masyarakat yang menjadi harapan masyarakat di masa depan sebagai masyarakat Indonesia baru. Membangun masyarakat madani tidak cukup hanya dengan melontarkan slogan bagi kehidupan masyarakat madani. Perwujudan masyarakat madani tidak sebatas ucapan dan tidak dapat dinyatakan dalam bentuk verbal tetapi masyarakat madani hanya akan terwujud apabila dinyatakan dengan aktualisasi sehari-hari.
Yasmidi mengatakan
bahwa salah satu persyaratan untuk mewujudkan masyarakat madani adalah ditentukan oleh sejauh mana kualitas peradaban masyarakatnya. Peradaban suatu bangsa akan tumbuh dan lahir dari sistem pendidikan yang digunakan oleh bangsa tersebut. Masyarakat yang berperadaban adalah masyarakat yang berpendidikan [2]
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan masyarakat madani. Dengan kata lain, perwujudan masyarakat madani sangat ditentukan oleh pendidikan yang ada di dalam masyarkat itu sendiri. Semakin tinggi pendidikan suatu masyarakat semangkin besar pula kemungkinan terwujudnya masyarakat madani dalam masyarakat tersebut, begitu juga sebaliknya. Karena esensi dari masyarakat madani ialah adanya kemandirian, kesukarelaan, kewaspadan, dan keterikatan, partisipasi, dan toleransi.
Dalam mewujudkan masyarakat madani tidak dapat dilakukaan secara individu karena tujuannya adalah pembentukan masyarakat. Di Indonesia kesadaran akan pentingnya masyarakat madani masih sangat minim. Salah satu faktor pendukungnya adalah pendidikan, lingkungan, dan kebijakan pemerintah yang belum memihak pada prinsip kemandirian.Contoh Skripsi
Salah satu faktor yang ingin peneliti angkat adalah pendidikan atau istilah lain pembinaan. Biasanya pendidikan atau pembinaan dilakukan oleh lembaga-lembaga formal pemerintah di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Departemen Agama atau non formal swadaya masyarakat. Tapi kali ini dilakukan oleh sebuah partai politik nasional.
Partai Keadilan Sejahtera adalah salah satu wadah berkumpulnya masyarakat Indonesia, partai da’wah yang ikut meramaikan perpolitikan nasional. Dengan latar belakang pemahaman pentingnya masyarakat madani diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Partai Keadilan Sejahtera menempatkannya pada salah satu poin misi partai. Yang kemudian diturunkan dalam program kerja partai. Partai Keadilan Sejahtera-yang selanjutnya disingkat PKS-Partai Keadilan Sejahtera menyadari bahwa pembentukan masyarakat madani tidak serta merta terwujud namun membutuhkan persiapan yang matang termasuk persiapan sumber daya manusia (SDM) yang termanage dengan baik. Salah satu program kerja yang andalan adalah pembinaan keislaman atau kaderisasi. Program ini mempunyai kurikulum yang hampir sama dengan program peindidikan Isalm yang dilakukan oleh Departemen Agama dan memuat materi-materi kontemporer. Bangsa Indonesia mempunyai penduduk yang mayoritas beragam Islam.Contoh Skripsi
Dalam kenyataannya masyarakat belum memaksimalkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam. Untuk itu Partai Keadilan Sejahtera mencoba untuk membumikan ajaran agama Islam melalui pembinaan keislaman kader secara utuh dan menyeluruh (syamil dan mutakamil). Dengan adanya pembinaan tersebut diharapkan kader-kader dambaan bangsa ini akan terwujud.
Berangkat dari uraian di atas penulis memandang pentingnya untuk meneliti peran pembinaan keislaman kader Partai Keadilan Sejahtera dalam mewujudkan masyarakat madani dan faktor yang mendukung serta menghambat terwujudnya masyarakat madani. Penulis memilih pembinaan keislaman kader Partai Keadilan Sejahtera kota Malang sebagai studi kasus dalam penelitian tersebut.Contoh Skripsi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya pembinaan keislaman kader PKS kota Malang dalam mewujudkan masyarakat madani?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pembinaan keislaman kader PKS kota Malang dalam upaya mewujudkan masyarakat madani?
3. Upaya apa yang dilakukan kader PKS kota Malang untuk menghadapi hambatan-hambatan pembinaan keislaman dalam mewujudkan masyarakat madani?
===================================
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah
Anda tidak repot lagi mencari referensi.
* sekali lagi ditekan kan bahwa file yang ada di web ini adalah milik orang, untuk itu jika anda ingin mengutip atau mengambil beberapa kalimat dalam file tersebut harus sesuai dengan tata cara penulisan yang baku dan di cantumkan nama penulis aslinya
[2] Yasmidi, Modernisasi Pesantren: Kritik Nur Cholis Madjid Terhadap Pendidikan Tradisional, Ciputat Presssd, Jakarta, 2002, hal. 58
No comments:
Post a Comment