Seraya menjelaskan bahwa dirinya baru dua tahun berhenti dari tugasnya di IAEA, al-Asiri mengatakan, "Selama 18 tahun bekerja di IAEA, sejak dimulainya inspeksi IAEA ke Iran guna meyakinkan status damai program nuklir Tehran, Republik Islam tidak pernah melarang para inspektuf IAEA meninjau fasilitas nuklirnya."
Mantan inspektur IAEA itu menyatakan keheranannya atas kontroversi anti-Iran yang disebarkan oleh media massa mainstream. "Pertanyaannya adalah mengapa masalah ini mencuat di saat kondisi di kawasan seperti ini?" ungkap al-Asiri.
Dikatakannya, "Seluruh fasilitas nuklir Iran berada di bawah pengawasan IAEA dan ini menunjukkan status damai program nuklir Tehran."
Mantan pejabat IAEA itu lebih lanjut menjelaskan, "Kontroversi anti-Iran dilancarkan di saat telah terbukti bahwa Israel yang memiliki persenjataan destruksi massal serta memiliki fasilitas nuklir yang memproduksi plutonium yang digunakan untuk membuat lebih dari ratusan hulu ledak nuklir.
Tidak hanya itu, al-Asiri juga menekankan bahwa Israel juga memiliki sarana untuk mengangkut hulu ledak nuklir itu termasuk pesawat, kapal selam, dan rudal. (IRIB Indonesia/MZ)
http://indonesian.irib.ir
No comments:
Post a Comment