"Kami mendesak dunia internasional untuk membantu mengatasi dan meringankan beban (warga Somalia) dalam bencana kelaparan ini. 400 ribu anak-anak terancam tewas (akibat kelaparan)," ungkap Menteri Perkembangan Internasioanal Inggris Andrew Mitchell seperti dikutip Irish Examiner, Kamis (18/8/2011).
Mitchell sendiri menyampaikan fakta tersebut saat dirinya mengunjungi Ibu Kota Somalia, Mogadishu. Kunjungan ini ditujukan untuk mendekati kelompok pemberontak Muslim Somalia yang mempersulit pengiriman bantuan makanan kepada rakyat Somalia.
Kunjungan Mitchell ke Somalia ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh pejabat senior Inggris sejak 1992 lalu. Inggris sendiri telah mengumumkan untuk memberikan bantuan sebesar 25 juta Poundsterling atau sekira Rp351 miliar (Rp14,079 per poundsterling).
Bantuan ini cukup untuk menjaga pasokan makanan bagi warga Somalia selama dua bulan. Bantuan juga mencakup suplemen kesehatan dan vaksin bagi anak-anak untuk mencegah polio dan cacar.
Sementara bantuan 4 juta poundsterling atau sekira Rp56 miliar lainnya dialokasikan oleh Pemerintah Inggris kepada badan PBB yang mengurus pengungsi. Bantuan tersebut akan digunakan untuk membantu korban kelaparan di kamp pengungsi Dadaab di sebelah utara Kenya. Kamp pengungsian itu menampung sekira 440 ribu pengungsi Somalia.
Somalia selama ini terus dilanda kekerasan dan pemerintahan negara tersebut sudah tidak berfungsi selama 20 tahun. Setelah penguasa militer, kini berganti kelompok militan yang berupaya untuk mengisi kekosongan pemerintahan di Negara Afrika tersebut.
Kelompok militan seperti Al-Shabab menguasai beberapa wilayah penting dari Somalia. Tetapi awal bulan ini, Al-Shabab memutuskan untuk menarik pasukannya dari Mogadishu yang menjadi pusat dari pertikaian di Somalia.
Mundurnya Al-Shabab, secara efektif membuat pemerintah yang ada sekarang ini mengendalikan sementara Ibu Kota Somalia tersebut. Tentunya kondisi ini makin memudahkan bantuan kemanusiaan masuk ke Somalia.
No comments:
Post a Comment