SILAHKAN GUNAKAN FASILITAS "SEARCH" pojok kanan atas
untuk mencari judul skripsi yang di inginkan

pemesanan => Hub: 0857-351-08864

Monday, April 23, 2012

Manajemen Pendidikan Dalam Meningkat Kualitas Pendidikan | Contoh Skripsi


Penulis : -
Kode     :167
Judul     :  Manajemen Pendidikan Dalam Meningkat Kualitas Pendidikan (di  SMP   Pondok   Pesantren   Ar-Risalah   Salafi   Terpadu
 -------------------------------------------------

=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah

 file lengkap sesuai dengan penulisan ilmiah, jangan hawatir........
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah


Pendidikan    pada    saat    ini    sangat    digalakan    dan    diperhatikan    oleh

pemerintah, karena pendidikan merupakan suatu alat, sarana untuk mencerdaskan

kehidupan  bangsa,  baik  pendidikan  agama  maupun  pendidikan  umum  sehingga

pemerintah   menegaskan   dalam   suatu   peraturan   perundang-undangan   tentang

berhaknya    rakyat    mendapat    pengajaran    dan    penyelenggaraan    pendidikan

sebagaimana tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang tertuang dalam Bab XIII

ayat 1 dan 2 bahwa: Contoh Skripsi

1.   Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran

2.   Pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan suatu system

pendidikan nasional yang diatur oleh Undang-undang (UUD 1945).

Adapun  srategi  yang  tepat  dalam  menghadapi  tantangan  dan  peluang

global   adalah  meningkatkan  kualitas  sumber  daya  menusia  dengan  mereformasi

keseluruhan   bidang   kehidupan,   termasuk   meningkatkan   kualitas   di   bidang

pendidikan   dengan   cara   mengelolah   system   pendidikan   nasional   agar   dapat

sejalan  dengan  dinamika  global,  karena  menurut  pengamatan  pakar  pendidikan,

pendidikan  nasional  di  Indonesia  dewasa  ini  dalam  keadaan  terburuk  dan  perlu

adanya  paradigma  baru,  tentulah  paradigma  baru  pendidikan  nasional  tersebut
disesuaikan   dengan   cita-cita   reformasi   dan   diarahkan   dalam   rangka   koridor

1
reformasi juga, yaitu menuju masyarakat Indonesia yang baru. Contoh Skripsi


Adapun  kisi  dan  koridor  reformasi  adalah  demokrasi,  menghormati  nilai-

nilai  manusia  atau  HAM,  dan  otonomi  daerah  yang  ditujukan  kepada  tanggung

2
jawab masyarakat didalam kehidupannya dalam masyarakat terbuka.   Keterkaitan

pendidikan   dalam   otonomi   pendidikan   justru   akan   memperkuat   dasar-dasar

pendidikan  pada  tingkat  grass  root  (akar  rumput)  untuk  membentuk  masyarakat

Indonesia yang bersatu berdasarkan kebhinekaan masyarakat.

Sehubungan   dengan   adanya   otonomi   pendidikan   itu,   muncul   isu-isu

kebijakan  penylenggaraan  pendidikan  nasional  yang  perlu  direkonstruksi,  agar

tercapai  tujuan  dan  standar  kompetensi  pendidikan.  Diantara  isu  tersebut  adalah

peningkatan   kualitas   pendidikan,   karena   pada   kenyataannya   masih   banyak

dijumpai kurangnya minat iswa lulusan pendidikan menengah untuk melanjutkan

studi ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini menunjukan kualitas pendidikan belum

tercapai secara optimal, perlu adanya koreksi system pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan. serta dilanjutkan dengan upaya-upaya peningkatan kualitas

Di  era  sekarang  mutu  atau  kualitas  merupakan  hal  yang  sangat  penting,
baik  dalam  bidang  pendidikan,  bisnis,  dan  pemerintahan.  Yang  menjadi
masalah  dalam  system  pendidikan  saat  ini  yaitu  tidak  bias  menghasilkan
lulusan   atau   out   put   yang   siap   memenuhi   kebutuhan   masyarakat.
Akibatnya para lulusan yang tidak siap menjadi warga hanya akan menjadi
beban  masyarakat,  yang  berdampak  pula  pada  system peradilan  kriminal,
lantaran   mereka   tidak   dipersiapkan   untuk   memenuhi   kebutuhan   masa


depannya,  dan  yang  lebih  parah  lagi  mereka  akan  menjadi  warga  Negara
3
yang merasa terasing dari masyarakatnya.
Jerome    yang    dikutip    oleh    Syafaruddin,    kondisi    tersebut

menyebabkan  sebagian  masyarakat  menjadi  pesimis  terhadap  proses  pendidikan.

Mereka beranggapan bahwa pendidikan tidak lagi mampu menciptakan mobilitas

social secara vertical karena pendidikan tidak menjanjikan pekerjaan yang layak,

4
kurang menjamin masa depan siswa yang lebih baik.
Adapun factor-faktor input itu berada dalam lembaga pendidikan, sehingga

jika  factor  input  tersebut  terpenuhi  maka  kualitas  sekolah  akan  meningkat,  dan

otomatis kualitas pendidikan. Oleh karena itu, bagaimana kiranya sebuah lembaga

pendidikan dapat mengelolah proses pendidikan yamg mampu membentuk out put

yang  berkualitas,  sehingga  lembaga  pendidikan  tersebut  menjadi  sekolah  yang

unggul dan akan memberi pengaruh terhadap kualitas pendidikan.

Akan   tetapi   perlu   diingat   mancapai   kualitas   pendidikan   hendaknya

mengorientasi   pendidikan   pada   tujuan   Nasional   Indonesia   sebagaimana   yang

termuat  dalam  UUSPN  No.  20  Tahun  2003  Bab  II  Pasal  3  tentang  system

pendidikan Nasional, yaitu;

"Mengembankan   potensi   peserta   didik   agar   menjadi   manusia   yang
beriman  dan  bertqwa  kepada  Tuhan  Yang  maha  Esa,  berakhlak  mulia,
sehat,  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi  warga  Negara  yang
demokratis dan bertanggung jawab".

Dengan  demikian  out  put  pendidikan  yang  dikeluarkan  berkualitas  sesuai

apa yang dicita-citakan dan mampu mengikuti perkembangan zaman, sebab di era

3Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu, Prinsip-prnsip Perumusan dan Tata Langkah
Penerapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, Hlm. 1
4
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dan Pendidikan, Konsep Strategi, dan Aplikasi, Gazindo,
Jakarta, 2002, Hlm. 19 

 
ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  berkembang  dan  maju  dengan  pesat,  maka

perlu   penyesuaian   dibidang   pendidikan,   yaitu   pendidikan   yang   dilaksanakan

hendaknya  berwawasan  IPTEK  agar  bangsa  Indonesia  tidak  tertinggal  dengan

bangsa lain.

Begitu halnya dengan aspek-aspek dalam system pendidikan nasional yang

perlu diperhatikan, diantaranya substansi atau isi, sarana, metode dan manajemen.

Sebagai  contoh  kemajuan  teknologi  informasi  yang  menuntut  penyempurnaan

dalam  metode  belajar  dan  penyesuaian  dalam  substansi  kurikulum  yang  tidak

merubah  visi  dan  misi  system  pendidikan  nasional.  Sehubungan  dengan  hal  itu

maka diperlukan manajemen pendidikan yang baik. Contoh Skripsi

Dalam   rangka   menghadapi   tuntutan   masyarakat,   lembaga   pendidikan

masyarakat   termasuk   pondok   pesantren   haruslah   bersifat   fungsional,   sebab

lembaga  pendidikan  sebagai  salah  satu  wadah  dalam  masyarakat  bias  dipakai

'pantu  gerbang'  dalam  mengahadapi  tuntutan  masyarakat,  ilmu  pengetauhan  dan

teknologi   yang   terus   mengalami   perubahan.   Untuk   itu   lembaga   pendidikan,

termasuk  pondok  pesantren  perlu  mengadakan  perubahan  secara  terus-menerus

seiring  denganprkembangan  tuntutan  yang  ada  dalam  masyarakat  yang  lainnya.

Pondok  pesantern  telah  lam  menjadi  tumpuan  pendidikan  masyarakat  'religius'

tidak boleh mengabaikan tuntutan perubahan tersebut. Meskipun filosofi dasarnya

'tetap'  dipegang  teguh,  yakni  mendidik  kemandirian  masyarakat  berdasarkan

keyakinan keagamaan, namun dengan adanya perubahan dalam era global tersebut

perlu  dilakukan  penyesuaian  terutama  dalam  manajemen  pendidikannya,  agar
keberadaan   pendidikan   di   pesantren   tetap   eksis   dan   tidak   terhimpit   oleh
keberadaan lembaga pendidikan lainnya. 

sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin mengemukakan

bahwa  'kondisi  yang  menyebabkan  rendahnya  kualitas  pendidikan  berasal  dari

berbagai macam sumber, yaitu lemahnya perancangan kurikulum, ketidakcocokan

pengelolaan   gedung,   lingkungan   kerja   yang   tidak   kondisif,   ketidaksesuaian

system  dalam  prosedur  (manajemen),  tidaj  cukupnya  jam  pelajaran,  daya  dan

6
pengembangan staf'.

Sebagian  para  pakar  pendidikan  mengibaratkan  dunia  pendidikan  sebagai

suatu  industri  yang  komponen-komponennya  perlu  dikelolah  secara  efesien  dan

prifesional   agar   menghasilkan   komoditi   yang   berkualitas   tinggi   serta   dapat

dipasarkan, salah satunya persyaratan bagi berhasilnya pendidikan adalah adanya

system manajemen kurikulum, guru, kesiswaan, sarana dan prasarana, keuangan,

dan  manajemen  hubungan  antar  masyarakat  yang  memadai  menjadi  salah  satu

persyaratan berhasilnya sebuah lembaga pendidikan. Contoh Skripsi

Peningkatan  kualitas  pendidikan  di  Indonesia  terus  dilakukan.  Hal  ini

terbukti  dengan  adanya  keseriusan  pemerintah  mengenai  permasalahan  dibidang

pendidikan.    Dengan    adanya    kebijakan    mengenai    disentralisasi    pendidikan

diharpkan   lembaga-lembaga   pendidikan   mampu   mengembangkan   lembaganya

dan  lebih  meningkatkan  kualitas  pendidiknya  khususnya  di  pesantren,  berbagai

lembaga  pendidikan  seakan  berlomba  untuk  menghasilkan  out  put  pendidikan
yang  kopeten  dan  memiliki  pemahaman  tentang  ilmu  pengetahuan  yang  telah

dipelajari.

Berdasarkan masalah yang ada, menurut Departemen Pendidikan Nasional

paling  tidak  dapat  diindentifikais  sedikitnya  ada  tiga  factor  yang  menyebabkan

kualitas pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata, antara lain:

Faktor   pertama,   kebijakan   dan   penyelenggaraan   pendidikan   Nasional

menggunakan   pendekatan   education   production   function   atau   input,   output,

analisis yang tidak dilaksanakansecara konsekuen, pendekatan ini melihat bahwa

lembaga   pendidikan   berfungsi   sebagai   pusat   produksi   yang   apabila   input

pendidikan   seperti   pelatihan   guru,   pengadaan   buku   dan   alat   pelajaran,   dan

perbaikan   sarana   dan   prasarana   pendidikan   lainnya   dipenuhi,   maka   kualitas

pendidikan   (output)   secara   otomatis   akan   terjadi.   Dalam   kenyataan,   mutu

pendidikan  yang  diharapkan  tidak  terjadi.  Mengapa?  Karena  selama  ini  dalam

menerapkan pendekatan education production funcition terlalu memusatkan pada

input  pendidikan  dan  kurang  memperhatikan  pada  proses  pendidikan.  Padahal,

proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan.

Faktor   kedua,   penyelenggaraan   pendidikan   nasional   dilakukan   secara

birokratik-sentratilistik,  sehingga  penempatan  sekolah  sebagai  penyelenggaraan

pendidikan sangat tergantung pada keputusan yang mempunyai jalur yang sangat

panjang  dan  kadang-kadang  kebijakan  yang  dikeluarkan  tidak  sesuai  dengan

kondisi  sekolah  setempat,  sekolah  lebih  mementingkan  subordinasi  diatasnya,

sehingga  mereka  kehilangan  kemandirian,  keluwesan,  motivasi,  kreatifitas  atau
untuk    mengembangkan    dan    memajukan    lembaganya,    termasuk

meningkatkan kualitas pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional.

Factor  ketiga,  peran  serta  warga  sekolah  khususnya  guru  dan  peran  serta

masyarakat   khususnya   orang   tua   siswa   dalam   menyelenggarakan   pendidikan

selama  ini  sangat  minim.  Partisipasi  guru  dalam  dalam  pengambilan  di  sekolah

sangat   tergantung   pada   guru.   Dikenalkan   perubahan   apapun   jika   guru   tidak

berubah maka tidak akan terjadi perubahan pada sekolah tersebut.

Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan

kualitas  pendidikan,  sebab  itu  manajemen  diupayakan  seefektif  mungkin  mampu

nenghasilkan out put yang berkualitas. Sedangkan manajemen yang baik itu hanya

bias  dilakukan  oleh  manajer  yang  profsional  dan  berwawasan  kedapan,  karena

seorang  manajer  yang  pofesional  akan  bertanggung  jawab  terhadap  apa  yang

dipimpinnya.  Sesuai  dengan  hadist  Nabi  SAW  dalam  kitab  Riyadlus  Sholihin

(Imam Muhyiddin Zakariyah ; 174).

Manajemen  juga  diakui  sebagai  salah  satu  factor  yang  sangat  penting

dalam  sebuah  lembaga  pendidikan  sehinnga  jatuh  bangunnya  ebuah  lembaga  itu

diantaranya disebabkan oleh kualitas manajemen yang dikembangkan.

Peranan   manajemen   demikian   signifikan   dalam   menentukan   kualitas

sebuah   lembaga   pendidikan.   Karena   garapannya   meliputi   pengorganisasian,

pengelolaan,  dan  pemberdayaan  segala  sumber  daya.  Batu,  pasir,  genting,  bata,

semen,  dan  kayu  tidak  akan  menjadi  rumah  jika  tanpa  manakemen  yang  sesuai

dengan  fungsi  dan  perananya  secara  efektif  dan  efesien.  Demikian  pula  dengan

potensi guru, masyarakat, gedung dan fasilitas lainnya. Dengan demikian jelaslah
peran  manajemen  pendidikan  sangatlah  penting  dalam  pencapaian  dan

peningkatan kualitas pendidikan.

Pondok    Pesantren    Ar-Risalah    Salafi    Terpadu    di    Lirboyo    Kediri,

Merupakan   pondok   pesantren   yang   cukup   terkenal   di   Jawa   Timur,   Pondok

Pesantren   Lirboyo   terkenal   dengan   pendidikan   salafiyah,   tradisional   sampai

modern  di  pondok  pesantren  Ar-Risalah  Terpadu  Lirboyo  ini,  memiliki  macam-

macam pendidikan yang cukup unik, yaitu gabungan antara pendidikan salafiyah

dan   pendidikan   pada   umumnya.   Adapun   macam-macam   unit   pendidikannya

adalah   bimbingan   Qira'ati,   al-Qur'an   Binadhar   (secara   melihat),   al-Qur'an

Bilghaib, Madrasah Diniyah, Sekolah Dasar, SMP, SMU, dan Ekstrakurikuler.

Dalam pondok Pesantren Terpadu Ar-Risalah Lirboyo Kediri ini termasuk

pendidikan terpadu yang cukup favorit. Kebanyakan santri yang ada di pesantren

ini dari kalangan menengah keatas, dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Dalam

keseharian santri diharuskan berbahasa asing, diantaranya:   bahasa Arab, Inggris,

Jepang,  dan  Mandarin.  Salah  satu  tujuan  dari  pesantren  salafiyah  terpadu  adalah

untuk memudahkan dalam menerapkan pendidikan berbasis beraktifitas dan KBK.

Berdasarakan   fenomena   diatas,   maka   peneliti   merasa   tertarik   untuk

mengetahui   bagaimana   manajemen   pendidikan   dalam   meningkatkan   kualitas

pendidikan,   yang   tetap   mengutamakan   salafiyahnya,   dan   tidak   kalah   dengan

pendidikan  formal  lainnya.  Disamping  itu  peneliti  ingin  menunjukkan  bahwa

keberadaan     pesantren     tidak     ekslusif     lagi     dengan     memantapkan     dan

mengembangkan kurikulum demi meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.

Hasil  pengamatan  serta  observasi  ini  akan  dituangkan  peneliti.  Dalam  sebuah
karya   tulis   ilmiah   yang   berjudul   "Manajemen   Pendidikan   Dalam   Meningkat

Kualitas   Pendidikan   (di   SMP   Pondok   Pesantren   Ar-Risalah   Salafi   Terpadu

Lirboyo Kediri)".
B.   Rumusan Masalah

1.   Bagaimana  manajemen  pendidikan  di  SMP  Ar-Risalah  Lirboyo  Kediri

dalam meningkatkan kualitas pendidikan

2.   Apa  saja  kendala-kendala  yang  dihadapi  dalam  meningkatlan  kualitas

pendidikan di SMP Ar-Risalah Lirboyo Kediri


=================================== 
DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin
Anda dapat memiliki word/file aslinya
Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini
 Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar,  50.000,- MURAH Meriah
                                                     Anda tidak repot lagi mencari referensi.
                                                     Di jamin asli.contohmakalah


No comments:

Post a Comment

1

2










                 KLIK

translet